Mohon tunggu...
Anhar Wahyu
Anhar Wahyu Mohon Tunggu... pelajar/mahasiswa -

Seorang yang mencoba menjadi ++

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Kekerasan Guru terhadap Murid Zaman Dulu dan Sekarang

20 Februari 2012   03:36 Diperbarui: 25 Juni 2015   19:26 1025
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Gadget. Sumber ilustrasi: PEXELS/ThisIsEngineering

Sudah tidak heran lagi sekarang kita mendengar berita tentang kekerasan yang dilakukan oleh Guru terhadap muridnya dalam segala bentuk ( salah satu contoh berita tentang kekerasan guru ). Selain kekerasan terhadap murid yang dilakukan oleh gurunya sendiri, sekarang juga banyak terjadi kekerasan terhadap Orangtua kepada anaknya sendiri.

Ada apa dengan mereka ?? Bukankah guru  panutan bagi murid - muridnya ??

Dalam beberapa kasus kekerasan saya secara pribadi menilai semua kesalahan bukan terletak pada guru dan orangtua, tetapi bukan pula kesalahan ada di anaknya. Jadi letak kesalahan dimana ?

Diantara pembaca yang saat ini umurnya sudah lebih dari 25 tahun dan dulu waktu umurnya masih kecil dan bukan termasuk anak alim disekolah tentu pasti pernah " merasakan kekerasan " dari guru.

Waktu zaman saya sekolah dulu yang namanya kena tampar guru, atau dimarahin mah sudah biasa, dan secara pribadi saya sendiri juga menerima karena itu memang kesalahan saya. Tidak mungkin lah seorang guru tiba - tiba menampar / menendang muridnya tanpa hal yang jelas bukan ? ( kalau ada guru seperti itu lebih baik segera laporkan ke RSJ dach >.< ). Saya yakin semua guru juga tidak serta merta langsung memberi hukuman fisik, mereka tentu menasehati terlebih dahulu dan jika kita sebagai murid masih terus melanggar dan sudah diperingatkan berkali - kali tidak juga berubah mungkin cara kekerasan memang diperbolehkan. Memang mungkin pada usia remaja kita tidak bisa menerima hal - hal seperti itu, tapi ternyata saat ini saya sadar jika dulu guru saya tidak keras terhadap saya mungkin saya tidak lulus sekolah.

Lalu kenapa sekarang mudah sekali seorang murid melaporkan perbuatan kekerasan yang dilakukan oleh gurunya kepada pihak berwajib, dan sayangnya mereka didukung orangtuanya. Padahal dalam beberapa kasus saya menilai awal kesalahannya terletak pada muridnya, bagaimana tidak mereka tidak mentaati peraturan sekolah seperti, bolos jam pelajaran, baju seragam tidak sesuai aturan, dll, dan yang parahnya lagi orangtua mereka juga ikut menyalahkan si guru. Padahal hukuman yang diberikan cuma tamparan, pukulan diperut atau dijemur ditengah lapangan.

Jika terjadi kekerasan sedikit dan memang kesalahan ada pada si anak murid dan telah diperingatkan terlebih dahulu sebelumnya tetapi anak itu masih bandel ya apa boleh buat mungkin memang harus dengan cara kekerasan agar si murid tersebut bisa menjadi baik.

Anak sekarang memang lebih manja dibandingkan anak - anak pada zaman dulu, mungkin cara mendidik dari orangtua mereka yang salah karena dari kecil orangtua mereka terlalu over protektif sejak mereka kecil. Jadinya mereka tumbuh menjadi anak yang manja dan terkadang bertingkah semau mereka sendiri dan rasa hormat mereka terhadap orang yang lebih tua juga berkurang.

Mungkin guru zaman sekarang harus berpikiran " masa bodoh amat lah, mau bolos, mau gak ikut pelajaran, terserah kalian saya gak mau ambil pusing, toh semua itu untuk kalian sendiri tugas saya hanya menyampaikan materi pelajaran "

Berani Berbuat Berani Bertanggung Jawab, semua pasti ada resiko. Bolos sekolah ketahuan ya resikonya kena marah gurunya, apalagi sering bolos wajar lah kalau ditampar gurunya.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun