Mohon tunggu...
Angelina Misshel Oktavia
Angelina Misshel Oktavia Mohon Tunggu... Mahasiswa - Universitas Airlangga

dental health technology | 🦷

Selanjutnya

Tutup

Healthy

Teknisi Gigi: Pilar di Balik Kesehatan dan Estetika Gigi

9 Desember 2024   16:50 Diperbarui: 9 Desember 2024   17:10 25
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Kesehatan. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Schantalao

Pengetahuan mengenai ilmu Kedokteran Gigi modern yang berhubungan dengan alat, bahan maupun teknik pada dunia kedokteran gigi telah maju dengan cepat. Kemajuan tersebut sudah berhasil diraih dengan memberikan manfaat dan kontribusi yang cukup memuaskan dalam dunia kedokteran gigi. Tindakan perawatan yang banyak dilakukan di bagian Kedokteran Gigi adalah pembuatan gigi tiruan pada penderita yang kehilangan giginya. Persoalan kehilangan gigi dapat dipastikan akan membawa dampak pada penurunan fungsi pengunyahan, fungsi bicara dan fungsi estetika. Dalam jangka waktu yang lama dan tanpa adanya penggantian akan menimbulkan permasalahan lebih serius yaitu terjadi rotasi, migrasi, atrisi dari gigi yang ada dan reabsorbsi tulang alveolar, serta edontulus area yang tersedia menjadi sempit. Penyebab kehilangan gigi diantaranya adalah dikarenakan tindakan pencabutan gigi yang sudah rusak akibat infeksi, patah, berlubang ataupun retak. Agar seseorang tidak kehilangan fungsi-fungsi penting dari organ gigi, maka ia harus menggantinya dengan gigi tiruan. Pemakaian gigi tiruan pada setiap orang disesuaikan dengan kebutuhannya, mulai dari kebutuhan membuat gigi tiruan baru, mereparasi gigi tiruannya yang pecah atau perlu penambahan anasir gigi tiruan. Profesi yang bertugas untuk membuat alat ini adalah teknisi gigi. 

Apa itu Teknisi Gigi?

Teknisi gigi adalah seseorang yang mempunyai pekerjaan khusus di bidang pembuatan protesa gigi tiruan, piranti ortodonti juga maksilofasial dan mempunyai kepandaian dan terampil sesuai dengan kompetensi yang didapatkan melalui tingkat pendidikan formal sesuai kode etik dan bermitra dengan dokter gigi. Teknisi gigi merupakan salah satu mitra utama dokter gigi dalam memberikan perawatan gigi yang baik dan berkualitas melalui protesa dan piranti yang mereka hasilkan. Teknisi gigi sering disalahartikan oleh masyarakat sebagai dokter gigi yang berkompeten dalam memberikan pelayanan yang komprehensif. Berdasarkan temuan, teknisi gigi pada dasarnya bekerja di fasilitas kesehatan dan laboratorium gigi yang menyediakan peralatan gigi yang dipesan oleh dokter gigi dan spesialis gigi. Pekerjaan teknisi gigi diatur dalam Keputusan Menteri Kesehatan Kepmenkes Nomor HK.01.07/Menkes/460/2020 tentang standar profesi teknisi gigi, termasuk izin registrasinya. Meskipun prostetik gigi cekat dan lepasan, ortodontik dan alat maksilofasial digunakan langsung oleh pasien, teknisi gigi dilarang kontak langsung dengan pasien. Teknisi gigi tidak boleh melakukan diagnosis atau perawatan gigi tanpa arahan dari dokter gigi. 

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Healthy Selengkapnya
Lihat Healthy Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun