Memiliki mereka menjadi anugerah tersendiri. Awal kami mengadopsi Misel, Dia sangat dekat dengan Dede. Dede bisa bermain, dan berbagi dengan Misel. Bahkan ketika Dede menangis, Misel memeluk dan peduli pada Dede. Hingga akhirnya kami mengadopsi Leo dan Saki sebagai obat sepi untukku dan temn Misel.Â
Masalah yang datang bertubi-tubi, membuatku lebih was-was dan stress. Akhirnya dengan izin Allah, Leo dan Saki menjadi obat. Tingkahnya yang lucu dan menggemaskan menjadikan masalah demi masalah aku lalui dengan sangat baik walaupun bukan mereka yang membuat masalah itu hilang.Mereka benar benar membuatku lebih refresh.Â
Kehadiran mereka semua, menjadi pelipur lara. Pengisi kekosongan hati sekaligus ronda malam klo pas suami gak pulang ataupun pulang larut malam. Klo tidak Saki yang berjaga, Leo yang berjaga. Misel memang terbiasa tidur di kandang teras rumah.Â
Mereka seolah menjadi penjaga rumah yang setia menemaniku saat aku lagi sendiri, dan anak-anak tertidur lelap.Â
Karena suami memang sering meninggalkan kami dirumah dan dia bekerja dengan sibuknya. Terkadang terasa sepi. Tapi kehadiran mereka mengubah itu semua. Adanya mereka menjadi teman sekaligus seperti anakku sendiri.Â
Anak anak pun sangat menyayangi mereka. Anak-anak pun selalu bermain dengan mereka.Â
Hingga Misel pun memiliki 2 anak. Dan kami memutuskan mengadopsi Tabby.Â
Tabby sangat pemalu. Tapi tingkahnya mirip anak kecil. Dia tidak berani keluar rumah. Dia hanya berani keluar teras dan berlari ke samping rumah yaitu rumah ibuku. tabby pun kucing yang centil. Klo dipegang gak mau. Tapi dia sangat tau kami sayang dia.Â
Serangan virus Calici yang pertama, mereka semua bisa melewati masa-masa itu. Semuanya sembuh atas izin Allah.Â
Dan kemarin adalah serangan virus Calici untuk kedua kalinya, dan mereka semua mati satu per satu.Â
Jahat Virus Calici