Menyediakan lapangan kerja untuk masyarakat, tanpa bergantung pada investor sebenarnya bisa dilakukan oleh pemerintah jika memiliki niat yang kuat. Meningkatkan kesejahteraan masyarakat dengan menyediakan lapangan kerja, jauh memberikan banyak manfaat. Meminimalisir terjadinya tingkat kejahatan akibat banyak pengangguran, menurunkan angka stunting akibat sulitnya kehidupan di kalangan bawah.
Pandangan Islam Dalam Membangun Proyek
Dalam Islam proyek dibangun atas kebutuhan rakyat, sebelum dibangun, konsepnya direncanakan secara matang agar tidak terjadi proyek mangkrak  yang membebani anggaran negara. Membangun bukan dilakukan karena ambisi kekuasaan atau proyek balas budi, dan pastinya ketika membangun proyek-proyek untuk kepentingan masyarakat banyak tidak akan mengorbankan banyak pihak. Seperti terjadinya konflik agraria, merusak ekosistem hutan yang menjadi paru-paru dunia, mencegah terjadinya banjir dengan membangun drainase yang baik.
Pembangunan infrastruktur yang dilakukan di masa khilafah murni sebagai bentuk pelayanan terhadap masyarakat, memiliki pengaruh penting untuk peningkatan hidup dan juga kesejahteraan. Pergerakan di bidang ekonomi menjadi lebih baik, karena tersedinya transportasi yang lebih cepat.
Ketika Islam memasuki era keemasan di masa pemerintahan Harun ar Rasyid yang berkuasa selama 23 tahun, perhatian beliau terhadap kesejahteraan terhadap masyarakat begitu besar. Beliau mampu bembawa dinasti yang dipimpinnya pada puncak kejayaan. Tentu pencapaian tersebut tanpa menafikan peran serta para kholifah sebelumnya.
Kholifah Harun ar Rasyid benar-benar mengutamakan kesejahteraan rakyat dan negara. Guna melakukan semua itu dia bekerja keras memajukan perekonomian serta perdagangan. Pertanian berkembang begitu pesat, dengan membangun saluran irigasi. Begitupun di bidang ilmu pengetahuan, banyak melahirkan ilmuwan muslim yang hebat di masanya. Hal ini tentu memberikan manfaat besar buat kemajuan negara karena ditemukannya inovasi-inovasi baru berkat pesatnya perkembangan ilmu pengetahuan.
Jaminan keamanan dan berjalannya hukum yang baik, membuat para saudagar berbondong-bondong datang ke Bagdad untuk melakukan transaksi atau melakukan pertukaran barang sehingga negara memperoleh pemasukan yang besar dari perekonomian, perdagangan dan pemungutan pajak. Pemasukan itu semua digunakan untuk pembangunan dan mensejahterakan rakyatnya.
Selayaknya para pemimpin muslim saat ini mencontoh beliau dalam menjalankan pemerintahannya. Bukan membangun proyek negara karena proyek balas budi atau proyek jatah bagi-bagi kekuasaan, yang memicu membengkaknya hutang negara, dan berakhir dengan kebangkrutan. []
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H