Liburan panjang awal April silam, membawa saya kembali ke Kota Hujan, kota sejuta kenangan. Mumpung sedang berada di Bogor, tentu saja saya langsung memanfaatkannya dengan berwisata kuliner. Salah satu tempat yang akan saya sambangi adalah Kedai Kita. Kedai Kita ini merupakan salah satu tempat makan favorit di Kota Bogor. Tidak hanya anak muda yang datang ke sini, tapi juga rombongan keluarga. Terletak di Jalan Pangrango 1, Kota Bogor. Posisinya berada di antara jubelan tempat makan di kawasan Pangrango dan Taman Kencana ini. Tempatnya cukup besar, dan berada di kawasan sejuk yang didominasi pepohonan dan taman. Tidak sulit mencapai tempat ini. Karena juga dilalui oleh angkot hijau bernomor 05A. Kedai kita selalu dipenuhi pengunjung. Tidak hanya di akhir pekan dan libur panjang saja. Tetapi juga di hari biasa. Saat makan siang pun, selalu dipenuhi pengunjung. Kedai Kita buka setiap hari pada jam 08.30 - 23.00 WIB. Dan, kebetulan saya mampir ke sini tepat di malam minggu. Bisa ditebak, saya tidak dapat tempat. Saya terpaksa berdiri sambil pasang mata melihat tempat kosong. Karena tidak hanya saya yang antri untuk dapat menikmati hidangan di Kedai Kita. Jadi harus sigap berebut tempat duduk. Saat itu juga ada rombongan anak muda yang ingin kongkow di sini. Sekitar 5 menit saya akhirnya mendapatkan tempat juga. Kedai kita ini termasuk tempat makan yang nyaman walaupun ramai. Suasana 'rumahan'nya sangat terasa. Di sini, pengunjung juga bisa menyantap makanan secara lesehan. Makanan yang disajikan pun istimewa. Seperti yang saya pesan malam itu. Saya memesan menu andalan mereka, satu loyang Pizza Kayu Bakar rasa BBQ Smoked Beef. Sementara teman saya memesan Sup Nila setengah ekor (bagian kepala dan badan). Sambil menunggu makanan utama dihidangkan, saya memesan pangsit goreng. Minumnya cukup Lemon Squash Soda, sebagai penangkal pedas. Sebagai bocoran, pangsit di sini, teksturnya lembut dan terigunya terasa di lidah. Asli buatan Kedai Kita. Ukurannya pun jumbo. Satu porsinya dihargai 14 ribu rupiah. Untuk menikmatinya harus dicocolkan ke saus asam pedas yang sudah disediakan. Pelayanannya juga cepat. Saya tidak perlu berlapar ria saat menunggu. Tanpa pikir panjang, saya langsung menyantap pizzanya. Pizzanya dibakar dengan menggunakan kayu bakar. Sayangnya, saya hanya sanggup menghabiskan dua iris pizza. Kalau ini sih salahkan lambung dan usus saya yang ukurannya kecil. Sisanya saya bungkus pulang. Lumayan sebagai pengganjal perut saat lapar di tengah malam. Satu loyang Pizza berbeda harganya, tergantung dari rasa. Untuk rasa BBQ Smoked Beef satu loyang dihargai Rp 58000. Sup Nilanya juga juara, bumbunya meresap hingga ke daging ikannya. Kuahnya kental dan sangat terasa di lidah. Tapi, awas ada ranjaunya, si hijau cabe rawit. Untuk setengah ekor (bagian kepala dan badan) harganya 20 ribu rupiah per porsinya. Apabila ingin menikmati sup ikan nila utuh satu ekor tinggal menambah 20 ribu lagi.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H