Interaksi antara manusia dan habitatnya tidak terbatas pada tempat tinggal. Habitat yang pantas bagi manusia adalah habitat yang mampu memenuhi kebutuhan keseharian manusia. Apakah daratan  menjadi satu-satunya habitat manusia?
Daratan menjadi hal yang sangat identik sebagai tempat manusia mengadaptasikan diri. Bagi suku Bajo, daratan bukan satu-satunya tempat mengadaptasikan diri. Suku Bajo melihat tempat lain sebagai habitat yang begitu menjanjikan bagi mereka. Laut menjadi habitat mereka, tempat mencari kebutuhan sehari-hari. Suku Bajo menghabiskan sebagian besar waktu mereka di lautan, kebiasaan suku Bajo ini kemudian di dalam sebuah artikel yang dipublikasikan oleh Superadventure.co.id mengatakan bahwa suku Bajo memiliki  "kekuatan super" yakni mampu menyelam tanpa alat bantu menyelam. Salah satu artikel yang dipublikasikan oleh Vice.com menjelaksan bahwa suku Bajo dapat menyelam hingga kedalaman 200 kaki dalam waktu 13 menit tanpa alat bantu selam.
Lalu apakah daratan adalah satu-satunya habitat manusia? Tidak bagi suku Bajo, sebagian dari mereka tinggal dalam perahu lepa di lautan dan sebagiannya tinggal di rumah panggung. Suku Bajo terbagi menjadi dua, "Bajau Darat" yang tinggal di rumah panggung dan "Bajau Laut" yang tinggal dalam perahu lepa yang mengembang di perairan dangkal. Laut menjadi habitat yang bersahabat bagi suku Bajo dalam memenuhi kebutuhan keseharian.
REFERENSI
- Mengenal Suku Bajo yang Terkenal dengan Kekuatan Supernya!. (2019). Diakses pada 25 Januari 2023, dari https://www.superadventure.co.id/news/19918/mengenal-suku-bajo-yang-terkenal-dengan-kekuatan-supernya/
- Sieber, C. (2019). Menyelami Kehidupan Suku Bajo di Tengah Lautan. Diakses pada 25 Januari 2023, dari https://www.vice.com/id/article/evjbye/menyelami-kehidupan-suku-bajo-pengembara-laut-sejati
