Penyakit Demam Berdarah Dengue (DBD) merupakan penyakit berbahaya pada anak-anak. Akan tetapi, DBD dapat menyerang semua umur baik anak-anak maupun orang dewasa. Penyebab DBD dapat dibaca pada artikel Penyebab Demam Berdarah (DBD)
Pengobatan Demam Berdarah Dengue (DBD) dapat dilakukan dengan banyak minum air putih untuk menghindari dehidrasi, penuhi kebutuhan nutrisi dengan mengonsumsi makanan yang sehat untuk mendukung proses penyembuhan, istirahat yang cukup, konsumsi paracetamol untuk meredakan demam. Namun konsumsi obat perlu hindari penggunaan aspirin atau obat anti inflamasi non steroid, terutama pada anak-anak karena dapat memperparah perdarahan.
Hindari gigitan nyamuk untuk mengurangi risiko penularan lebih lanjut, gunakan obat nyamuk atau kelambu di kamar. Selama masa penyembuhan demam berdarah, selain obat-obatan, mengonsumsi makanan bernutrisi dapat membuat sistem imun kuat sehingga lebih efektif melawan virus demam berdarah. Â Vitamin C, yakni nutrisi penting yang bekerja sebagai antioksidan sekaligus meningkatkan sistem imun. Contohnya dengan mengonsumsi jambu biji, jeruk, dan kiwi. Vitamin E penting untuk menjaga kesehatan sistem imun. Misalnya wheat germ oil, biji bunga matahari, dan selai kacang. Asam lemak omega-3 termasuk asam lemak esensial yang berfungsi untuk mencegah inflamasi dan menjaga kerja sistem imun. Contoh makanannya adalah ikan salmon, sarden, teri, minyak ikan, dan kacang kedelai.
Demam tinggi dan muntah bisa membuat tubuh dehidrasi, itulah sebabnya pengidap DBD harus minum air yang cukup. Garam rehidrasi juga dapat membantu menggantikan cairan dan mineral. Obat tylenol atau parasetamol dapat dikonsumsi saat DBD sebagai penghilang rasa sakit. Obat ini dapat membantu menurunkan demam dan mengurangi rasa sakit. Obat antiinflamasi nonsteroid (NSA), seperti aspirin atau ibuprofen, tidak disarankan karena bisa meningkatkan risiko perdarahan internal.
Sementara itu, demam berdarah yang lebih parah memerlukan penanganan seperti suplementasi cairan intravena (IV) atau infus dan transfusi darah. Dan yang terpenting adalah melakukan pengobatan ke rumah sakit atau dengan konsultasi dokter.
REFERENSI
- DitJen P2P Kementerian Kesehatan. (2019, January 30). Kesiapsiagaan Menghadapi peningkatan kejadian demam berdarah dengue Tahun 2019. P2P Kemenkes RI. Retrieved January 28, 2023, from http://p2p.kemkes.go.id/kesiapsiagaan-menghadapi-peningkatan-kejadian-demam-berdarah-dengue-tahun-2019/
- Nareza, M. (2022, November 23). Pengobatan Demam Berdarah. Alodokter. Retrieved February 1, 2023, from https://www.alodokter.com/demam-berdarah/pengobatan
- Tim IT Rumah Sakit UNS. (2021, April 26). Mencegah Demam berdarah dengue. Rumah Sakit UNS. Retrieved January 28, 2023, from https://rs.uns.ac.id/mencegah-demam-berdarah-dengue/
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H