Saat Mas Rangga pulang kerja, Â aku bertanya padanya.Â
"Mas Katanya kamu punya hutang? Â Kamu gak cerita kenapa? Â Ibu bilang kamu pinjam sudah begitu lama. " Aku mendesaknya
"Iya sayang, tapi itu aku lakuin buat kamu. Buat bikin kamu bahagia. " Sahut Mas Rangga
Karna aku merasa lelah seharian, emosiku tidak stabil. Ditambah lagi pembantu yang sulit untuk ditemukan. Jika ada, maka esoknya ia akan segera resign. Â Terpaksa aku lagi yang mengerjakan semuanya.Â
"Pokoknya kamu bawa Ibu pulang. " Aku emosi.Â
"Kenapa? " Dia heran aku berkata seperti itu.Â
"Dia bilang, tidak menyukaiku, dan keluargamu yang lain sama tidak menyukaiku. Mereka berfikir aku ingin warisannya Mas. Pulanglah dengan Ibu,ditambah lagi kamu meminjam uang kepada mereka,tambah saja mereka menyangka aku yang habiskan uangmu. Kamu dan Ibu pulang saja. " Aku memohon dan meneteskan air mataku.Â
"Nanti aku fikirkan ya" Dia menjawab.Â
***
Hari ini, ketika aku mencuci pakaian kotor, terlintas di pikiranku perbuatan Mas Rangga yang merendahkanku dengan kata-katanya. Shhh... Rasanya ingin aku berteriak dan bercerita kepada keluargaku. Tapi hal itu akan berdampak buruk untukku dan Mas Rangga. Keluargaku akan membencinya sementara aku akan merasa kasihan padanya.Â
Ku urungkan niatku untuk bercerita semua hal yang tidak aku mengerti dan tidak mengenakan hatiku.Â