Pada dasarnya, fenotipe makhluk hidup hadir sebagai wujud dari ekspresi gen. Gen adalah substansi hereditas yang mempunyai fungsi untuk mengatur perkembangan dan metabolisme individu (pada tingkatan yang lebih tinggi dipahami sebagai "genotipe memengaruhi fenotipe") serta menyampaikan informasi genetik kepada generasi berikutnya atau yang lebih dikenal dengan istilah pewarisan sifat.
DNA merupakan suatu polimer heliks ganda yang terdiri dari nukleotida, setiap nukleotida terdiri dari tiga komponen; satu basa nitrogen, satu gula pentosa yang disebut deoksiribosa, dan satu gugus fosfat. Basa nitrogennya terdiri dari adenin (A), timin (T), guanin (G), atau sitosin (S). Adenin dan guanin adalah purin, basa nitrogen dengan dua cincin organik. Sebaliknya, sitosin dan timin adalah anggota famili basa nitrogen yang dikenal sebagai pirimidin, yang mempunyai satu cincin tunggal.
DNA merupakan penyusun gen. Gen terdapat di dalam kromosom. Pada kromosom homolog, terdapat pasangan gen yang disebut alel dan menempati lokus spesifik pada kromosom. Pasangan gen atau yang disebut alel dari kromosom homolog terdiri dari tiga macam yakni homozigot dominan, heterozigot, dan homozigot resesif. Pasangan gen ini disebut genotipe, yang kemudian akan memengaruhi sifat makhluk hidup atau yang disebut fenotipe makhluk hidup. Lalu, apa saja yang kalian ketahui tentang kromosom?
REFERENSI
Brooker, R.J. (2012). Genetics: analysis & principles (4th ed.). New York: McGraw Hill.
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI