Mohon tunggu...
Aniek Irawatie
Aniek Irawatie Mohon Tunggu... Dosen - Dosen

Humaniora sosial budaya adalah bidang yang saya tekuni sampai saat ini, dan menjadi fokus aktivitas penelitian dan pengabdian masyarakat. Setiap aktivitas itu saya selalu melibatkan mahasiswa, dengan maksud agar mahasiswa memiliki pengalaman belajar di luar kelas. Mahasiswa adalah sahabat dosen dalam proses belajar mengajar, sehingga peran dosen tidak hanya sebagai pendidik akan tetapi menjadi teman berdiskusi. Menjadi dosen sangat menyenangkan karena selalu berinteraksi dengan berbagai generasi sehingga dosen harus mampu menjadi teman berdiskusi bagi mahasiswanya.

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

"Peran Pendidikan Karakter dalam Membangun Kepercayaan Diri Anak"

2 November 2024   08:25 Diperbarui: 2 November 2024   09:48 73
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Pendidikan karakter membantu anak belajar tentang hal-hal seperti integritas, kerja keras, rasa hormat, dan tanggung jawab. Seseanak yang memiliki dasar nilai yang kuat cenderung memiliki pandangan yang positif tentang diri anak :

1. Mengembangkan Persepsi Positif terhadap Diri: Ketika anak diajarkan untuk menghargai dan menghormati dirinya sendiri, anak belajar memahami kekuatan dan kelemahan anak, yang merupakan dasar kepercayaan diri.

2. Mengelola Emosi dan Stres: Belajar mengendalikan emosi dan mengatasi stres adalah bagian penting dari pendidikan karakter, dan belajar melakukannya membuat anak lebih percaya diri.

3. Meningkatkan Kemampuan Sosial: Pendidikan karakter juga mencakup meningkatkan kemampuan untuk berinteraksi dengan anak lain, berempati, dan bekerja sama. 

4. Keterampilan sosial anak yang baik cenderung membuat anak merasa lebih nyaman berinteraksi dengan baik. 

Proses pengembangan individu anak yang holistik, kepercayaan diri dan pendidikan karakter saling terkait. Pendidikan karakter berfokus pada pembentukan nilai, sikap, dan perilaku positif yang membantu seseanak berkembang menjadi pribadi yang baik dan bertanggung jawab. Sementara itu, kepercayaan diri adalah keyakinan seseanak pada kemampuan anak sendiri untuk hidup optimis dan menghadapi tantangan dalam hidup anak.  Kepercayaan diri merupakan kunci motivasi diri; seseanak tidak dapat menjalani hidup dengan baik tanpa kepercayaan diri. Ini diperlukan setiap hari dalam berbagai hal, termasuk dalam proses belajar mengajar siswa di sekolah. Memiliki tingkat kepercayaan diri yang kuat membantu anak dalam membuat keputusan, membangun hubungan, dan mendapatkan teman. 

Salah satu aspek kepribadian yang sangat penting dalam kehidupan manusia adalah percaya diri. Individu yang percaya diri merasa yakin atas kemampuan anak sendiri dan memiliki harapan yang realistis, yang memungkinkan anak untuk berpikir positif dan menerima kenyataan bahwa harapan anak tidak terwujud. Percaya diri juga dapat menjadi motivasi yang mendorong anak untuk bertindak tanpa keraguan.  Kepercayaan diri sangat penting untuk kehidupan seseanak. Pesimisme dan rasa rendah diri akan dengan mudah menguasai seseanak jika anak tidak memiliki rasa percaya diri yang kuat di dalam jiwa anak. Selain itu, jika seseanak tidak memiliki kepercayaan diri yang kuat sejak kecil, anak akan menjadi anak yang lemah. 

Anak yang percaya diri memiliki perasaan positif terhadap diri anak sendiri, keyakinan yang kuat terhadap diri anak sendiri, dan pengetahuan yang akurat tentang kemampuan anak. Anak yang percaya diri tidak hanya merasa mampu tetapi sebenarnya tidak mampu, tetapi anak mengetahui bahwa anak mampu berdasarkan pengalaman dan pertimbangan anak sendiri. 

Sebenarnya, rasa percaya diri yang tinggi merujuk pada beberapa aspek dari kehidupan seseanak di mana anak merasa memiliki kompetensi, yakin, mampu, dan percaya bahwa anak bisa karena didukung oleh pengalaman, potensi nyata, prestasi, dan harapan yang realistis terhadap diri anak sendiri.  Anak yang tidak percaya diri memiliki pngan negatif tentang diri anak sendiri dan kurang percaya pada kemampuan anak, yang sering menyebabkan anak menutup diri untuk memikirkan hasilnya dibandingkan dengan dunia luar. Tanpa kepercayaan diri, anak memiliki kemungkinan lebih besar untuk gagal atau melakukan tugas dengan kurang optimal. Anak yang percaya diri cenderung tidak melakukan apa pun dengan berani, bahkan tanpa persiapan. 

Dokumen foto pribadi
Dokumen foto pribadi

Anak yang kurang percaya diri menganggap dirinya tidak mampu. Penilaian negatif tentang kemampuannya dapat menghambat upaya yang akan dilakukan untuk mencapai tujuan. Pngan dan penilaian negatif mencegah seseanak memanfaatkan seluruh kemampuan anak dalam suatu tugas. walaupun sebenarnya dia mungkin memiliki kemampuan tersebut. Tidak semua anak memiliki kepercayaan diri yang cukup. Siswa menghadapi tantangan saat anak belajar di sekolah dan di lingkungannya karena anak merasa minder, malu, dan sungkan. Anak yang selalu merasa tidak berharga dan tidak memiliki kemampuan mungkin mengalami masalah kepercayaan diri. Ini dapat menunjukkan dirinya dalam tingkah laku yang tidak wajar atau menyimpang, seperti menjadi rendah diri, terisolir, dan gagal belajar. 

Kepercayaan diri adalah keyakinan mendalam seseanak akan kemampuan anak, kesadaran akan kekurangan anak, dan kemampuan untuk berbuat baik untuk diri anak sendiri dan anak lain. Anak yang memiliki kepercayaan diri akan memahami apa yang ada pada diri anak sehingga anak tahu dan tahu apa yang harus anak lakukan untuk mencapai tujuan hidup anak. Anak-anak yang memiliki kepercayaan diri dalam melakukan aktivitasnya selalu yakin bahwa anak akan melakukan aktivitas tersebut dengan baik dan dengan hasil yang optimal.

Ciri-ciri individu yang memiliki rasa percaya diri sebagai berikut :

1. Percaya pada kemampuan diri sendiri. Jika seseanak memiliki kepercayaan diri dan percaya bahwa anak memiliki kemampuan yang cukup dan mampu meningkatkannya, anak akan menerima diri anak sendiri tanpa membandingkan diri anak dengan anak lain; dengan kata lain, anak tidak akan menggunakan anak lain sebagai tolok ukur keberhasilan anak karena anak menyadari bahwa semua anak memiliki ukuran keberhasilan yang berbeda, dan bahwa ukuran keberhasilan setiap anak bergantung pada kemampuan dan kapasitas anak sendiri. 

2.Tidak konformis. Sikap atau kecenderungan seseanak yang hanya mengikuti kelompok, mematuhi aturan anak, dan tidak berani menyatakan pendapatnya sendiri karena takut ditinggalkan atau dikucilkan oleh teman-teman kelompoknya. Anak yang percaya diri akan bertindak berdasarkan kemampuan anak, memiliki keberanian untuk berbicara kepada anak lain tanpa takut dikucilkan, dan memiliki keyakinan yang kuat dalam diri anak sendiri sehingga anak dapat berdiri sendiri dan tidak bergantung pada anak lain. 

3.Berani menerima dan menghadapi penolakan. Setiap anak mungkin dihantui oleh ketakutan akan penolakan. Ketakutan untuk hidup sendiri dan bergantung terlalu banyak pada anak lain adalah sumber ketakutan ini. Rasa takut ditolak adalah perasaan yang membuat seseanak merasa tidak berharga, lemah, atau tidak mampu. Penolakan anak lain tidak selalu berarti anak tidak suka dengan apa yang telah kita lakukan; kadang-kadang, itu hanya karena apa yang kita berikan tidak sesuai dengan harapan anak. Namun, anak yang memiliki rasa percaya diri yang tinggi dapat melihat dari sudut png yang lebih positif bahwa kegagalan adalah pelajaran yang berharga untuk menuju kesempurnaan; setiap kegagalan dihadapi dengan tenang dan diusahakan untuk memperbaiki kekurangan yang ada pada dirinya.

4.Mampu mengendalikan diri. Pengendalian diri dipengaruhi oleh emosi. Untuk dapat mengendalikan emosi, seseanak harus memiliki kontrol yang kuat atas dirinya sendiri agar anak dapat berpikir logis. Anak yang percaya diri memiliki kemampuan untuk mengontrol diri anak sendiri melalui tindakan yang selalu berfokus pada keadaan

5.Positif thinking. Kata yang tepat untuk berpikir positif adalah ketika  berinteraksi dengan anak lain dan dengan diri  sendiri. Positif berpikir harus dimulai dari diri sendiri. Individu harus selalu berpikiran positif saat menghadapi tantangan hidup. Ia tidak pernah mengeluh atau menyesali apa yang terjadi dengannya saat ini; sebaliknya, ia berusaha untuk menjadi anak yang lebih baik dari apa yang dia miliki saat ini. Anak yang percaya diri mampu menerima kekurangan dan kelebihan anak. Untuk menjadi mampu menghargai anak lain dengan segala kekurangan dan kelebihan anak, sikap menerima dirinya akan tumbuh dan berkembang dalam dirinya. 

6.Realistis dan Semangat. Realistis adalah sikap yang menerima diri sendiri apa adanya karena ini adalah sikap penting yang harus dimiliki oleh anak yang percaya diri. Jika anak mengalami kegagalan, anak yang percaya diri biasanya memiliki kemampuan untuk mempertahankan semangat dan keteguhan untuk berpikir positif setelah kegagalan itu, sehingga anak dapat mempertimbangkan kegagalan dengan bijak. Anak yang percaya diri tidak mudah menyerah pada keadaan dan selalu bersemangat. Ia melihat kesalahan sebagai keberhasilan yang tertunda dan memberi inspirasi untuk memperbaiki dan mencapai hasil yang lebih baik. 

Anak yang tidak percaya diri akan memiliki keyakinan negatif terhadap kekurangannya, yang membuatnya merasa tidak mampu mencapai tujuan hidupnya. Anak yang tidak percaya diri biasanya memiliki keyakinan negatif terhadap kekurangannya, yang membuat anak merasa tidak mampu mencapai tujuan hidup anak dan cenderung bersikap pesimis terhadap diri anak sendiri. 

Badalah ciri-ciri individu yang tidak memiliki rasa percaya diri :

1.  Tidak percaya pada kemampuan sendiri. Anak yang tidak percaya diri tidak percaya pada diri anak sendiri. Ia selalu merendahkan dirinya sendiri dan menganggap anak lain lebih mampu dari dirinya. Akibatnya, dia biasanya tidak melakukan aktivitas dengan sebaik mungkin atau sepenuhnya karena merasa tidak mampu melakukannya dengan sebaik mungkin. 

2.  Bersikap konformis. Dalam aktivitas, individu yang tidak yakin akan bertindak sesuai keinginan anak lain atau kelompok tidak mampu bertindak sesuai keinginan anak sendiri karena takut ditinggalakan atau dikucilkan oleh kelompok. Anak-anak seperti ini tidak mampu hidup sendiri karena sangat bergantung pada anak lain. 

3.  Takut akan penolakan. Seseanak yang terlalu peduli dengan bagaimana anak lain melihatnya akan membuat dirinya menderita sendiri karena tidak mampu bertindak sesuai dengan dirinya sendiri. Dalam kebanyakan kasus, anak yang takut ditolak akan berusaha mengikuti dan meniru anak lain atau kelompok supaya anak tidak ditinggalkan atau ditolak. Anak yang takut dianggap aneh biasanya akan semakin ditolak oleh anak atau kelompok yang diikutinya. 

4.  Sensitif. Anak yang sensitif sering menggunakan perasaan anak saat menyelesaikan masalah. Dibandingkan dengan anak yang tidak sensitif, anak yang sensitif membutuhkan lebih banyak waktu untuk mempelajari dan beradaptasi. Sensitivitas pada dasarnya berfungsi sebagai t kewaspadaan, tetapi jika terlalu banyak digunakan, itu justru membuat anak sulit untuk berkembang dan beradaptasi. Anak dengan sifat sensitif memproses dan merenungkan informasi secara lebih mendalam daripada anak lain. 

5.  Pesimis dan Takut gagal. Anak optimis dan percaya diri selalu berusaha menghidupkan api, sementara anak pesimis mencari alasan untuk mematikan api. Bagi anak yang pesimis, semuanya akan menjadi buruk. Anak pesimis tidak akan mencoba hal baru. Kegagalan dianggap buruk dan kejam oleh sebagian besar anak. Anak yang takut gagal seringkali terlalu kompetitif. Ia menganggap setiap anak sebagai musuh dan melihat setiap peluang sebagai bahaya. Individu seperti ini akan sangat gugup dan takut untuk melakukan sesuatu karena anak takut akan kegagalan. 

6.  Pola pikir negatif. Secara umum, pemikiran negatif akan menyebabkan rasa tidak berdaya dan tidak mampu. Kepercayaan diri rendah menyebabkan anak melihat semua hal dari sudut png negatif. Ia tidak menyadari bahwa dirinya sendiri yang menciptakan pola pikir yang negatif pada dirinya sendiri. Individu dengan pola pikir negatif selalu menekankan hal-hal yang harus anak lakukan, dan ketika anak gagal, anak merasa sangat hancur. 

7.  Sulit menerima realita. Setiap anak yang sukses pasti pernah mengalami kegagalan. Anak yang sukses adalah anak yang selalu belajar dari kesalahan anak. Individu yang tidak percaya diri memiliki impian besar tetapi tidak mampu mewujudkannya. Meskipun dirinya tidak berusaha dengan sungguh-sungguh, dia selalu berpikir bahwa semua impian dapat dicapai dengan mudah. Ia akan lari dari kenyataan ketika menghadapi kenyataan yang tidak sesuai dengan harapan. 

Mengatasi Masalah Kepercayaan Diri

Kepercayaan diri sangat penting. Rasa percaya diri membantu seseanak melakukan apa pun yang anak lakukan dengan percaya bahwa itu akan berhasil. Ini sesuai dengan apa yang dikatakan Wiranegara (2010:3) bahwa anak yang percaya diri akan memanfaatkan setiap kesempatan dan keuntungan yang tersedia. Anak yang percaya diri tidak menglkan persetujuan anak lain untuk mengetahui bahwa anak ada. Kepercayaan diri seseanak secara signifikan dipengaruhi oleh lingkungan keluarga anak. Perkembangan kepercayaan diri seseanak sangat bergantung pada pola asuh anaktua. Selain lingkungan keluarga, lingkungan sosial, seperti sekolah dan masyrakat, memengaruhi kepercayaan diri. Kepercayaan diri akan meningkat dalam lingkungan yang selalu mendukung dan mendorong seseanak untuk maju. Kepercayaan diri dapat dibangun oleh institusi pendidikan yang mempromosikan budaya sekolah yang sehat, mendorong siswa untuk berani bertanya, dan menerapkan disiplin secara teratur.  Untuk menumbuhkan rasa percaya diri, seseanak harus menjalin hubungan baik dengan anak lain, baik yang sudah dikenal maupun yang baru. Ini karena menjalin hubungan dengan anak lain akan menumbuhkan rasa percaya diri.

Panduan tentang cara mengatasi masalah kepercayaan diri:

1.  Mengenali Akar Masalah. Mulailah dengan mengidentifikasi sumber perasaan  yang tidak percaya diri. Apakah itu akibat dari pengalaman sebelumnya, perbandingan dengan anak lain, atau kritik yang berlebihan?  akan lebih mudah menemukan solusi untuk masalah jika  mengetahui akarnya. 

2.  Menerima Kelebihan dan Kelemahan. Setiap anak memiliki kelebihan dan kekurangan. Mengakui bahwa  memiliki kekurangan dan fokus pada kelebihan  dapat membantu  menjadi lebih percaya diri. Ketika  menemukan bahwa ada area yang masih perlu ditingkatkan, jangan terlalu memaksakan diri  sendiri. 

3.  Tetapkan Tujuan Kecil dan Realistis. Seseanak dapat mendapatkan perasaan bahwa anak telah mencapai sesuatu yang anak inginkan dengan menetapkan tujuan kecil yang dapat dicapai dan mencapainya. Mulailah dengan hal-hal yang sederhana, dan seiring  menjadi lebih yakin, tingkatkan kompleksitasnya. 

4.  Hindari Perbandingan Sosial. Seringkali, kehilangan kepercayaan diri karena membandingkan diri dengan anak lain. Fokuslah pada kemajuan dan kemajuan  sendiri daripada apa yang dicapai anak lain. 

5.   Praktikkan Self-Talk Positif. Ingatlah bahwa kepercayaan diri  sangat dipengaruhi oleh cara  berbicara pada diri sendiri. Pikiran negatif seperti "Saya tidak bisa" harus diubah menjadi "Saya akan belajar dan mencoba yang terbaik." 

6.   Cari Dukungan dari Anak Terdekat. Rasa percaya diri dapat meningkat ketika  berada di sekitar anak-anak yang mendukung . Anak juga dapat memberikan perspektif positif dan mengingatkan  tentang apa yang  capai dan apa yang  inginkan. 

7.   Jaga Kesehatan Fisik dan Mental. Perasaan  dan kepercayaan diri  dapat dipengaruhi oleh aktivitas fisik, tidur yang cukup, dan pola makan yang sehat. Olahraga juga membantu mengeluarkan endorfin, hormon yang meningkatkan kebahagiaan. 

8.   Berlatih Skill Baru. Rasa percaya diri dapat meningkat dengan memperoleh keterampilan baru atau mengembangkan hobi.  akan merasa lebih baik tentang diri sendiri jika  terlibat dalam aktivitas atau bidang tertentu. 

9.   Fokus pada Proses, Bukan Hasil. Mengingat bahwa kemajuan adalah penting, dan kegagalan adalah bagian dari proses belajar,  mungkin merasa tertekan dan tidak percaya diri. 

10.  Evaluasi Kesuksesan Secara Objektif. Untuk lebih memahami kemajuan yang telah  lakukan, catat pencapaian  dan ingat semua keberhasilan yang telah  raih, baik besar maupun kecil. 

11.  Kurangi Paparan Media Sosial. Media sosial sering membuat kita merasa harus memenuhi str tertentu. Ini termasuk membatasi jumlah waktu yang dihabiskan di media sosial atau mengkonsumsi konten yang memotivasi dan menginspirasi daripada yang membanding-bandingkan. 

12.  Berlatih Mindfulness dan Meditasi. Mindfulness membantu  tetap fokus pada saat ini dan mengurangi perasaan cemas yang bisa merusak kepercayaan diri. Dengan latihan ini,  belajar menerima diri apa adanya tanpa menilai. 

13.  Jangan Takut untuk Meminta Bantuan Profesional. Mencari bantuan profesional dari psikolog atau konselor dapat sangat membantu jika masalah kepercayaan diri tampak menghambat kehidupan sehari-hari . Anak memiliki kemampuan untuk memberikan pendekatan yang lebih mendalam dan perspektif yang netral.

Dampak Kepercayaan Diri pada Pendidikan Karakter

Kepercayaan diri berperan dalam bagaimana individu menerima dan menerapkan pendidikan karakter. Jika seseanak memiliki kepercayaan diri yang kuat:

1.   Anak lebih terbuka terhadap pembelajaran dan pengembangan diri.

2.  Anak lebih termotivasi untuk menunjukkan perilaku positif yang sejalan dengan nilai-nilai yang diajarkan. 

3.  Anak mampu memimpin dengan teladan, memperkuat nilai-nilai karakter dalam lingkungan anak.

Anak yang memiliki kepercayaan diri kuat akan lebih mampu menerapkan dan mempertahankan nilai-nilai karakter dalam kehidupan sehari-hari karena pendidikan karakter yang efektif menyeimbangkan pengajaran nilai moral dengan praktik yang menumbuhkan kepercayaan diri.

Aniek Irawatie

 

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun