Menjadi sosok yang disukai siswa (bukan dalam tanda kutip lho) merupakan poin (+) buat guru. Dengan begitu akan memudahkan guru dalam menyampaikan setiap materinya. Sebagai pribadi yang selalu ditiru, tidaklah berlebihan kiranya jika siswa selalu mengharapkan figur guru yang senantiasa memperhatikan kepentingan mereka. Figur guru yang selalu memperhatikan kepentingan mereka, biasanya mendapatkan ekstra perhatian dari siswa karena sikap yang diperlihatkan oleh pendidik kepada peserta didiknya dalam proses pembelajaran. Beberapa sikap dan perilaku yang disukai siswa dalam pembelajaran diantaranya:
1.Menguasai Bahan Ajar
Ya, kita pasti pernah menemukan guru yang setiap menyampaikan pelajaran di depan kelas, ia bolak-balik untuk melihat buku yang ada di atas mejanya. Atau bahkan menyampaikan bahan pelajaran dengan hanya membaca buku yang dipegangnya. Itulah pentingnya persiapan seorang guru sebelum mengajar.
2.Berpenampilan Menarik, dan Mudah Tersenyum
Berpenampilan menarik, dan rapi, akan membuat murid betah dengan gurunya. Dan siswa sangat senang kepada guru yang mudah tersenyum. Apalagi jika masuk ke ruangan untuk mengajar disertai dengan senyuman dan diselingi dengan sapaan. Walaupun siswa suka dengan guru yang mudah tersenyum, namun jangan terlalu mengumbar senyum, apalagi senyum-senyum sendiri. ^_^
3.Menjadi Teladan
Semakin lama semakin berkurang sosok panutan, guru harus tetap bisa menjadi contoh untuk murid-muridnya. Tidak hanya pandai berbicara tetapi juga mampu mempraktekannya. Karena banyak orang yang mampu memberikan contoh, namun tidak dapat menjadi contoh.
4.Menggunakan Metode yang Bervariasi dan Menyenangkan
Setiap materi memiliki cara penyampaiaan yang beragam. Guru jangan hanya terpaku pada satu model pembelajaran misalnya hanya ceramaah terus. Karena bagi saya pribadi hal itu sangat membosankan. Gunakan metode yang menyenangkan, yaitu yang membuat murid aktif dan mandiri. Karena banyak sekali model-model pembelajaran, seperti jigsaw, STAD, debat, demonstrasi, dan masih banyak lagi.
Dengan metode yang digunakan, guru dapat memberikan permainan di sela-sela pembelajaran. Bisa dalam bentuk game atau kuis. Bisa dilakukan diawal, tengah atau akhir pembelajaran. Yang pastinya dalam pemberian game atau kuis tersebut berkaitan dengan materi yang sedang berlangsung, atau materi yang telah diajarkan sebelumnya.
5.Humoris
Ya, belajar dengan serius memang hal yang utama. Namun jika terlalu serius juga peserta didik akan menjadi bosan. Bisa-bisa tujuan yang akan dicapai dalam pembelajaran tidak tercapai. Nah, setidaknya disela-sela proses pembelajaran, guru bisa menyelinginya dengan humor agar murid tidak mengantuk dan tetap fresh.
6.Sabar
Murid memiki latar belakang yang berbeda-beda, ini yang harus dipahami guru. Ada anak yang memiliki sikap, nakal, susah diatur, super aktif dan lain sebagainya. Ketika menghadapi anak yang nakal ya guru harus sabar, jangan sampai marah atau memukul. Tapi dinasehati atau dapat juga diberi hukuman yang positif dalam artian mendidik. Dan jika memang sudah dinasehati dan segala usaha tidak mampu (tidak mempan) untuk merubahnya, ya lakukanlah pendekatan kepada siswa yang bersangkutan. Dan tetaplah menjadi sosok yang penyayang (tidak suka mengomel, marah) dalam segala situasi, tanpa membeda-bedakan peserta didik yang satu dengan yang lainnya.
Atau jika menghadapi siswa yang kurang pintar, guru penyabar akan selalu mengupayakan agar peserta didiknya menjadi pintar dan seterusnya. Jadi istilahnya guru harus benar-benar telaten dalam menghadapi segala hal yang berkaitan dengan peserta didik.
Di atas hanya beberapa saja dan mungkin masih banyak lagi yang dapat menjadi pegangan seorang pendidik untuk melakukan sesuatu yang dapat menyenangkan siswanya tanpa mengurangi keprofesionalannya sebagai pendidik.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H