Jelaga malam torehkan dendam
Kesumat umpatan terpendam
Melaknat setiap sentuhan
Mengutuk adanya rengkuhan
Hadirnya serupa kesuma wangi
Tatapnya menundukkan birahi
Belainya mengusapkan puji
Tiup cintanya menyeret ingin diri
Duhai tuan kesunyian
Taklah ada datangmu kuimpikan
Tak jua tandangmu kunantikan
Desiran hangat yang tuan tawarkan, itu sungguh tak kuharapkan
Tlah tercuri palung hati ini
Tlah hilang kebencian ini
Bila bisa saling mengasihi
Mengapa cinta tak cukup mengobati?
Anis Hidayatie untuk Kompasiana, Pujon - Malang, 22012019
Beri Komentar
Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!