Mohon tunggu...
Ki Suki
Ki Suki Mohon Tunggu... Foto/Videografer - Seorang yang suka menulis dan menggambar.

Hidup ini selalu indah saat kita bisa melihatnya dari sudut yang tepat, sayangnya seperti melihat sebuah kubus kita hanya mampu melihat paling banyak tiga sisi dari enam sisi yang ada.

Selanjutnya

Tutup

Travel Story

Sumpil Yu Jinah dari Watulimo Trenggalek

16 September 2015   17:00 Diperbarui: 16 September 2015   17:09 399
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Kalau ada yang ingin makan enak, kenyang dan murah, bisa menuju ke daerah Watulimo Trenggalek. Di depan Kantor Desa Watulimo, terdapat sebuah warung yang menjual sumpil, sejenis lontong sayur. Warung ini sering dikenal dengan nama penjualnya; Yu Jinah.

Sumpil adalah makanan sederhana yang terdiri dari lontong, sayur lodeh lengkap dengan lodeh dan kacang panjang, dan lauknya berupa tempe goreng. Sumpil sudah menjadi makanan favorit di daerah Watulimo, khususnya untuk sarapan. Uniknya adalah sumpil ini dimakan saat hangat, biasanya ditemani dengan teh atau kopi hangat. 

Sumpil Yu Jinah ini tergolong sederhana. Sumpil dengan lauk dasar yaitu tempe goreng dipatok dengan harga Rp. 2000. Itupun porsinya sudah membuat kenyang. Kalau mau tambahan lauk seperti dadar jagung, tahu goreng dan weci bisa nambah Rp 500 per bijinya. Jangan khawatir ukuran tempe, dadar jagung, tahu dan wecinya cukup besar. Ini sebabnya warung ini dipenuhi oleh anak-anak sekolah, selain karena letaknya yang dekat dengan SDN Watulimo, juga harganya terjangkau oleh anak SD.

Hal lain yang unik dari Sumpil Yu Jinah ini adalah rasanya. Bila masyarakat Watulimo suka dengan rasa pedas, justru Sumpil Yu Jinah ini tidak pedas. Rasanya juga pas, tidak terlalu hambar juga tidak terlalu kuat. Ini sebabnya Sumpil ini terasa enak buat semua golongan masyarakat, baik anak-anak, orang dewasa atau orang tua. 

Warung Sumpil Yu Jinah hanya buka di pagi hari, mulai jam 5.30 sampai mungkin jam 9 atau 10 pagi. Di sana juga disediakan dingklik (bangku kayu) untuk mereka yang ingin menikmati sumpil atau sekedar ngopi. Bagi yang sedang main-main ke Guwo Lowo atau Pantai Prigi dan ingin menikmati kuliner sederhana, enak dan murah meriah, mungkin ini bisa menjadi alternatif.

------
Ditulis oleh Ki Suki
Foto-foto adalah koleksi pribadi

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Travel Story Selengkapnya
Lihat Travel Story Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun