Mohon tunggu...
Ki Suki
Ki Suki Mohon Tunggu... Foto/Videografer - Seorang yang suka menulis dan menggambar.

Hidup ini selalu indah saat kita bisa melihatnya dari sudut yang tepat, sayangnya seperti melihat sebuah kubus kita hanya mampu melihat paling banyak tiga sisi dari enam sisi yang ada.

Selanjutnya

Tutup

Travel Story Artikel Utama

Meriahnya Perayaan Api di Inasa Saga

28 September 2015   16:10 Diperbarui: 28 September 2015   16:10 137
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Festival api (Himatsuri) merupakan salah satu perayaan yang diselenggarakan di kuil-kuil Buddha yang ada di Jepang. Perayaan ini menggunakan unsur utama berupa api. Hanya saja setiap daerah memiliki cara berbeda dalam mengharmati sang api.

Festival api di Gunung Inasa yang berada di pinggiran kota Saga diselenggarakan sekitar buian Februari setiap tahunnya. Berada di ketinggian dan tempat yang jauh dari keramaian menyebabkan festival api ini tidak banyak dikenal. Namun bukan berarti festival ini sepi pengunjung. Festival ini selalu ramai pengunjung karena kemeriahan yang ditawarkan. Kalau kita ingin mengetahui informasinya, bisa dicari di Saga City Hall atau Saga Avanche. 

Acara ini dimulai dari rombongan biksu yang membawa pemotong kayu untuk meminta ijin memotong kayu bakar. Kemudian diikuti dengan seorang biksu yang melepaskan anak panah ke udara sebagai pertanda bahwa upacara dimulai dan keinginan-keinginan diterbangkan. Kemudian baru masuk acara inti dengan membakar gundukkan pohon yang sudah disediakan di tengah lapangan.

Di acara ini, seorang pendeta memulai dengan membaca doa. Lalu mengambil galah-galah panjang yang sudah disiapkan. Dari galah-galah ini mereka mengambil api yang kemudian digunakan untuk membakar gundukan berisi kayu dan daun-daun. Hebatnya disini, daun-daun yang dibakar masih kelihatan hijau, namun mereka dengan mudah membakarnya. Prosesi pembakaran dilakukan hingga semua isi gundukan terbakar habis. Mungkin tujuannya ini sebagai sebuah simbolik bahwa mereka membakar sesuatu yang jahat atau sesuatu yang tidak menyenangkan seperti halnya budaya yang banyak tumbuh di masyarakat sekitar Saga. Sayangnya saya tidak mendapatkan informasi lebih jauh tentang cerita di balik peristiwa pembakaran ini.

Setelah prosesi pembakaran, tibalah prosesi yang lebih heboh. Para biksu ini memadamkan api, namun tidak semuanya. Masih ada bara-bara kecil yang kemudian ditata menjadi seperti sebuah jalan. Kemudian para biksu mempersilahkan para penonton yang ingin mencoba melewati bara-bara api ini. Mereka meyakinkan bahwa ini aman. Hasilnya banyak penonton yang ingin mencoba sampai antriannya panjang. Tentu menjadi sebuah pengalaman yang sangat berkesan bila bisa melewati bara api. Setelah mereka melewati bara api, terlihat perubahan di wajah mereka dari takut menjadi sangat gembira. 

Untuk bisa ke sana, kita bisa dari bandara Fukuoka menuju kota Saga. Dari stasiun Saga, kita bisa melanjutkan perjalanan ke stasiun Omachi. Kita turun di sana dan melanjutkan ke Inasa Shrine dengan naik bus. 

Saga memang mempunyai banyak hal yang menarik, mulai dari Saga Balloon Festival di bulan Oktober, Festival Boneka di bulan Mei dan Festival Api di bulan Februari. Ini menunjukkan bahwa Jepang tidak hanya Tokyo dan Kyoto, demikian kata orang-orang Saga.

 

------
Ditulis oleh Ki Suki
Foto-foto adalah koleksi pribadi

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Travel Story Selengkapnya
Lihat Travel Story Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun