Selama melaksanakan program PKL MBKM SKM Penggerak FK UNNES, 5 mahasiswa jurusan Kesehatan Masyarakat yang melaksanakan PKL di lokus institusi Balkesmas Wilayah Magelang memberikan beberapa intervensi yang disesuaikan dengan permasalahan yang ada di Balkesmas Wilayah Magelang. Program PKL MBKM SKM Penggerak ini dilaksanakan sejak 1 Juli 2024 hingga 20 Oktober 2024.
Balkesmas Wilayah Magelang atau yang sebelumnya bernama Balai Kesehatan Paru Masyarakat (BKPM) merupakan Fasilitas Kesehatan Rujukan Tingkat Lanjutan (FKRTL) yang merupakan salah satu Unit Pelaksana Teknis (UPT)) Dinas Kesehatan Provinsi Jawa Tengah. Balkesmas Wilayah Magelang membawahi tujuh wilayah kabupaten/kota. Wilayah kerja Balkesmas Magelang meliputi Kabupaten Magelang, Kota Magelang, Kabupaten Purworejo, Kabupaten Banjarnegara, Kabupaten Cilacap, Kabupaten Kebumen, Kabupaten Banyumas, dan Kabupaten Purbalingga.Â
Berdasarkan analisis situasi yang dilakukan mahasiswa diketahui bahwa penyakit yang paling banyak ditemukan pada pengunjung Balkesmas Wilayah Magelang adalah Tuberculosis. Salah satu penyebabnya adalah belum terpublikasinya data Balkesmas terkait suspek TB, jumlah pasien TB SO/RO, tingkat kesembuhan TB kepada masyarakat. Atas dasar itu, beberapa mahasiswa mengembangkan data Balkesmas dan menginterpretasikannya untuk dipublikasikan kepada masyarakat luas.
Salah satu pengembangan dan interpretasi data tersebut disusun dalam booklet yang berjudul "TB-Map: Pemetaan dan Analisis Promkes" yang kemudian dipublikasikan ke website Balkesmas, penanggung jawab penyusunan booklet ini adalah mahasiswa (Anida).
Pembuatan booklet yang berjudul "TB-Map: Pemetaan dan Analisis Promkes" ditujukan kepada pegawai Balkesmas Wilayah Magelang untuk memperkuat promosi kesehatan di masyarakat. Booklet ini berisikan pemetaan beberapa masalah kesehatan berdasarkan wilayah seperti jumlah kasus TB, proporsi TB anak, angka kesembuhan TB, dan seterusnya. "TB-Map: Pemetaan dan Analisis Promkes" adalah program yang dirancang untuk memetakan dan menganalisis penyebaran kasus tuberkulosis (TB). Melalui pemetaan yang akurat dan analisis data yang mendalam, program ini bertujuan untuk mengidentifikasi daerah-daerah dengan risiko tinggi serta meningkatkan kesadaran masyarakat akan pentingnya pencegahan dan penanganan TB secara dini.
Pada saat dikembangkan dan disusunnya booklet, seluruh pegawai Balkesmas yang terkait sangat mendukung dan merasa terbantu kedepannya dalam upaya pengendalian dan mengeliminasi Tuberculosis atas disusunnya program-program ini. Harapannya, dengan dikembangkannya inovasi ini dapat menjadi batu loncatan institusi dalam menjangkau sasaran promosi kesehatan yang tepat berdasarkan data yang ada. Serta data-data yang disajikan dapat diperbaharui setiap saat.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H