Jumlahnya, pengamat ini paling banyak di sebuah perdebatan, informasi yang mereka tangkap dari para reviewer maupun "denger2" dari teman, atau forum lainnya sangat rawan untuk bias dan sudah tercampur dengan pendapat pribadi mereka sendiri. Tetapi pada intinya, semuanya hanya mendengar saja bukan mengalami.
2. GEEK / ENTHUSIAS
Geek atau Enthusias biasanya memiliki kepekaan tertentu dan mendalam pada suatu topik, dengan ciri biasanya perdebatan yang sangat teknis dan mencari kesempurnaan. Contohnya sangat terlihat di bidang-bidang seperti audio, camera, atau apapun biasanya yang berurusan dengan hobi dan produk tertentu.
Misalkan, di sebuah forum ada yang bertanya tentang headset/IEM merk A tipe 01 bagus gak? Seorang geek mungkin akan menjawab dengan istilah teknis seperti di gambar diatas : kekurangan high frequensi, kabelnya kurang ohm nya lah, dsb.. Hal tersebut bukan berarti jelek, tetapi biasanya yang bisa menangkap dan menjawab balik pernyataan tersebut hanyalah geek lain, atau enthusias lain yang juga kebetulan mendalami hal tersebut.
Dan di posisi ini, biasanya pengamat hanya menjadi seorang yang "Sok Tahu".
Dalam hal tertentu jika seorang Geek juga merupakan pelaku industri, ini adalah hal yang paling langka dalam suatu perdebatan, karena selain mendalami teknisnya, juga mengerti dari sisi industri, produksi, dan managementnya.
3. PROFESSIONAL / PELAKU INDUSTRI
Nah sedangkan kalau untuk professional, mereka jarang sekali berdebat mengenai hal tersebut karena justru mereka yang langsung terjun di industri, jika ditarik dari akar katanya yaitu "profesi" (supaya tidak salah paham dengan amatir-professional).
Mereka paling paham untuk menggunakan alat sesuai dengan apa yang ingin mereka produce karena mereka tahu semua alat memiliki kelebihan dan kekurangan masing-masing.
Contohnya IOS & Apple memiliki kelebihan kekurangan, android memiliki kelebihan dan kekurangan juga. Sebagai professional developer, mereka ga akan berdebat mana yang lebih baik, karena semua tergantung oleh pesanan klien. Misalkan jika klien meminta apps utk android kan ga mungkin dia pake apple/ios utk develop software nya, begitupun sebaliknya.
Atau kalau di bidang yang aku expert di fotografi. Misalkan, penggunaan jenis lensa, mau itu lensa fix, zoom, tele, wide, macro, fish eye, dll atau bahkan hanya menggunakan HP, semua itu disesuaikan dengan permintaan klien dan apa yang ingin aku hasilkan dari sebuah karya tersebut juga disesuaikan dengan keadaan yang berlangsung pada saat itu. Misalkan jika aku dikasi job untuk foto wildlife, aku pasti akan memilih menggunakan lensa tele. Bukan berarti lensa wide ga bisa untuk wildlife, tapi ada resiko untuk dimakan singa, atau diinjek gajah kalau menggunakan lensa wide. Atau kalau ga mau diinjek gajah, kita bisa foto dari jauh lalu di crop sampai gambarnya pecah. haha