“Kenapa orang jepang itu banyak yang stylish dan cakep ya, jika dibandingin orang sini?”
Itu adalah contoh salah satu pertanyaan yang pernah aku baca di salah satu forum. setelah aku beberapa kali ke jepang, aku ada beberapa hipotesa yang bisa aku sharing ke kalian:
1. Pengaruh cuaca
Secara umum cuaca di jepang itu lebih kering jika dibandingkan dengan indonesia. Cuaca yang kering ini membuat make up yang menempel di kulit kita lebih awet dan muka kita tidak mudah berminyak. Maka dari itu jalan kaki dari pagi sampai malem pun, masih tampak "Slay!" .
Saat spring dan Autumn, cuaca di tokyo berkisar antara 10-20 derajat di siang hari dan 5-10 derajat di malam hari membuat suhunya sejuk untuk berada di outdoor seharian.
Selain itu kalau dari topografi, khususnya di tokyo, osaka membuat curah hujan tidak terlalu tinggi dan udaranya kering. Maka dari itu, jika kalian disana, ada baiknya juga untuk menggunakan pelembab.
2. Negara 4 musim
Karena negara 4 musim, cuaca di jepang cenderung lebih sejuk sepanjang tahunnya, dan karna memiliki 4 musim, setiap musim memiliki jenis fashionnya sendiri. Bukan karena tuntutan fashion saja, tapi juga tuntutan alam yang membuat kita harus mengenakan fashion tertentu. Misalkan jika musim panas, mungkin fashionnya mirip dengan fashion di indonesia, sedangkan di musim spring dan autumn, cuaca mengharuskan mereka menggunakan layering untuk berjalan di outdoor, sedangkan di winter, mereka harus menggunakan pakaian yang sesuai juga untuk menghadapi dinginnya cuaca.
3. Street fashion
Seperti yang kita tahu, kebanyakan orang disana berpindah lokasi dengan berjalan kaki dan public transport, yang menyebabkan mereka lebih banyak berinteraksi dengan orang. Mąka dari itu, menyebabkan mereka lebih memperhatikan penampilan karena setiap harinya kemungkinan akan ketemu dengan ratusan atau ribuan orang lainnya.
Berbeda dengan disini, baru kuluar rumah aja sudah masuk mobil, sampai ke lokasi turun mobil, lalu naik lift ke kantor. Interaksi dengan orang lain jadi minim, maka dari itu fashion bukan sesuatu hal yang utama yang harus diperhatikan, cukup yang penting nyaman dan layak digunakan saja.
Sebenarnya disinipun bisa kita lihat kok untuk fashionnya, kalian coba main ke mal besar di jakarta seperti GI, PI, PIK, CP, PIM yang notabene memang mall mahal. Mereka lebih ber’fashion’ juga kok ga kalah dengan orang Jepang.
4. Exposure dan sosial media
Artinya, media banyak menyorot baik secara langsung yang memang membahas fashion, maupun yang tidak langsung cuma sekedar vlog jalan-jalan.
Di jaman sosial media ini peran media yang sangat tinggi sudah pasti mempengaruhi keadaan masyarakat, khususnya yang mengikuti sosmed. maka dari itu hal-hal seperti FOMO pun banyak terjadi di keadaan masyarakat kita saat ini.
Selain itu konten tentang jepang tentunya lebih banyak beredar di sosial media, dan kebanyakan juga menyorot keindahan kotanya, fashion, budaya, dll jika dibandingkan dengan konten tentang indonesia yang beredar di sosial media.
5. Bias
Masih ada hubungannya dengan exposure, sebenarnya kita bias aja, atau mungkin orang yang merpertanyakan itu mainnya kurang jauh. Sebenarnya kalau kita minggir dikit ke area rural nya di jepang, ibarat kampungnya dan kota kecil di sana juga orang2nya ga se stylish di kota besar seperti tokyo osaka kok.
Maka dari itu, experience dan referensi itu menjadi sangat penting. Banyak jalan-jalan dan pergi keluar kota maupun luar negri, mengenal banyak jenis manusia, budaya, fashion, dll itu membuat wawasan kita menjadi tidak sempit dan lebih memaklumi dan mengerti apa yang terjadi di sekitar kita.
6. Pricing
Harga barang fashion di jepang itu lebih murah jika dibandingkan dengan indo di beberapa brand jika kita tinjau dari rasio pendapatan dan harga barang. Contohnya, di brand uniqlo, barang yang sama, memiliki harga lebi murah jika dibandingkan dengan uniqlo di indonesia. Belum termasuk banyak brand lainnya yang lebih murah dari uniqlo dan memiliki kualitas yang bagus.
Kalau untuk barang branded lainnya menurut pengalamanku seperti sepatu, jam tangan, dompet, gadget, dll harganya sebenarnya bersaing kok dengan indonesia.
Contohnya, misalkan yang ada barang fashion yang sama2 jika dirupiahkan kurang lebih 500-600 ribu. Buat UMR jakarta harga, 500 ribu itu kan 10-15% dari pendapatan UMR jakarta. Belum ngomong kalau di kota kecil ya.
Berbeda dengan di tokyo dengan UMR sekitar 200-250rb per bulan atau sekitar 25 juta’an, 500 ribu itu cuma 2% dari pendapatannya.
7. Budaya dan agama
Berbeda dengan di sini. Karena di jepang tidak terlalu banyak intervensi agama di kehidupan tiap manusia dan sosialnya, jadi lebih bebas untuk berpakaian dan mengenakan make up. Berbeda dengan di Indonesia yang budaya sopan santun berpakaiannya sangat tinggi, belum termasuk larangan2 seperti menutup aurat dll nya.
Selain itu stigma masyarakat juga berbeda. Kalau dari yang aku perhatikan, di Indonesia, netizen dan komentar dari orang lain itu lebih pedas dan cepat menjudge orang di publik. Berbeda dengan di Jepang yang masyarakatnya lebih cuek dengan orang lain. Meskipun mungkin dalam hatinya tetap ngata-ngatain, tapi secara umum, lebih ignorance.
8. Security
Khususnya mungkin untuk wanita, karena di jepang cenderung lebih aman, jadi mereka lebih nyaman juga dalam mengenakan pakaian apapun yang mereka suka di publik. Bahkan jalan di tengah malam di tempat yang "kurang aman" pun, disana lebih aman jika dibandingkan disini yang banyak dijulid'in, di cat calling, dan lain-lain yang bisa sampai mengancam nyawa.
Jadi gimana menurut kalian? coba tulis pendapat kalian di kolom komentar ya.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H