Mohon tunggu...
Angin Dirantai
Angin Dirantai Mohon Tunggu... Gembala -

Pemerhati Masalah Politik, Sosial, Hukum dan Kebudayaan

Selanjutnya

Tutup

Politik Artikel Utama

Jokowi Semakin Besar, Megawati Semakin Kecil

13 April 2015   13:37 Diperbarui: 17 Juni 2015   08:10 1290
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Politik. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Freepik

Presiden kita kali ini memang Satrio Pinilih, berasal dari rakyat jelata tapi bisa menjadi besar. Jokowi besar bukan karena hebatnya Partai PDIP dengan Megawati yang merasa besar karena nama Bapaknya Soekarno, tetapi karena faktor kedaulatan Tuhan, karena faktor kerakyatannya, karena faktor kepribadiannya.

Megawati mungkin berpikir bahwa dia bisa mengendalikan Jokowi Sang Satrio Pinilih ini, tetapi ternyata tidak demikian. Sudah banyak analisa yang ditulis di Kompas maupun Kompasiana tentang kebijakan Jokowi yang tidak sesuai dengan keinginan sang Bunda Megawati. Sang Satrio Pinilih ini memiliki prinsip sendiri, strategi sendiri untuk membangun bangsa bukan berdasarkan suka-tidaksuka, bukan berdasarkan perbedaan pandangan politik dengan lawan-awannya, memang kadang kelihatan ada sedikit kompromi demi kebaikan rakyat bersama, tetapi itu hal-hal yang relatif.

Lawan pun jadi kawan

Prabowo pun yang menjadi rivalnya terpanggil hatinya oleh Sang Satrio Pinilih untuk mendukung kebijakannya. Pertarungan yang keras beberapa bulan lalu seakan lenyap. Dukungan mengalir ke Jokowi Sang Satrio Pinilih baik dalam pengesahan APBD-P, dalam meredam pengajuan Calon Kapolri Badrodin Haiti dan menarik kembali Budi Gunawan.

Jokowi akan semakin besar

Dengan karakter seperti ini Jokowi akan semakin besar, dulu orang berpikir bahwa Megawati bisa menjadi atasannya Presiden sesuai keinginan Megawati, tetapi ternyata Jokowi adalah Jokowi Sang Satrio Pinilih yang memiliki prinsip politik sendiri yang tidak bisa disetir oleh Bunda "Besar" Megawati.

Sang Satrio Pinilih ini dengan tenang melihat Sang Mami menyindir, memarahi, dan mengancamnya, dia sadar betul apa yang dilakukannya, dia menyimak apa yang dikatakan Sang Ketua Umum PDIP Seumur Hidup ini, dia menelan mentah-mentah setiap kalimat tanpa menjawab, tetapi di pikirannya dicerna, disortir, diolah lagi, dan keluarnya pasti orisinal pikiran Sang Satrio Pinilih yang sadar bahwa ia adalah Petugas Rakyat Indonesia.

Megawati akan Semakin Kecil

Untuk Bunda Megawati... Janganlah kamu selalu berkata sombong, janganlah caci-maki keluar dari mulutmu. Karena TUHAN itu yang Mahatahu, dan oleh Tuhanlah setiap  perbuatan-perbuatan diuji. Ingatlah bahwa TUHAN itu tinggi, namun Ia melihat orang yang hina, dan mengenal orang yang sombong dari jauh. Manusia yang sombong akan direndahkan, dan orang yang angkuh akan ditundukkan...  ya, orang-orang sombong akan direndahkan. Kecongkakan mendahului kehancuran, dan tinggi hati mendahului kejatuhan.

Jokowi jadilah Jokowi yang tetap rendah hati, berjuang untuk kesejahteraan seluruh rakyat, engkau sekarang adalah Petugas rakyat, Presiden seluruh rakyat Indonesia, bukan Petugas Partai PDIP. Jangan takut dengan Bunda Megawati, di hadapan Tuhan dan rakyat Indonesia anda adalah Sang Satrio Pinilih Presiden untuk seluruh rakyat Indonesia.

Salam Demokrasi

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun