Mohon tunggu...
wahyuni stiawan
wahyuni stiawan Mohon Tunggu... -

Pengembangan Wilayah

Selanjutnya

Tutup

Lyfe

Sinetron, Pantaskah Ditonton?

16 Januari 2012   03:23 Diperbarui: 25 Juni 2015   20:50 315
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Trend sinetron saat ini adalah model striping yaitu sinetron model kejar tayang yang ditayangkan setiap hari. Ada salah satu stasiun televisi yang bahkan menayangkan sinetron dari maghrib hingga menjelang tengah malam. Sinetron-sinetron tersebut judulnya memang berbeda, tapi garis besar ceritanya pada umumnya sama.

Saya bukan pecinta sinetron, tapi bapak saya adalah pecinta sinetron sejati, maklum karena artis-artis yang maen di sinetron cantik-cantik dan ganteng-ganteng sehingga dapat menyegarkan mata bagi yang melihatnya. Namun jika dilihat dari segi ceritanya, menurut saya sangat tidak bermutu, dan bahkan menurut pengamatan saya sinetron pada salah satu stasiun televisi sangat tidak layak untuk ditonton karena mengandung unsur sadisme, dehumanisasi dan kemerosotan moral.

Contoh adegan sadisme pada salah satu sinetron adalah saat ada scene bayi yang hendak dijatuhkan dari atas, orang-orang yang dipukul, penculikan dan lain-lain. Sedangkan dehumanisasi dan kemerosotan moral adalah seringnya alur cerita yang menunjukkan bahwa anak siapa ternyata anaknya siapa, hal tersebut menunjukkan bahwa adanya pergaulan bebas yang buahnya adalah anak-anak yang tidak tahu siapa orang tua dan bahkan orang tua pun tidak tahu siapa anaknya yang sebenarnya karena menebar benih dimana-mana.

Sungguh sangat disayangkan, sinetron yang mempunyai waktu tayang setiap hari tetapi muatan yang disampaikan justru hal-hal yang negatif, sehingga bagi penikmat sinetron sangat dimungkinkan untuk dicuci otaknya secara tidak sadar, sehingga alam bawah sadarnya akan terpacu oleh hal-hal sadisme, dehumanisasi, dan moral yang rendah..

Sangat memprihatinkan....

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Lyfe Selengkapnya
Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun