Dunia Politik itu selain kejam sebenarnya banyak juga terjadi kelucuan disana. Kalau kita konsisten mengamati biasanya ada saja kelucuan-kelucuan yang terjadi.
Kelucuan yang sering terjadi biasanya diakibatkan oleh Pencitraan atau Ketidak-cerdasan dari politisi itu. Contoh sederhana adalah banyak politisi yang hari ini bilang A, besoknya bilang B. Itu menggelikan. Selain tidak konsisten itu tandanya politisi itu tidak paham dengan masalah yang dihadapinya.
Siapa saja politisi yang tidak konsisten? Hehehehe. Saya tidak berani ngomong. Takut kena bully euy. Selain kena resiko dibully, saat ini yang namanya partai pemerintah itu galak. Suka main lapor. Sedikit-sedikit lapor polisi jadinya bikin seram. Hihihi.
Jendral Otak Hansip….yayaya… begitu kita mendengar atau membaca 3 kata itu pastilah terasa lucu. Ada seorang Jendral yang cara berpikirnya seperti hansip. Hahahahaha.
Bukan saya saja yang tertawa begitu mendengar istilah itu. Bahkan Kapolda Metro Jaya Iriawan yang disebut oleh Habib Rizieq seperti itu kabarnya malah tertawa terbahak-bahak. Haha. Jadi itu istilah itu memang baru muncul dan lucu.
Tetapi berikutnya kejadian itu malah membuat ada yang tersinggung. Katanya.. ini sekali lagi katanya loh. Setelah Rizieq menyebut hal itu, ternyata katanya banyak Hansip yang tersinggung dan merasa dilecehkan.
Kata Kapolda Metro Jaya, itu melecehkan Hansip. Begitu juga kata Kapolri Tito Karnavian, ucapan Rizieq itu merendahkan Hansip.
Benar ternyata. Selang sehari setelah Kapolda Metro Jaya mengatakan ucapan Rizieq melecehkan Hansip, tiba-tiba ada seorang Hansip, Edi Sutanto yang berumur 62 tahun melaporkan Rizieq dengan UU ITE dimana disebut Rizieq telah melecehkan profesi Hansip.
BENARKAH ISTILAH “JENDRAL BEROTAK HANSIP” ITU MELECEHKAN (KECERDASAN) HANSIP?
Sebelum menganalisa hal itu kita flashback sebentar ke belakang dan mengulas kejadian serupa yang terjadi beberapa hari sebelumnya. Ahok mengatakan biasanya orang yang jadi Dosen itu hanya modal ngomong doang.
Ahok tidak menyebut nama dari Dosennya. Hanya menyebut umumnya Dosen itu hanya bermodal Teori. Apakah ucapan Ahok ini melecehkan Profesi Dosen?