Mohon tunggu...
Angkin Sekar
Angkin Sekar Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa tingkat akhir

Seseorang yang gemar menulis

Selanjutnya

Tutup

Analisis

Penerimaan dan Keikhlasan di The Last Night of the World

5 Januari 2025   18:01 Diperbarui: 5 Januari 2025   18:01 22
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Analisis Cerita Pemilih. Sumber ilustrasi: KOMPAS.com/GARRY LOTULUNG

The Last Night of the World merupakan cerita pendek karya Ray Bradbury dan pertama kali diterbitkan di majalah Esquire pada tahun 1951. The Last Night of the World menceritakan tentang sepasang suami istri yang mendapatkan mimpi aneh mengenai akhir dunia. Ketika semestinya orang takut dengan hal semacam akhir dunia, kedua suami istri ini menghadapi hal tersebut dengan ikhlas dan memilih untuk tetap melakukan aktifitas harian merekal; mencuci piring, menidurkan anak, dan menikmati kebersamaan mereka pada hari itu seperti biasa. Tanpa perlawanan, mereka menyambut akhir dunia mereka dengan keberadaan masing-masing sembari saling menggenggam tangan.

            Cerita dari Bradbury ini, meninggalkan kesan yang mendalam, sekaligus menyisakan bayangan ketegangan yang halus namun tetap membuat pembaca merasa tidak nyaman. Pada bagian akhir cerita, di mana si suami mengucapkan 'selamat malam' terakhir dengan nada penuh keikhlasan, kalimat tersebut membuat bulu kuduk pembaca berdiri karena begitu tenangnya si suami menghadapi akhir dunia yang mungkin bisa terjadi dalam 5 menit ke depan. Ketenangan ini justru memberikan perasaan yang mencekam, seolah menggambarkan bahwa mereka, telah sepenuhnya menerima takdir yang tidak bisa diubah. Perasaan yang dituang oleh Bradbury dalam tulisannya mungkin dapat menimbulkan sebuah perasaan cemas dan panik bagi sebagian pembaca, apalagi dengan bagaimana tulisan Bradbury yang diangkat lekat dengan kehidupan sehari-hari. Namun, karya Bradbury ini mengajarkan penerimaan di tengah menghadapi sesuatu yang tidak bisa diperkirakan.

            Ketenangan pasangan suami istri ini dalam menghadapi akhir dunia merefleksikan bahwa dalam kehidupan ada begitu banyak momen atau hal yang berada di luar kendali. Sebesar apapun usaha seseorang dalam mengurangi dampak dari situasi tersebut, bisa saja hasilnya bukan seperti apa yang diharapkan. Namun, tidak berarti seseorang gagal jika mereka tidak mampu mengendalikan hal-hal yang ada di luar kendali tersebut. Penerimaan yang digambarkan dalam cerita pendek karya Bradbury ini terasa sangat indah tetapi juga mencekam, karena apa yang digambarkan dalam cerita tersebut bertolak belakang dengan kenyataan yang biasa manusia alami, di mana manusia, termasuk penulis, seringkali menyangkal, atau bahkan melawan hal-hal yang tidak terduga.

            The Last Night of the World, dalam pandangan penulis, mengajarkam dua hal penting tentang penerimaan. Pertama, adalah wajar jika kita tidak selalu bisa mengendalikan segala sesuatu yang terjadi di dalam kehidupan ini. Kedua, penerimaan juga bukanlah satu-satunya jalan;ada kalanya perjuangan diperlukan untuk menemukan arah baru yang mungkin dapat membawa kita pada makna kehidupan yang lebih dalam. Bradbury menghadirkan sebuah kisah yang tidak hanya menggetarkan, tetapi juga mengingatkan kita akan kekuatan dalam menerima sekaligus memilih untuk melangkah maju.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Analisis Selengkapnya
Lihat Analisis Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun