Mohon tunggu...
Ki Suki
Ki Suki Mohon Tunggu... Foto/Videografer - Seorang yang suka menulis dan menggambar.

Hidup ini selalu indah saat kita bisa melihatnya dari sudut yang tepat, sayangnya seperti melihat sebuah kubus kita hanya mampu melihat paling banyak tiga sisi dari enam sisi yang ada.

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan Pilihan

Pendidikan Robotika di Singapore Polytechnic

11 Februari 2014   13:15 Diperbarui: 24 Juni 2015   01:56 68
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

[caption id="attachment_294923" align="aligncenter" width="600" caption="Suasana salah satu laboratorium robotika di Singapore Polytechnic"][/caption]

Saat ini pendidikan robotika sudah menjadi tren bagi sekolah-sekolah atau perguruan tinggi, terlebih yang mempunyai jurusan elektronika atau mekatronika. Tidak hanya di Indonesia, ternyata di Singapura juga demikian. Memang dalam lomba-lomba robotika, Singapura belum banyak berkiprah. Itu disebabkan pendidikan robotika di Singapura lebih diarahkan pada pemenuhan kebutuhan industri dan entertainment. Termasuk yang dilakukan oleh Singapore Polytechnic (SP).

Singapore Polytechnic sebagai salah satu politeknik terkemuka di Singapura, juga ikut mengembangkan pendidikan robotika. Namun ada yang berbeda antara model pendidikan robotika yang dikembangkan di Singapore Polytechnic dengan yang lain. Pendidikan yang dilakukan di Singapore Polytechnic adalah pendidikan vokasi. Model pendidikannya hampir sama dengan model pendidikan politeknik-politeknik di Indonesia yaitu mengutamakan penguasaan skill dan keterampilan praktek.

[caption id="attachment_294925" align="aligncenter" width="600" caption="Mahasiswa dibagi menjadi kelompok-kelompok kecil untuk membuat sebuah robot"]

1392098739575034413
1392098739575034413
[/caption]

Salah satu yang menarik adalah sistem pengajaran yang dilakukan oleh Singapore Polytechnic. Mahasiswa yang masuk di kelas robotika, akan diberikan teori pengantar. Setelah itu mereka akan dibagi menjadi kelompok-kelompok kecil yang terdiri 3-5 orang. Di kelompok-kelompok ini mereka diberi tugas untuk menghasilkan sebuah robot sesuai dengan tema yang diberikan oleh dosen pengampu. Tentu saja mereka bekerja dari nol, mencari ide, menetapkan komponen-komponen, membuat kit-kit dan rangkaian, membuat program sampai melakukan pembungkusan.

Pembentukan kelompok-kelompok kecil ini membuat mahasiswa tidak hanya mandiri tetapi juga bisa melakukan kerjasama dengan baik. Mereka juga akan tahu apa tugas masing-masing. Penentuan tugas ini akan dibahas sesuai dengan minat dan kemampuan masing-masing personal.  Suasana kelompok juga dibuat sedemikian hingga semua anggota akan menikmati setiap prosesnya. Setiap proses pengerjaan dikonsultasikan dengan dosen pengampu untuk mendapatkan arahan.

[caption id="attachment_294926" align="aligncenter" width="600" caption="Salah seorang mahasiswa menguji kinerja robot kepala manusia"]

13920991591127789112
13920991591127789112
[/caption]

Pada akhirnya setiap kelompok akan menunjukkan hasil pekerjaannya berupa robot. Mereka seolah-olah bertanding dengan kelompok lainnya untuk mendapatkan penilaian tertinggi. Tidak ada nilai jelek di sana, semuanya akan mendapatkan nilai baik jika kelompoknya berjalan sesuai rencana dan arahan dosen pengampu. Saat demo robot inilah saat yang ditunggu-tunggu oleh para mahasiswa. Mereka akan memamerkan karya mereka secara terbuka.

------
Ditulis oleh: Ki Suki
Foto-foto adalah koleksi pribadi

Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun