Mohon tunggu...
Ani Hanipah
Ani Hanipah Mohon Tunggu... Mahasiswa - mahasiswa

mahasiswa s1 farmasi di universitas muhammadiyah a.r fachruddin

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Kalimat Paragraf dalam Bahasa Indonesia

9 Desember 2024   14:49 Diperbarui: 9 Desember 2024   14:58 16
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Paragraf dan kalimat. Sebuah kalimat dalam tulisan tidak berdiri sendiri, melainkan saling terkait dengan kalimat lain yang membentuk paragraf. Paragraf merupakan satuan kecil dari sebuah karangan yang menyampaikan satuan pikiran sebagai pesan dari penulis. Paragraf atau alinea adalah bentuk bahasa yang biasanya terdiri dari penggabungan beberapa kalimat. Dalam menyusun beberapa kalimat menjadi paragraf, yang perlu diperhatikan adalah kesatuan dan kepaduan. Kesatuan berarti semua kalimat dalam paragraf membicarakan satu gagasan (gagasan tunggal). Kepaduan berarti semua kalimat dalam paragraf saling terkait dan mendukung gagasan tunggal paragraf. Kadang-kadang kita menemukan alinea yang hanya terdiri atas satu kalimat, dan hal itu memang mungkin. Namun, dalam pembahasan ini, alinea semacam itu dianggap pengecualian karena selain bentuknya yang kurang ideal jika ditinjau dari segi komposisi, alinea semacam itu jarang digunakan dalam tulisan ilmiah. Wacana atau karangan formal yang sederhana boleh saja hanya terdiri dari satu paragraf.


Sebutkan dua syarat yang efektif :

  • Kelogisan 

Suatu kalimat dapat dipahami jika penulisannya sesuai dengan ejaan yang berlaku. Selain itu, unsur-unsur dalam kalimat harus memiliki hubungan yang logis dan masuk akal.

Contoh :

Kalimat efektif: "Untuk menghemat waktu, saya akan mengambil rute tercepat."

  • Ketegasan

Menonjolkan ide pokok dari suatu kalimat. Ada beberapa cara untuk memberi penekanan dalam kalimat, yaitu:

a. Meletakkan kata yang ditonjolkan di awal kalimat.

Contoh:

"Presiden mengharapkan agar rakyat membangun bangsa dan negara dengan kemampuan yang ada pada masing-masing individu."

Ketepatan Informasi yang disampaikan dalam suatu kalimat harus tepat dan sesuai dengan sasaran, sehingga diperlukan ketelitian yang tinggi. Beberapa hal yang perlu diperhatikan untuk mencapai ketepatan kalimat adalah menggunakan kata yang tepat, memastikan kata berpasangan sesuai, dan menghindari penghilangan preposisi.
Kehematan Gunakan kata-kata secara hemat tanpa mengurangi makna atau mengubah informasi yang ingin disampaikan. Dalam menyusun kalimat efektif, penggunaan kata, frasa, atau bentuk lain yang tidak diperlukan harus dihindari. Seperti:


Sebutkan dan jelaskan sifat-sifat paragraf efektif :

  • Kelengkapan: Paragraf harus berisi kalimat utama atau gagasan pokok beserta kalimat penjelas yang mendukung kalimat utama.
  • Urutan yang logis: Paragraf harus disusun dengan urutan yang logis.
  • Pengembangan yang memadai: Paragraf harus memiliki pengembangan yang cukup.
  • Transisi yang baik: Paragraf harus memiliki transisi yang baik.
  • Kesatuan: Paragraf harus berfokus pada satu ide, pokok bahasan, atau argumen yang dibahas.
  • Koherensi: Paragraf harus memiliki keterkaitan logis antara kalimat-kalimatnya.
  • Kalimat topik: Paragraf harus memiliki kalimat topik yang memberikan pernyataan khusus.
  • Pengembangan yang memadai: Paragraf harus memiliki beberapa kalimat penjelas seperti fakta-fakta atau contoh-contoh.
  • Bukti-bukti: Paragraf harus memiliki bukti-bukti yang mendukung pernyataan pada kalimat topik.

Jelaskan jenis-jenis paragraf berdasarkan gaya penyampaiannya :

Paragraf menurut gaya penyampaiannya bisa dibagi menjadi beberapa jenis, yaitu:

  • Deskriptif : Bertujuan untuk menggambarkan suatu objek, tempat, suasana, atau peristiwa secara rinci sehingga pembaca bisa membayangkan apa yang dijelaskan.
  • Naratif : Digunakan untuk menceritakan suatu peristiwa atau rangkaian kejadian secara kronologis.
  • Eksposisi : Bertujuan memberikan informasi atau penjelasan tentang suatu hal secara faktual dan objektif.
  • Argumentatif : Memuat pendapat atau argumen penulis yang disertai fakta atau alasan untuk mendukung pendapat tersebut dengan gaya bahasa yang persuasif dan logis.
  • Persuasif : Bertujuan untuk meyakinkan pembaca agar terpengaruh oleh pendapat atau ajakan penulis.
  • Eksplanasi : Menjelaskan proses atau hubungan sebab-akibat dari suatu fenomena.

Jelaskan jenis-jenis paragraf berdasarkan pola penalarannya :

Menemukan ide pokok dalam suatu paragraf yang harus dilihat adalah penempatan kalimatnya.
Ide pokok paragraf dapat ditempatkan di awal, di akhir, maupun di tengah. Ide pokok paragraf dapat dilihat berdasarkan pola penalaran.

  • Paragraf Deduktif
    Ide pokok paragraf deduktif terletak pada awal paragraf dan diikuti oleh kalimat-kalimat penjelas untuk mendukung ide pokok.
    Contoh:
    Tenaga kerja yang diperlukan dalam persaingan bebas adalah tenaga kerja yang mempunyai etos kerja tinggi kerja yang mempunyai sikap loyal, disiplin, dan jujur.
  • Paragraf Induktif
    Ide pokok paragraf induktif terletak pada akhir paragraf. Biasanya paragraf induktif diawali dengan penyebutan peristiwa khusus terlebih dahulu dan kemudian kesimpulan terletak pada akhir kalimat akhirnya, akibatnya, oleh karena itu, maka dari itu, berdasarkan uraian di atas, dan dengan demikian.
    Contoh:
    Salju yang turun dari langit memberikan hiasan yang indah untuk bumi.
  • Paragraf Deduktif Induktif
    Paragraf jenis ini memiliki ide pokok di awal dan di akhir paragraf. Walaupun memiliki dua kalimat topik
    Contoh:
    merupakan faktor risiko yang paling besar yang menyebabkan seseorang terserang penyakit jantung koroner disebabkan kadar kolesterol dalam tubuh yang tinggi.
  • Paragraf Ineratif
    Paragraf ineratif merupakan paragraf yang memiliki ide pokok di tengah-tengah paragraf penjelas setelah ide pokok berfungsi untuk menguatkan atau mempertegas informasi.

Contoh:

Gunung Sinabung di Sumatera Utara meletus. Belum reda letusan Gunung Sinabung,

sebelumnya, dilanda banjir. memang sedang ditimpa banyak musibah dan bencana.

  • Ide Pokok Menyebar
    Paragraf dengan jenis ide pokok menyebar tidak memiliki kalimat utama. Hal ini dikarenakan pikiran utamanya terletak pada seluruh paragraf atau tersirat pada kalimat-kalimatnya.
    Contoh:
    Matahari belum tinggi benar. Embun masih tampak berkilauan.
    Tampak kupu-kupu dengan berbagai warna terbang dari bunga yang satu ke bunga yang lain.

Kridalaksana, Harimurti. 2001. Kamus Linguistik. Edisi Ketiga. Jakarta: PT. Gramedia Pustaka Utama.

Paragraf -- Pengertian, Unsur, Syarat, Fungsi, Ciri, Jenis, Struktur, Contoh. [daring],diakses pada 8 Februari 2021.


Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun