Mohon tunggu...
Ki Suki
Ki Suki Mohon Tunggu... Foto/Videografer - Seorang yang suka menulis dan menggambar.

Hidup ini selalu indah saat kita bisa melihatnya dari sudut yang tepat, sayangnya seperti melihat sebuah kubus kita hanya mampu melihat paling banyak tiga sisi dari enam sisi yang ada.

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Artikel Utama

Musashi, Perjalanan Hidup Samurai Jepang

11 September 2015   14:34 Diperbarui: 12 September 2015   00:48 2314
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Miyamoto Musashi atau sering disebut dengan Musashi mulai terkenal sejak Eiji Yoshikawa menuliskan buku tentang jalan hidupnya yang berjudul "Musashi". Musashi sendiri adalah seorang samurai yang hidup di jaman pertengahan. Dia lebih dikenal sebagai jagoan pedang jalanan yang tidak terkalahkan, karena lebih banyak hidupnya digunakan untuk mengembara dan memperdalam ilmunya.

Dalam perjalanannya, Musashi mengalahkan beberapa jagoan terkenal dari berbagai aliran, mulai dari samurai sampai pendeta-pendekar yang banyak hidup di jaman itu. Ada beberapa nama terkenal seperti Arima Kihei dari Kashima, samurai-samurai keluarga Yoshioka dari Kyoto, Muso Gonosuke dari Edo, dan Sasaki Kojiro dari Bunzen.

Arima Kihei adalah seorang samurai dari aliran Shinto-Ryu. Dia adalah ahli dalam bidang seni militer, dan juga sangat terampil bermain pedang dan tombak. Musashi mengalahkan Arima Kihei saat Musashi masih berumur 13 tahun. Musashi menggunakan keterampilan Kendo, dan melemparkan Arima Kihei ke tanah. 

Saat berada di Kyoto, Musashi bertarung melawan samurai-samurai keluarga Yoshioka. Musashi mengalahkan Yoshioka Seijiro dengan sebuah hantaman keras yang merobohkan lawannya. Kemudian, Musashi ditantang oleh Yoshioka Denshiciro. Sayang Denshiciro tidak sekuat saudaranya sehingga mudah dirobohkan oleh Musashi. Kekalahan dua bersaudara Yoshioka membuat samurai-samurai klan Yoshioka mengamuk dan mengeroyok Musashi. Disinilah Musashi mulai memperlihatkan permainan dua pedangnya yang istimewa. Musashi dapat mengalahkan mereka semua, namun akhirnya Musashi meninggalkan Kyoto.

Musashi sampai di Edo (Tokyo). Disana dia bertarung melawan Muso Gonnosuke - seorang jagoan tongkat terkenal. Pertarungan kali ini tidak sampai ada korban nyawa. Hal ini disebabkan kekuatan mereka seimbang. Mereka bertarung dua kali dan masing-masing menang satu kali. Muso Gonnosuke mengatakan bahwa Musashi adalah seorang jagoan tanpa tanding, karena tidak hanya mengandalkan kekuatan tetapi juga kecepatan dan seni dalam bertarung.

Pertarungan terhebat dalam perjalanan hidup Musashi adalah melawan Sasaki Kojiro, seorang samurai flamboyan yang sangat hebat dan kuat. Baik Musashi maupun Sasaki Kojiro sama-sama samurai tanpa tanding. Pertarungan ini berlangsung di Pulau Funajima yang berada di sebelah selatan Kokura. Musashi mengalahkan Sasaki Kojiro dengan pedang bambu (bokken) yang dia beri pahatan selama perjalanan. Setelah pertarungan ini, Musashi kembali ke Kumamoto di Pulau Kyushu dan menghabiskan sisa hidupnya di sana.

Di akhir hidupnya Musashi menulis Go Rin No Sho (Buku Lima Unsur) yang menceritakan tentang semua teknik bela diri dan falsafah di dalamnya. Musashi mengajar dan melukis sampai akhir hayatnya. Perjalanan hidup Musashi bukan hanya perjalanan seorang samurai pengelana, namun juga berisi pelajaran-pelajaran tentang seni perang yang tidak hanya bermanfaat untuk memenangkan perang, tetapi juga bisa menjadi sebuah strategi untuk memenangkan hidup itu sendiri.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun