Mohon tunggu...
Anis Contess
Anis Contess Mohon Tunggu... Guru - Penulis, guru

aniesday18@gmail.com. Perjuangan adalah pelaksanaan kata-kata. Mari tebar cinta dengan kata-kata.

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Dalam Tunggu Pesta Rindu

21 Maret 2019   07:54 Diperbarui: 21 Maret 2019   08:12 191
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Ini adalah fajar yang kesekian bagi perempuan beku itu hanya nanar. Menatap gurat jingga merah nun di ufuk nan tak sempurna. Sembunyi sapanya tak lagi menjalarkan hangat perapian rindu.
Kabut bergulung, awan kelam berarak menyelimut. Cahaya pendarnya tiada sampai menembus batas dingin yang ingin cair.

Disampaikan cinta pada sepoi yang menerpa pipi, dituliskannya ingin pada tetes gerimis yang merinai. Membaur dengan  tangis sendu menyiratkan rindu.

 Terlampau jadi bah air di matanya, banjir, menutup seluruh rupa hingga basah, tumpah. Tetap dingin, merupa air es yang mengalir di  bawah permukaan sungai salju kutub utara.

Pesta rindu yang dijanjikan lelakinya belum tuntas sempurna, teriakan panggil dari yang punya dirinya tak mampu dia tepis sebentar saja. Mendatangi, lelaki mulia itu perlahan menuju arah matahari terbit.

Mengiring tatap cinta tak berkesudahan pada perempuan rindunya. Lenyap mengukirkan senyap.  Katanya,

" Aku sayang kau adinda."

Lolongan panggil tak mampu menghentikan tarikan mentari pada lelaki mulianya. Seketika sekujur tubuh perempuan itu beku, rasa indahnya turut terbawa berlalu, ikuti arah matahari menuju.

Pada tiap fajar datang dia sampaikan salam.

"Dinda akan menyusulmu nanti, ketika pintu mentari terbuka dan sapamu memanggilku."

Aku menyaksikan dengan mata kepalaku sendiri. Perempuan beku itu tak henti berdzikir. Menghitung kerikil, berharap sampai panggilnya pada lelaki pujaan yang selalu ditunggu, demi sempurna pesta rindu.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun