Mohon tunggu...
Anis Contess
Anis Contess Mohon Tunggu... Guru - Penulis, guru

aniesday18@gmail.com. Perjuangan adalah pelaksanaan kata-kata. Mari tebar cinta dengan kata-kata.

Selanjutnya

Tutup

Lyfe Artikel Utama

Ada "Mantra Jailangkung" di Jejaring Sosial Kita

11 Januari 2019   19:08 Diperbarui: 12 Januari 2019   19:37 868
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Kadang terlambat membalas pesan. Kecewa, lantas pura-pura lupa. Akhirnya pesan tiba. Saling hapus, saling unfollow.  saling blokir. Padahal begitu mesra mulanya. Mulai bangun pagi pesannya dinantikan. Membalas pesan sambil senyum sendirian. Hilang lenyap ketika kecewa. Lupa mesra lupa teman jauh di sana sedang mengalami kesusahan.

Sering juga, ketika berkenalan menggebu-gebu. Kedua identitas masih jadi misteri. Ketertarikan dan kecocokan bahan obrolan membuat merasa nyaman. Menyendiri, mojok saling japri.

Berlanjut dengan saling mengenang. Saling memendam rindu. Sama persis, sejak bangun pagi hingga menjelang tidur tidak terpisah barang sekejap obrolan lengkap. Berhari-hari. Berbulan-bulan. Juga kecewa tersebab perkara sangat tidak masuk akal.

Kasus selanjutnya. Ketika foto profil terpasang, menggoda untuk saling mengenal. Saling memuji. Saling membagi cerita. Bercanda. Berlanjut mesra. Ada kangen mendera. Berakhir juga. Sebabnya sama. Salah sangka. Salah paham. 

Banyak kasus-kasus menggelitik lainnya. Apalagi bagi pasangan teman yang kenal lewat jejaring sosial adalah dalam usia belia. Kecemburuan jadi faktor utama. Biasanya mesra dan meriahnya tidak terlalu lama. 

Untuk kasus pasangan pertemanan, bagi yang sudah dewasa lebih bertahan lama. Keunikan pasangan perteman ini adalah masalah rumah tangga yang saling diceritakan. Dengan bercerita mungkin tercipta rasa lega. Kebanyakan berlangsung lama. 

Uniknya setiap kita hampir sebagian besar tidak akan puas hanya dengan berteman hanya dengan satu orang. Masalah yang timbul adalah karena alat komunikasi yang digunakan hanya satu. 

Respon utama terhadap semuanya adalah kekuatan jempol. Kelincahan jempol. Dan jempol memiliki keterbatasan. Alhasil, banyak pesan pasangan yang terlambat direspon. Tetap saja, salah seorang dari mereka kecawa. Merasa ditinggalkan. Prasangka buruk. Akhirnya terpisah juga.

Kesimpulannya adalah jika ingin memiliki teman setia dalam dunia maya tips yang perlu diperhatikan yaitu menerima teman apa adanya. Waktu menggunakan jejaring sosial terbatas. Harus disadari waktu yang kita perlukan seadanya dan sesempatnya. Jangan berharap lebih terhadap teman kita. Bagaimana? Anda sepakat? Salam pertemanan.

11012019
Pujon- Malang. Feat Tanah Bambu Kalsel

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Lyfe Selengkapnya
Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun