Zat besi memiliki peranan yang sangat penting bagi tubuh. Pentingnya zat besi pada tubuh dapat dibaca pada artikel berikut: pentingnya zat besi bagi tubuh. Pada umumnya, zat besi penting bagi segala kalangan usia. Akan tetapi, adakah perannya secara spesifik pada bayi dan anak-anak? Berikut ulasannya:
Pentingnya Zat Besi bagi Bayi
Zat besi sangat dibutuhkan sejak masa kehamilan agar menghindari cacat saat bayi lahir, kurangnya berat badan bayi, hingga kematian janin. Zat besi sangat diperlukan bagi tumbuh kembang bayi karena bayi memerlukan gizi yang cukup untuk tumbuh kembangnya. Dengan zat besi yang cukup, kemampuan motorik, kognitif, dan perkembangan sosial bayi dapat berkembang dengan baik.
Zat besi penting bagi bayi tidak hanya untuk perkembangan fisik bayi, tetapi zat besi juga sangat penting bagi kesehatan mental, yang akan menetap hingga dewasa. Oleh karena itu, zat besi sangat dibutuhkan sejak masa kehamilan ibu untuk menghindari cacat janin atau cacat bawaan lahir dan zat besi sangat penting untuk tumbuh kembang bayi, baik dari segi motorik, kognitif, fisik, maupun mental.
Â
Pentingnya Zat Besi bagi Anak-AnakÂ
Selain untuk tumbuh kembang bayi, zat besi juga penting untuk anak-anak karena menurut zat besi yang memadai dapat membantu meningkatkan prestasi anak dan kemampuan belajar anak. Zat besi berperan dalam perkembangan otak terutama dalam sistem penghantar saraf. Selain itu, zat besi penting bagi keaktifan anak dalam bermain ataupun belajar, konsentrasi anak, berat badan yang sesuai, dan juga mood anak ketika beraktifitas.
Zat besi juga dapat mempengaruhi kualitas sumber daya manusia (SDM). Semakin baik asupan zat besi, maka semakin baik juga kualitas sumber daya manusia sehingga berpengaruh bagi generasi bangsa yang lebih baik. Dari hal tersebut, maka dapat disimpulkan bahwa zat besi tidak hanya berpengaruh bagi segi motorik dan kognitif anak, tetapi zat besi juga dapat mempengaruhi perkembangan otak, kemampuan belajar anak, keaktifan dan konsentrasi anak, berat badan anak yang sesuai dengan umur mereka, dan masa depan bangsa yang baik.
REFERENSI
- Susiloningtyas, I. (2022). Pemberian zat besi (Fe) dalam Kehamilan. Majalah Ilmiah Sultan Agung, 50(128), 73-99.
- Prawitasari, T. (2016). Kandungan Zat Besi pada Produk Makanan Bayi Siap Saji. Sari Pediatri, 14(4), 265-8.
- Irsa, L. (2016). Gangguan kognitif pada anemia defisiensi besi. Sari Pediatri, 4(3), 114-8.
- Wadhani, L. P. P., & Yogeswara, I. B. A. (2017). Tingkat konsumsi zat besi (Fe), seng (Zn) dan status gizi serta hubungannya dengan prestasi belajar anak sekolah dasar. Jurnal Gizi Indonesia (The Indonesian Journal of Nutrition), 5(2), 82-87.
- Ramadhini, E. S. (2022). Kekurangan Zat Besi Selama Kehamilan, Berbahayakah Bagi Janin?
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H