Mohon tunggu...
Ki Suki
Ki Suki Mohon Tunggu... Foto/Videografer - Seorang yang suka menulis dan menggambar.

Hidup ini selalu indah saat kita bisa melihatnya dari sudut yang tepat, sayangnya seperti melihat sebuah kubus kita hanya mampu melihat paling banyak tiga sisi dari enam sisi yang ada.

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Terlambat

15 Juli 2011   08:51 Diperbarui: 26 Juni 2015   03:39 152
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Kehadiran seseorang akan sangat berarti saat dia sudah pergi dan tak ada lagi di sampingku. Tanpa disadari aku akan merasa kehilangan saat perpisahan itu datang lalu hari-hari akan terasa berjalan lambat ketika aku sudah sendiri dan tak ada lagi orang yang selama ini berada teramat dekat denganku. Sudah terlambat aku mengharapkan dia kembali, duduk, berjalan dan bercanda bersama. Karena memang seharusnya dia terbang jauh menggapai cita-citanya di atas awan, mengarungi jalannya sendiri. Dan memang setiap orang terlahir untuk menggariskan hidupnya sendiri. Tetapi rasa sesal datang menyiksa saat aku sadar bahwa terbentang jalan berbeda di antara aku dan dia. Mungkin aku masih bisa tersenyum saat dia melambaikan tangan. Mungkin aku masih bisa melihat senyumnya saat pesawatnya naik dan terbang. Mungkin aku masih bisa berjanji untuk bertemu dengannya di tempat yang berbeda. Tetapi begitu aku sadar bahwa dia sudah tidak lagi disampingku lahir pertanyaan-pertanyaan sesal: mengapa dulu aku tidak memperhatikannya, mengapa dulu aku tidak terus menggandengnya, dan mengapa-mengapa yang lain. Sudah terlambat untuk menjawab pertanyaan-pertanyaan itu. Yang ada hanya bunga-bunga sakura yang mulai gugur diterpa angin barat, tanpa suara, tanpa nyanyian dan tanpa musik. Semuanya diam membisu. Bahkan burung-burung yang biasa berloncatan, kita sudah enggan mengepakkan sayapnya dari air-air yang gemericik sudah malas untuk bergerak. Tak ada lagi yang bisa kulakukan kecuali membiarkan dia terbang bagai elang perkasa di atas langitnya, berdoa semoga dia mendapatkan apa yang diinginkannya dan berdoa semoga waktu selalu mengajariku untuk lebih memperhatikan. ---- Tulisan ini buat sahabat-sahabatku yang telah kembali ke tanah air: Warsidi, Joko, Oman, Unang, Juju dan semua sahabat dari Yoshinogari. Juga buat duo cantik: Moko Agronomi dan Dian Fatmawati. Photo adalah koleksi pribadi.

1310774469618696839
1310774469618696839
Ki Suki

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun