Melihat hasil putaran pertama Pilgub DKI memang mengejutkan dimana AHY bisa tersingkir telak dan Ahok bisa mendapat angka 43%. Â Ada beberapa factor analisa yang menjelaskan kekalahan AHY disebabkan oleh 4 hal antara lain : Dilaporkannya Sylviana Murni ke Bareskrim, Campur tangannya SBY dan Ibas ke Tim Pemenangan, Serangan Antasari di last minute dan kurang simpatinya AHY dalam beberapa penampilannya.
Tetapi yang paling parah memang paska Sylviana di kasuskan elektabilitas AHY langsung anjlok dan Swing Voters sebagian besar kembali berpindah ke Ahok. Apa boleh buat beginilah jadinya bila Polri terkesan tidak netral.
Mudah-mudahan memasuki babak kedua (putaran kedua) tidak ada lagi pihak calon nomor urut 3 yang dilaporkan  ke polisi ataupun ada peristiwa aneh-aneh lagi.
Catatan Penting untuk Pilgub DKI Putaran Pertama ini ternyata ada sesuatu yang luput dari perhatian public yaitu banyaknya Golput. Dari perkiraan angka DPT sekitar 7-8 juta pemilih ternyata yang menggunakan hak pilihnya hanya sekitar 5,4 Juta Pemilih. Ini hanya naik tipis dari Pilgub DKI 5 tahun yang lalu yang sebanyak 5,2 Juta Pemilih Aktif. Factor ini juga yang mungkin mempengaruhi  kekalahan AHY.
Selanjutnya menapak Putaran Kedua Pilgub DKI kita lihat Peta Kekuatan Politik yang ada kurang lebih sebagai berikut :
Ahok punya 43% suara, Anies punya 40% suara sementara suara AHY yang diperkirakan akan menjadi Swing Voters berjumlah sekitar 16-17%.
Suara AHY yang 17% itu disumbang oleh : Demokrat, PPP, PAN dan PKB. Inilah yang akan membuat kubu nomor 2 dan kubu nomor 3 mencoba mengajak koalisi terhadap 4 partai tersebut.
Pendukung Ahok terutama Golkar yang dikomandani Setya Novanto akan berusaha keras melakukan pendekatan ke 4 partai tersebut.
Harus diingat bahwa dari  4 partai itu yang 3 adalah Partai Islam. Meskipun demikian hanya PPP yang punya massa agak banyak dibanding PAN dan PKB di Jakarta. Ini yang akan mempengaruhi kalkulasinya.
Pihak yang kemungkinan besar tidak akan berkoalisi dengan pendukung Ahok adalah Demokrat dan PAN. Â Mesin parpol kedua partai ini akan bergerak untuk mendukung Anies Baswedan. Untuk prosentasenya saya perkiraan secara awal sebesar 7 % dari total 17% suara AHY dipastikan berpindah mendukung Anies Baswedan.
Dengan demikian akan terjadi Peta kekuatan dari Ahok Vs Anies sekitar  43% Vs 47%.