Mohon tunggu...
Politik

"Jendral Berotak Hansip" Itu Melecehkan atau Lucu Sebenarnya?

19 Januari 2017   13:32 Diperbarui: 19 Januari 2017   13:45 1458
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Politik. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Freepik

Dunia Politik itu selain kejam sebenarnya banyak juga terjadi kelucuan disana. Kalau kita konsisten mengamati biasanya ada saja kelucuan-kelucuan yang terjadi.  

Kelucuan yang sering terjadi biasanya diakibatkan oleh Pencitraan atau Ketidak-cerdasan dari  politisi itu. Contoh sederhana adalah banyak politisi yang hari ini bilang A, besoknya bilang B. Itu menggelikan. Selain tidak konsisten itu tandanya politisi itu tidak paham dengan masalah yang dihadapinya. 

Siapa saja politisi yang tidak konsisten? Hehehehe.  Saya tidak berani ngomong. Takut kena bully euy.  Selain kena resiko dibully, saat ini yang namanya partai pemerintah itu galak. Suka main lapor. Sedikit-sedikit lapor polisi jadinya bikin seram. Hihihi.

Jendral Otak Hansip….yayaya… begitu kita mendengar atau membaca 3 kata itu pastilah terasa lucu. Ada seorang Jendral yang cara berpikirnya seperti hansip. Hahahahaha.

Bukan saya saja yang tertawa begitu mendengar istilah itu. Bahkan Kapolda Metro Jaya Iriawan yang disebut oleh Habib Rizieq seperti itu kabarnya malah tertawa terbahak-bahak. Haha. Jadi itu istilah itu memang baru muncul dan lucu.

Tetapi berikutnya kejadian itu malah membuat ada yang tersinggung. Katanya.. ini sekali lagi katanya loh. Setelah Rizieq menyebut hal itu,  ternyata katanya banyak Hansip yang tersinggung dan merasa dilecehkan.

Kata Kapolda Metro Jaya, itu melecehkan Hansip. Begitu juga kata Kapolri Tito Karnavian, ucapan Rizieq itu merendahkan Hansip.

Benar ternyata. Selang sehari setelah Kapolda Metro Jaya mengatakan ucapan Rizieq melecehkan Hansip, tiba-tiba ada seorang Hansip, Edi Sutanto yang berumur 62 tahun melaporkan Rizieq dengan UU ITE dimana disebut Rizieq telah melecehkan profesi Hansip.

BENARKAH ISTILAH “JENDRAL BEROTAK HANSIP” ITU MELECEHKAN (KECERDASAN) HANSIP?

Sebelum menganalisa hal itu kita flashback sebentar ke belakang dan mengulas kejadian serupa yang terjadi beberapa hari sebelumnya.  Ahok mengatakan biasanya  orang yang jadi Dosen itu hanya modal ngomong doang.

Ahok tidak menyebut nama dari Dosennya. Hanya menyebut umumnya Dosen itu hanya bermodal Teori. Apakah ucapan Ahok ini melecehkan Profesi Dosen?

Sepertinya memang benar.  Ahok telah melecehkan Profesi Dosen. Nah sekarang masalahnya ada tidak Dosen yang merasa tersinggung dan mempolisikan Ahok?  Ternyata tidak ada.

Clear masalahnya sampai disitu.

Berikutnya Jendral berotak Hansip. Itu artinya ada seorang Jendral yang berpikiran layaknya seorang Hansip. Apa artinya? Artinya tidak lazim bahwa Pola Pikir seorang Jendral bisa sama dengan pola pikir seorang Hansip.

Faktanya memang  seorang Jendral umumnya menempuh berbagai pendidikan dan jenjang karier selama puluhan tahun sehingga bisa mencapai Pangkat Jendral.  Sementara seorang Hansip tidak membutuhkan pendidikan tinggi ataupun sekolah khusus sebagai syarat untuk profesinya.

Dengan tidak mengingkari kecerdasan manusia secara umum, pola pikir seorang Hansip pastilah berbeda dengan Pola Pikir seorang Jendral. Secara logika mana mungkin pola pikir Jendral setara dengan pola pikir Hansip.

Jadi yang dikatakan Rizieq itu sebenarnya tidak melecehkan kecerdasan Hansip. Itu memang fakta yang bisa diterima semua orang termasuk para Hansip.

Sekarang kita perhatikan kalimat-kalimat sederhana berikut :

Hansip Tidak Berotak.  Jendral Tidak Berotak. Nah ini baru namanya melecehkan.

Selanjutnya perhatikan  3 kalimat berikut :

Anggota DPR berotak mahasiswa. Bupati berotak Maling. Presiden berotak Lurah.

Apakah 3 kalimat itu melecehkan profesi mahasiswa, melecehkan maling dan melecehkan profesi Lurah?

Tentunya tidak. 3 kalimat itu tidak melecehkan mahasiswa, maling dan lurah.  Tetapi 3 kalimat itu  memang benar telah melecehkan anggota DPR, melecehkan Bupati dan melecehkan Presiden.

Jadi sebenarnya  akan menjadi  lucu kalau ada orang yang begitu yakin mengatakan akan ada Hansip yang akan tersinggung oleh ucapan Habib Rizieq. Hehehehe.

Dan kemudian menjadi aneh lagi, dalam 2-3 hari setelahnya tiba-tiba ada seorang Hansip berumur 62 tahun yang mempolisikan Rizieq. Hahahaha.

Percayakah anda bahwa Hansip yang berumur 62 tahun itu bisa tersinggung  oleh ucapan Rizieq dan langsung secara pribadi berniat benar-benar mempolisikan Rizieq?

Begitu.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun