Mohon tunggu...
Angly M Sae
Angly M Sae Mohon Tunggu... Guru - Guru dan Penulis

Guru Biologi, Bahasa Indonesia, dan Pendidikan Pancasila. Pembina Literasi Sekolah dan Pembina OSIS. SDG Certified Leader.

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan Pilihan

Budaya Gotong Royong Memudar?

3 April 2023   18:55 Diperbarui: 3 April 2023   18:57 922
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Kerja sama antar murid di sekolah untuk mengumpulkan sembako bagi orang-rang yang membutuhkan sebagai wujud kerja gotong royong di lingkungan sekolah.

"Di kota, sonde ada lai yang namanya gotong royong. Masing-masing urus diri." Ini adalah jawaban yang saya dapatkan ketika iseng bertanya ke tukang ojek (driver sepeda motor) ketika menggunakan jasa ojek untuk pulang ke rumah sepulang sekolah. 

Saya bertanya tentang apakah di Labuan Bajo masih ada kebiasaan gotong royong? Jika diartikan jawabannya kedalam Bahasa Indonesia yang baku maka berarti "Di kota, tidak ada lagi budaya gotong royong. Masing-masing orang mengurusi dirinya sendiri." 

Beliau sepertinya menghidupi atau mungkin kepahitan dengan pola hidup masyarakat di kota Labuan Bajo yang individualis.

Gotong royong adalah budaya bangsa Indonesia. Hadir berdampingan dengan Bhinneka Tunggal Ika membentuk integrasi nasional. Bhinneka Tunggal Ika adalah semboyan bangsa Indonesia yang berarti walaupun berbeda-beda namun tetap satu. 

Semboyan ini menggambarkan kesatuan dan persatuan bangsa Indonesia. Persatuan dan kesatuan bangsa sejalan dengan tekad pemuda bangsa Indonesia untuk bersatu melalui konsensus Sumpah Pemuda dan dasar negara Indonesia. 

Memaknai persatuan dan kesatuan dalam perbedaan yang dimiliki bangsa Indonesia, telah hadir sejak lama budaya gotong royong. 

Gotong royong merujuk kepada kerja-kerja yang dilakukan secara bersama-sama untuk tujuan tertentu dengan mengakomodir perbedaan di dalam masyarakat.

Budaya gotong royong telah ada berdampingan dengan sejarah perjuangan bangsa. Leluhur bergotong royong mengusir penjajah, menolong satu sama lain dalam proses pembangunan rumah ibadah, bergotong royong membantu sesama yang mengalami musibah dan lain sebagainya. 

Budaya gotong royong kemudian hadir menjadi salah satu elemen pemersatu bangsa yang menghadirkan integrasi bangsa. Integrasi bangsa merujuk kepada pembauran (membaur) hingga membentuk kesatuan yang utuh atau bulat, tidak terpecah-pecah. Identitas ini hadir dimana-mana, hingga ke pelosok Indonesia.

Akan tetapi, kini budaya gotong royong yang menjadi identitas bangsa sepertinya telah memudar. Seperti jawaban yang saya dapatkan dari tukang ojek yang mengatakan bahwa budaya gotong royong telah memudar di perkotaan. Akan tetapi, apakah benar demikian?

Sebaiknya kesimpulan tidak diambil sepihak. Perlu adanya diskusi-diskusi untuk mengambil kesimpulan mengenai keadaan bangsa Indonesia saat ini. Utamanya terkait budaya gotong royong di perkotaan. Ajaklah 3-4 teman untuk berdiskusi, mintai pendapat mereka. Bahas beberapa pertanyaan berikut:

  • Apa makna gotong royong menurut mereka?
  • Dimana saja tempat yang tepat untuk menerapkan budaya gotong royong?
  • Kapan waktu yang tepat untuk bergotong royong?
  • Siapa saja yang dapat menjadi pelaku gotong royong?
  • Mengapa budaya gotong royong menjadi topik pembahasan terkait memudarnya budaya bangsa? Mengapa gotong royong sangat penting bagi bangsa Indonesia? Mengapa budaya gotong royong disebut telah memudar, adakah bukti-buktinya?
  • Bagaimana mengusahakan terciptanya budaya gotong royong? Bagaimana peran serta anda dalam budaya gotong royong? Bagaimana anda menginisiasi suatu kegiatan gotong royong?

Setelah berdiskusi dan menjawab pertanyaan-pertanyaan di atas, sebaiknya dituliskan jawabannya dan dibagikan kepada khalayak umum. Hasil diskusi dapat dibagikan melalui media sosial, website, blog, dan sharing kepada teman-teman agar hasil diskusi juga berguna bagi orang lain.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun