Tanggal 20 Mei diperingati sebagai Hari Kebangkitan Bangsa Indonesia. Ini ditandai dengan berdirinya Budi Utomo yang dianggap sebagai penggerak kebangkitan bangsa. Saat itu keadaan Indonesia memang belum merdeka sebagai sebuah bangsa.Â
Kesadaran akan kemerdekaan menjadi motor penggerak anak-anak muda waktu itu, salah satunya dengan organisasi Budi Utomo. Tujuannya adalah bersama-sama membangkitkan kecintaan dan semangat untuk menjadikan bangsa Indonesia sebagai bangsa yang merdeka. Itu terjadi 88 tahun yang lalu.
Saat ini berbeda lagi. Bangsa Indonesia sudah merdeka, setidaknya merdeka dalam menentukan nasibnya sendiri. Kebangkitan bangsa bukan lagi masalah merebut kemerdekaan tetapi lebih pada mempertahankan dan mengisi kemerdekaan. Di tengah terpuruknya hampir semua sendi kehidupan bangsa, kita perlu kembali membangkitkan semangat untuk menjadikan Indonesia menjadi sebuah bangsa yang besar. Cita-cita ini harus segera ditanamkan kepada semua rakyat Indonesia, terutama pada generasi muda.Â
Mengenai cinta tanah air, saya sendiri berpendapat setiap orang akan mempunyai rasa cinta pada tanah airnya, khususnya tanah kelahiran, tanah leluhur dan kampung halamannya. Orang-orang yang sedang berada dari kampung halaman, sering merindukan kampung halamannya. Tentu kerinduan itu menghasilkan bayangan-bayangan hebat tentang kampung halamannya.Â
Terlepas dari pembahasan cinta tanah air, persoalan utamanya adalah bagaimana membangkitkan bangsa ini dari keterpurukan serta membangun cita-cita untuk menjadikan bangsa ini menjadi bangsa yang besar, bangsa yang dihormati di ranah internasional. Menurut Bapak Ilham Habibie, ada empat hal yang perlu dilakukan, yaitu:
(1) Investasi ke Human Capital
(2) Investasi ke Sains dan Teknologi
(3) Membina dan mendukung inovasi dan kewirausahaan
(4) Meminimalkan kemiskinan.
Pertama, selama ini kita selalu mendengar kata-kata human resource (sumber daya manusia) dalam banyak hal, terutama pada orasi-orasi yang dilakukan di banyak kesempatan. Namun Bapak Ilham Habibie lebih menekankan pada human capital. Human capital bukan hanya bicara tentang manusia sebagai pekerja, tetapi manusia sebagai bagian dari pengambil keputusan dalam meningkatkan kehidupan dirinya dan masyarakatnya. Human capital berkonsentrasi pada pendidikan dan pelatihan manusia untuk bisa bersama-sama mengambil perannya di dalam kemajuan.
Kedua, sains dan teknologi merupakan hal penting yang merubah kehidupan manusia. Siapa yang unggul dalam sains dan teknologi akan mempunyai peluang lebih besar untuk mengalami kemajuan. Bapak Ilham Habibie memberikan contoh saat ditemukannya mesin cetak. Keberadaan mesin cetak ini membuat ilmu pengetahuan yang awalnya sangat ekslusif menjadi lebih terjangkau. Sehingga sejarah mencatat bahwa perkembangan ilmu pengetahuan di negara-negara Eropa menjadi lebih cepat.
Ketiga, Inovasi dan kewirausahaan merupakan pendorong kuat dalam kemajuan bangsa. Inovasi tanpa kewirausahaan akan bernama invensi, dan itu belum bisa berdampak apa-apa. Namun invensi yang berujung pada kewirausahaan akan menjadi inovasi yang berdampak luas. Era Industri Kreatif menjadi salaha satu pilar popular dalam menunjang ekonomi sebuah negara.Â
Di dalam Industri kreatif, inovasi dan kewirausahaan menjadi hal utama untuk menghidupkan gerak ekonomi. Satu hal yang menarik bahwa 70% industri kreatif yang ada di Indonesia adalah kuliner, fashion dan kriya. Sedangkan kemajuan TIK yang saat ini tumbuh pesat di dunia, belum menjadi fokus perhatian dalam dunia industri kreatif di Indonesia.
Keempat, kemiskinan yang minimal akan melahirkan keamanan dan kenyamanan dalam masyarakat. Upaya-upaya untuk meminimalkan kemiskinan harus terus-menerus dilakukan oleh semua pihak. Pemerintah dan korporasi harus mendukung pendidikan dan pelatihan yang menjadi kata kunci penting untuk mengurai kemiskinan, serta mendukung berkembangan usaha-usaha di bidang industri kreatif yang menunjukkan tren yang semakin baik dari hari ke hari.