Mohon tunggu...
ANGRA PRIYA
ANGRA PRIYA Mohon Tunggu... Administrasi - Mahasiswa

Hobi Menonton Dan Review Film

Selanjutnya

Tutup

Film

Bukan Parasite, Tapi Ini Film Terbaik dari Bong Joon-ho

16 Oktober 2024   15:31 Diperbarui: 16 Oktober 2024   15:55 14
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Ketika mendengar nama Bong Joon-ho, banyak yang langsung teringat pada film pemenang Oscar, Parasite (2019). Namun, sebelum Parasite menjadi fenomena global, Bong Joon-ho telah menghasilkan film-film brilian yang tidak kalah berkesan. 

Salah satunya adalah Memories of Murder (2003), sebuah karya yang sering dianggap oleh para penggemarnya sebagai film terbaik dari sutradara Korea Selatan ini. Berdasarkan kisah nyata dari kasus pembunuhan berantai pertama di Korea Selatan, Memories of Murder menawarkan pengalaman sinematik yang mencekam dan penuh emosi.

Berlatar di pedesaan Korea Selatan tahun 1986, Memories of Murder menceritakan investigasi serangkaian pembunuhan berantai yang mengerikan. Detektif lokal Park Doo-man (Song Kang-ho) yang mengandalkan intuisi dan metode tradisional harus bekerja sama dengan Seo Tae-yoon (Kim Sang-kyung), seorang detektif dari Seoul yang lebih modern dan ilmiah.

 Mereka berdua mencoba mengungkap siapa pelaku di balik kejahatan-kejahatan kejam ini, namun jalan menuju kebenaran penuh dengan frustrasi dan kebuntuan. Dalam penyelidikan ini, mereka berhadapan dengan kekerasan, ketidakadilan, dan kebingungan yang semakin mendalam.

Bong Joon-ho dengan cermat mengeksplorasi tema ketidakpastian dan ketidakmampuan manusia untuk sepenuhnya memahami kebenaran. Film ini lebih dari sekadar thriller kriminal; ia adalah cerminan ketidakberdayaan manusia dalam menghadapi sistem yang rusak dan kondisi sosial-politik yang tidak mendukung. 

Dengan latar belakang kekacauan politik dan militer Korea Selatan pada era 80-an, film ini juga menjadi kritik sosial yang menyuarakan kegelisahan rakyat terhadap otoritas yang tak bisa diandalkan.

Salah satu kekuatan besar Memories of Murder adalah sinematografinya yang mendukung narasi penuh ketegangan. Bong Joon-ho menggunakan pemandangan pedesaan yang terisolasi dan cuaca kelam untuk menciptakan suasana yang gelap dan penuh tekanan. 

Pengarahan yang cermat menjadikan setiap adegan terasa terukur dengan baik, menjaga penonton tetap tegang dan terlibat sepanjang film. Tidak ada ledakan adegan aksi yang berlebihan, tapi justru ketegangan lambat inilah yang membuat penonton merasa frustasi, sama seperti para karakter di dalam film.

Song Kang-ho memerankan Park Doo-man dengan sangat menawan, memperlihatkan kompleksitas emosional seorang detektif yang awalnya terlihat komikal tetapi kemudian berubah menjadi karakter yang putus asa dan marah. Di sisi lain, Kim Sang-kyung sebagai Seo Tae-yoon adalah perwujudan dari idealisme yang akhirnya terkikis oleh kenyataan pahit. 

Dinamika antara kedua detektif ini, yang sering kali berbeda pandangan, adalah jantung dari film ini. Karakter-karakter ini tidak sempurna---mereka melakukan kesalahan, membuat keputusan buruk, dan memperlihatkan sisi manusiawi yang sangat rentan, menjadikan penonton terhubung secara emosional dengan mereka.

Musik dalam Memories of Murder digunakan dengan minimalis, namun sangat efektif. Tidak ada skor musik yang berlebihan, hanya ketukan-ketukan yang samar, memperkuat suasana sunyi dan mencekam dari pedesaan yang terasing. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Film Selengkapnya
Lihat Film Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun