Sampai di Kediri jam 10 malam dengan angin malam yang menghembus dingin. Dingin-dingin seperti ini, kuliner yang tepat adalah yang hangat-hangat. Kebetulan saat berhenti di alun-alun kediri, tepatnya di depan pusat kuliner alun-alun Kediri, kami melihat warung angsle. Kata orang jawa "tumbu nemu tutup", artinya pas atau cocok. Meskipun Kediri terkenal dengan tahu pong, namun saat-saat seperti ini angsle adalah pilihan yang tepat.
Angsle di tempat ini tergolong berbeda dengan biasanya. Kuah angsle, roti dan ketannya sama dengan angsle yang lainnya. Namun angsle di sini tidak ada kacang. Sebagai gantinya menggunakan agar-agar warna-warni dan mutiara warna-warni. Jadi selain sensasi rasanya berbeda, penampakan angslenya terlihat penuh warna.Â
Â
------
Ditulis oleh Ki Suki
Foto-foto adalah koleksi pribadi
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H