Akhirnya issu reshuffle pun digulirkan setelah Kabinet Jokowi-JK berjalan 6 bulan lebih, ketidak puasan publik semakin memuncak, kinerja para menteripun dinilai, dan issue reshufflepun digulirkan, Memang mau tidak mau , suka tidak suka Jokowi-JK harus memperbaiki kinerja kabinetnya sudah ada tanda-tanda akan terjadi reshuffle beberapa bulan ke depan.
Jusuf Kalla sudah menyampaikannya secara terbuka pasti akan terjadi reshuffle kabinet, Jokowi masih malu-malu kucing (maklum petugas partai), para wartawanpun dipersilahkan bertanya kepada Wakil Presiden Pak Jk, ada apa ini? Para wartawan dan pengamatpun ramai-ramai mengatakan ada keretakan antara Jokowi-JK, padahal jawabnya sudah jelas dan pasti bahwq Jokowi harus konsultasi dulu dengan Kanjeng Mami, minta petunjuk dan dawuh (perintah) supaya tidak disalahkan lagi dan dianggap anak durhaka, apa lagi kalau yang mau diganti adalah sang putri mahkota PDIP Puan Maharani. Terserahlah itu urusan pribadi Presiden Jokowi.
Kuasa Opini
Sudah saatnya Pemerintah saat ini harus memperhitungkan kuasa yang semakin bertumbuh besar yaitu “kuasa opini”, yang dibangun dalam dunia maya dan pengaruhnya melintasi batas Negara, anggota pasukan khususnya para kompasianers, facebookers, Twetters, Pathers, Instagramers, blogers, dengan berbagai profesi, latar belakang pendidikan, dan sebagainya, yang saling berusaha mempengaruhi rakyat, membangun opini baik pro dan kontranya, tetapi tetap damai dan tentram walaupun kadang sangat tajam dank keras, tetapi tetap kompak melihat dan menilai sisi baik dan sisi buruk serta sisi netral dari Pemerintahan Jokowi-JK.
8 Menteri Perempuan Kabinet Jokowi-JK
Pemerintahan Jokowi-JK telah membuat rekor sepanjang sejarah RI, yaitu menempatkan perempuan terbanyak sebagai menteri, dibandingkan dengan para pendahulu mereka.
Ke delapan menteri itu adalah:
Menteri Kelautan dan Perikanan, Susi Pudjiastuti; Menteri Luar Negeri, Retno Lestari Priansari Marsudi; Menteri Kesehatan, Nila F Moeloek ; Menteri Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak, Yohana Yambise ; Menteri Badan Usaha Milik Negara, Rini M Soemarno; dan Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan, Siti Nurbaya.Menteri Koordinator Pembangunan Manusia dan Kebudayaan, Puan Maharani; dan Menteri Sosial, Khofifah Indar Parawansa.
Siapa yang direshuffle?
Sayang sekali dari kedelapan Menteri tersebut, ada beberapa yang tidak bisa memanfaatkan kesempatan mengukir prestasi bagi bangsa ini, Dari antara 8 Menteri Perempuan tersebut siapakah yang pantas di reshuffle? Mari kita meniali satu persatu, sudah tentu penilaian ini kembali sebatas apa yang dibangun oleh kuasa opini baik melalui surat kabar dan berita online lainnya.
1.Menteri Kelautan dan Perikanan, Susi Pudjiastuti
Gebrakannya yang luar biasa telah membuat keder para mafia ikan dan mafia laut, Kapal-kapal pencuri ikan disikat, dikejar dibabat, keberaniannya luar biasa, walaupun kadang terlalu keras kebijakannya dan berimbas pada pendapatan nelayan misalnya dalam hal alat penagkap ikan trawel yang dilarang karena dapat merusak habibat ikan, Tetapi Menteri ini layak dipertahankan oleh Presiden
2.Menteri Luar Negeri, Retno Lestari Priansari Marsudi
Perempuan ini luar biasa diplomasinya sangat baik, misalnya berhadapan dengan diplomasi Australia yag menolak eksekusi mati Andrew Chen dan Syukumaran, luar biasa membuat Australia tidak berkutik, demikian juga dalam usaha mengevakuasi warga negara RI yang sedang studi di Yaman, dan perannya yang sangat besar dalam menghadirkan para Kepala Negara dalam Konfrensi Asia-Afrika baru lalu. Membuat bangsa kita harus diperhitungkan oleh bangsa-bangsa lain, sebagai bangsa yang bisa berdiri sama tinggi dan duduk sama rendah. Jangan diresuffle , sangat layak dipertahankan oleh Jokowi-JK .
3.Menteri Kesehatan, Nila F Moeloek
Menteri ini juga tidak kelihatan kiprahnya, sangat disayangkan kesempatan yang diberikan Jokowi dibuang begitu. Dulu waktu SBY menjabat untuk yang kedua kalinya sempat hampir masuk kabinet SBY , tetapi gagal saat terakhir karena hasil psikotestnya yang sangat buruk, kata opini “tidak tahan tekanan”. Ternyata terbukti 6 bulan ini, bermain aman, tidak ada terobosan kebijakan dalam bidang kesehatan. Bahkan ujung-ujungnya minta BPJS akan dinaikkan, padahal pesertanya semakin banyak, tetapi tidak ada suara sama sekali dari Menteri ini. Layak untuk di Reshuffle oleh Presiden Jokowi-JK.
4.Menteri Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak, Yohana Yambise
Saya rasa ini menteri perlu digusur dari cabinet,namanya Menteri Pemberdayaan Perempuan dan perlindungan anak tetapi masih banyak perempuan dibuat menjadi tidak berdaya, masih banyak anak-anak tidak terlindungi. Ahok mengusulkan membuat sertifikasi para PKS dan sudah ditolak mentah-mentah oleh rakyat Jakarta, tetapi tidak ada solusi dari Menteri ini, padahal ini menyangkut bidangnya pemberdayaan Perempuan. Nenek Kasyan yang dituduh mencuri kayu jati, juga perannya sebagai Menteri Pemberdayaan Perempuan tidak ada sama sekali pembelaanya. Yang sering dilakukan oleh Menteri ini adalah memberdayakan kerabatnya dan memberdayakan Papua saja karena dalam 6 bulan ini sering bolak-balik ke Papua, sampai para wartawan pun menghitungnya. Lebih cocok kalau dia jadi Gubernur Papua. Layak untuk dilengser oleh Jokowi-JK. Sekali lagi ini hasil dari opini.
Bagian pertama tulisan ini sampai disini, 4 menteri perempuan yang yang lain akan diulas pada bagian kedua setelah mendapatkan data lebih akurat apalagi yang menyangku Sang Putri Mahkota PDIP Puan Maharani.
Sekali lagi opini bisa salah tetapi opini memiliki kuasa yang dahsyat, bahkan mampu menggulingkan Presiden sekalipun.
Salam demokrasi
Angin dirantai
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H