Pertumbuhan adalah proses bertambahnya jumlah protoplasma sel pada suatu organisme yang disertai dengan pertambahan ukuran, berat, dan jumlah sel yang bersifat tidak dapat kembali pada keadaan sebelumnya. Pertumbuhan pada tumbuhan terjadi di daerah titik tumbuh atau meristematik, yaitu bagian yang mengandung jaringan meristem. Jaringan ini terletak di ujung batang dan ujung akar.
Salah satu faktor yang memengaruhi pertumbuhan tumbuhan adalah penggunaan pupuk kompos dedaunan. Selain pupuk kompos dedaunan, dapat menggunakan pupuk kotoran hewan seperti kotoran babi, dapat dibaca pada artikel Pengaruh Pupuk Organik Kotoran Babi Terhadap Pertumbuhan Tumbuhan. dan tentunya pertumbuhan tanaman juga dipengaruhi oleh cahaya, ulasan lengkapnya dapat dibaca pada artikel Pengaruh Cahaya Terhadap Pertumbuhan Tanaman. Pupuk kompos daun mengandung unsur hara meliputi unsur hara mikro dan unsur hara makro. Unsur hara makro meliputi nitrogen (N), fosfor (P), dan kalium (K) yang berfungsi mempercepat pertumbuhan vegetative tanaman. Unsur fosfor (P) berfungsi menyimpan energi, mempercepat proses pertumbuhan bunga dan buah serta mempercepat pematangan. Unsur kalium (K) berperan dalam proses fotosintesis, mengefisienkan penggunaan air, membentuk cabang yang lebih kuat, mempercepat perakaran sehingga tanaman lebih kokoh dan meningkatkan ketahanan tanaman terhadap penyakit.
Selain itu, unsur kalium (K) juga berperan dalam proses fotosintesis, mengefisienkan penggunaan air, membentuk cabang yang lebih kuat, mempercepat perakaran sehingga tanaman lebih kokoh dan meningkatkan ketahanan tanaman terhadap penyakit. Selain mengandung unsur hara makro, pupuk kompos daun juga mengandung unsur hara mikro yang dapat membantu proses pertumbuhan tanaman. Unsur-unsur mikro meliputi besu (Fe), tembaga (Cu), seng (Zn), klor (Cl), boron (B), mangan (Mn), dan molibdenum (Mo) (Imas & Munir, 2017). Dengan itu, dapat disimpulkan bahwa, penggunaan pupuk kompos dapat menjadi salah satu sarana untuk meningkatkan kesehatan tanaman dan menghindari penyakit yang dapat menyerang tanaman. Akan tetapi, apakah semua jenis dedaunan dapat dijadikan pupuk kompos? Jika ya/tidak, mengapa demikian?
REFERENSI
Sulaeman, Y., M., & Erfandi, D. (2017). Pengaruh Kombinasi pupuk organik Dan anorganik terhadap Sifat Kimia Tanah, Dan Hasil Tanaman Jagung di Lahan kering masam. Jurnal Pengkajian Dan Pengembangan Teknologi Pertanian, 20(1), 1. https://doi.org/10.21082/jpptp.v20n1.2017.p1-12
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H