Akhirnya di kamar kosan ku. Tapi, aku merasa jika Bu Rahma yang tadi sedang duduk di depan rumahnya, Sekarang Ia sudah masuk di rumah kosan kami, seperti  ekadame di dapur kosan.Â
Suara krekes, krekes, di dapur menarik perhatianku. Aku mengintip nya pelan pelan. Sosoknya seperti Bu Rahma yang sedang makan sesuatu dengan begitu cepat. Tetesan darah di lantai membuatku kaget dan syok.Â
Sebelum ketahuan, aku lari ke kamar dan menguncinya.Â
"Astaga, siapa itu? "
Aku mencoba menelpon Zahra, teman Kampusku.Â
"Ra, darurat Ra. Aku nginep di rumah kamu aja ya Ra. " Aku gemetaran dan takut.Â
"Kenapa Des? "
"Aku ngeliat ibu kos makan sesuatu di dapur dengan ceceran darah. " Ra jemput aku. Aku gak bisa keluar. Aku takut. "Aku semakin ketakutan.Â
Telepon ku terputus. Aku tidak tau harus apa sekarang. Ini sangat misterius.Â
Tok tok tok (suara ketukan pintu)Â
Datang lagi. Kali ini aku mendengar suara memanggilku.Â