Mohon tunggu...
Ani Juwita
Ani Juwita Mohon Tunggu... Guru - Guru di SMAN 1 Panarukan

Perubahan kecil dalam kelas merupakan awal dari perubahan besar dunia

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Pendidikan yang Memerdekakan Manusia

30 Oktober 2024   23:47 Diperbarui: 30 Oktober 2024   23:48 21
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Pendidikan menurut Ki Hajar Dewantara merupakan pondasi utama pembangunan manusia Indonesia yang beradab dan tujuan pendidikan adalah memerdekaan manusia. Manusia merdeka merupakan manusia yang hidupnya lahir atau batin tidak tergantung pada orang lain, akan tetapi bersandar atas kekuatan sendiri. Ada 5 asas dalam pendidikan atau Pancadharma yang dikemukakan oleh Ki Hajar Dewantara yaitu, pertama asas Kodrat Alam/ tertib damai yang berarti manusia sebagai makhluk ciptaan Tuhan harus belajar, sadar dan patuh terhadap adanya hukum-hukum alam yang ada. Kedua Asas Kemanusiaan yang berarti manusia sebagai makhluk sosial harus saling tolong menolong dan menghormati manusia lainnya. Ketiga Asas Kebudayaan yang berarti manusia harus belajar dan menghargai budaya sendiri namun tetap dapat menyesuaikan dengan perkembangan zaman yang ada dan tetap mencintai budaya yang sudah menjadi kekayaan bangsa.  Keempat Asas Kebangsaan yang berarti sebagai manusia berbangsa harus saling menghargai perbedaan dan mengedepankan rasa persatuan. Dan yang terakhir Asas Kemerdekaan yang berarti manusia diberi kebebasan dari Tuhan yang Maha Esa untuk mengatur kehidupannya dengan tetap sejalan dengan aturan yang ada di masyarakat

Dasar konsep pendidikan Ki Hajar Dewantara adalah cinta dan kasih sayang atau yang biasa dikenal sebagai Konsep Among. Konsep Among ini dikembangkan menjadi tiga prinsip kepemimpinan di Taman Siswa yaitu "Ing Ngarsa Sung Tuladha, Ing Madya Mangun Karsa, dan Tut Wuri Handayani". Kerena itu dalam pendidikan guru memiliki peran penting dalam menciptakan manusia yang merdeka. "Ing Ngarsa Sung Tuladha" guru sebagai seorang pendidik harus mengarahkan murid agar sesuai dengan tujuan pembelajaran yang tepat. "Ing Madya Mangun Karsa" guru juga memberikan umpan agar terciptanya prakarsa, ide dan memunculkan potensi murid. "Tut Wuri Handayani" guru juga harus mendorong murid untuk belajar tutas dan bermakna bagi kehidupan mereka.

Disamping peranan dari guru atau sekolah pusat pendidikan juga dipengaruhi oleh keluarga dan lingkungan. Perkembangan manusia menurut Ki Hajar Dewantara harus seimbang antara daya jiwa, yaitu cipta, karsa dan karya manusia.  Manusia memiliki sifat bawaan dan nantinya akan berkembang pada lingkungan keluarga dan masyarakat. Oleh karena itu harus terjadi kolaborasi anatara ketiga unsur guru atau sekolah, keluarga dan lingkungan untuk terciptanya tujuan manusia yang merdeka.

Kurikulum Merdeka yang saat ini dicanangkan merupakan jawaban dari konsep pendidikan Ki Hajar Dewantara untuk menciptakan manusia yang merdeka. Pembelajaran yang berpihak pada murid adalah cara untuk mencapai manusia yang merdeka. Hal ini didasari oleh perbedaan kebutuhan murid dalam kelas sesuai dengan bakat, minat dan kecenderungan cara belajar mereka. Karena selama ini pembelajaran dikelas cenderung menuntut terpenuhinya materi dan mengabaikan kebutuhan siswa. Oleh karena itu dengan menerapkan Kurikulum Merdeka bisa mengakomodir kebutuhan-kebutuhan siswa di kelas.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun