Mohon tunggu...
anida mutmainah
anida mutmainah Mohon Tunggu... -

belajar, belajar dan terus belajar membaca,membaca dan terus membaca semoga menjadi WANITA yang sadar FITRAHNYA

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Tuhan Pun Cemburu?

9 Juli 2011   20:58 Diperbarui: 26 Juni 2015   03:48 114
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Gadget. Sumber ilustrasi: PEXELS/ThisIsEngineering

Dus, sering kita mendengar, membaca dan tidak menutup kemungkinan kita pun pernah mengalami SAKITNYA PATAH HATI. Perih bukan?! Disaat orang yang kita harapakan mengingkari semua janji, ucapan yang masih basah di bibir dengan mudahnya hilang begitu saja. Telinga rasanya baru kemarin mendengar suara lembut, “sayang, aku mau menerimamu apa adanya. Aku mau mendampingimu hingga di ujung nafasku.” Kini kata-kata itu hanya hadir di benak lalu hilang tersapuh airmata yang keluar bahkan terbawa dalam tidur, begitu hampanya. Aku mau hilang ingatan, agar tak lagi aku mengingat senyum manis, kelakar dan canda yang kau sisakan. Barulah ketika dalam keadaan seperti ini lidah kita mampu berucap,”Tuhan, kok dia tega?!” atau “Tuhan, berikan aku kekuatan.”

Jawablah dengan jujur, disaat asmara dan cinta begitu menggebu-gebu, disaat perhatian yang ia berikan begitu besar, disaat ia berjanji bahwa akulah milikmu seorang, APAKAH KAU SEBUT NAMA-NYA?APAKAH KAU INGAT kalau anugerah CINTA yang diberikan itu milik sang PENCINTA? Jawabnya, TIDAK. Justru kita dilambung angan-angan seakan mahligai keabadian cinta itu MUTLAK menjadi milik kita. Bahwa KAU akan menjadi milikiku sampai akhir nanti. Ternyata sang pemilik hati pun berkata lain, orang yang kita sayang dan cintai berpaling ke dalam pelukan hangat lawan jenisnya yang ternyata DIA BUKAN MILIK KITA.

Inilah dasar, mengapa sering kita mengalami kekecewaan dalam menjalin satu hubungan. Semata-mata TUHAN DINOMORDUAKAN, TUHAN HANYA PELAMPIASAAN DISAAT KITA KESAL DAN KECEWA. Cobalah sadari hal itu, ketika kita berijab( berucap janji ) dan menjalani satu ikatan serahkan semuanya semata-mata atas nama-NYA dan janganlah berlebihan berharap selain kepada-Nya, berikan apa yang memang kita mampu tuk berikan dan jangan berkorban melebihi batas kemampuan yang ada dalam diri ini, kelak kita akan rugi waktu, terkuras pikiran hanya CINTA yang memang semu dan sementara, serahkan hati ini hanya kepada sang pemilik hati itu sendiri. Kelak akan kita rasakan kesejukan dalam menjalani hubungan yang bukan berlandaskan egois dan nafsu semata.

Join us

@penerbittitikpublisher

@novel2matahati

Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun