Mohon tunggu...
Anis Contess
Anis Contess Mohon Tunggu... Guru - Penulis, guru

aniesday18@gmail.com. Perjuangan adalah pelaksanaan kata-kata. Mari tebar cinta dengan kata-kata.

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Prosais | Air yang Tertinggal

20 Desember 2018   08:19 Diperbarui: 20 Desember 2018   08:22 88
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com


Pagi meluang rindu terpendam, asa malam terbuang, gerutu pintu ditendang. Kucing terbang kaget kekasih sudah garang. Rebutan air kalah menerjang. Menangis meminta malam segera berulang.

Kekasih punya janji untuk malam ini pasti garang terulang lagi. Jendela pasti terkunci dan harus menjadi saksi kemenangan berganti. Hingga asa malam meminta kembali.

Tetap saja. Malam menangis meminta berhenti. Kucing bengong memgapa terjadi. Padahal sudah seharian lantai membuka tikar menunggu hidangan digelar.

Biarlah malam kembali kelam. Gerutu pintu tetap manjadi deru yang mengutuk palu. Rindu terpendam selalu menghangatkan malam. Membasahi tikar tergelar. Air tercurah pihak sebelah. Dan aku mengalah untuk malam yang lelah.

Malang, Araya 20122018

Feat Ropingi

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun