Mohon tunggu...
Ki Suki
Ki Suki Mohon Tunggu... Foto/Videografer - Seorang yang suka menulis dan menggambar.

Hidup ini selalu indah saat kita bisa melihatnya dari sudut yang tepat, sayangnya seperti melihat sebuah kubus kita hanya mampu melihat paling banyak tiga sisi dari enam sisi yang ada.

Selanjutnya

Tutup

Catatan

Musim Gugur

4 Desember 2011   06:41 Diperbarui: 25 Juni 2015   22:51 1931
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Kalau aku ditanya musim apakah yang paling aku sukai di Jepang, maka dengan pasti dan tanpa keraguan aku akan menjawab musim gugur. Seorang sensei (baca: guru) bahasa jepang sempat kaget saat aku menjawab seperti itu. Biasanya banyak orang mengidam-idamkan musim semi. Yah, kalau aku juga musim semi maka aku tidak lagi spesial pakai telor dong. Ada tiga alasan mengapa aku begitu suka musim gugur. Pertama, cuaca di musim gugur ini ideal bagiku. Tidak panas dan juga tidak terlalu dingin meski dingin sudah menyapa. Dan lagi curah hujan di musim gugur tidak banyak, sehingga memungkinkanku lebih banyak jalan-jalan. Kedua, pemandangan musim gugur sangat indah. Kalau di musim semi semua menjadi warna pink dan putih, di musim gugur semua menjadi warna kuning, jingga dan merah. Nah, tahu sendiri kan warna favoritku kuning dan jingga. Kalau di musim semi bunga-bunga bermunculan, di musim gugur daun-daun berubah warna seperti lidah api yang menjilat-jilat birunya langit. Klop. Membuat suasana romantisme senantiasa hidup. Ketiga, musim gugur begitu berarti karena setelah musim gugur akan datang musim dingin. Lho apa hubungannya? Ya hubungannya selama ini baik-baik saja kok. Begini, di musim dingin semua pohon akan layu bahkan tidak berdaun, sehingga hanya kumpulan ranting. Maka sebelum itu daun-daun itu rontok sebelum musim dingin, ya di musim gugur ini. Nah rontoknya daun-daun ini bisa menjadi sumber ide para penyair dan pelukis untuk berkarya. Meski aku bukan penyair dan pelukis, setidaknya aku pernah punya cita-cita. Karena itu aku merasa di musim inilah aku harus mulai. Setuju atau tidak, harus setuju ya..... please deh! Musim gugur adalah salah satu musim yang ditunggu-tunggu oleh banyak orang, termasuk aku. Keindahan, romantisme, keceriaan dan cuaca yang baik adalah warna musim gugur bersama gugurnya daun-daun momiji yang teramat indah untuk dilukiskan. Ya, terlalu sulit untuk melukiskannya, dan terlalu banyak untuk diabadikan baik dalam catatan maupun photo. Dan tanpa terasa musim gugur ini mulai beranjak pergi, sedang di balik pintuku musim dingin sudah tersenyum dan melambaikan tangan memanggilku. Hanya ada satu catatan yang tertulis dalam lembaran hatiku, "Ya Allah, terima kasih. Telah Kauberikan aku kesempatan terindah untuk menyaksikan musim gugur tahun ini, dan telah Kausiapkan keindahan yang berbeda di musim dingin yang mulai datang."

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Catatan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun