Mohon tunggu...
Regina Angie
Regina Angie Mohon Tunggu... pelajar/mahasiswa -

Kompas Muda Batch IV

Selanjutnya

Tutup

Olahraga

Cheerleading Sebagai Olahraga Ekstrem Masa Kini

24 Maret 2012   19:04 Diperbarui: 25 Juni 2015   07:32 1106
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Cheerleader atau Pemandu Sorak mungkin terdengar familiar di telinga anda. Saat anda mendengar namanya, anda pasti berpikir bahwa pemandu sorak merupakan sekumpulan gadis yang memakai rok mini dengan pompom berdiri sejajar dan berteriak layaknya pendukung pemain bola basket. Atau mungkin bagi sebagian orang, para pemandu sorak terdiri dari para gadis kelas atas yang mengikuti cheerleading hanya sebagai ajang kompetisi 'eksis-eksisan' di antara kalangan anak remaja, tetapi kenyataannya tidak. Di film-film Amerika, seperti "Bring It On" cheerleading memang digunakan sebagai penyalur ke-'eksis'an para pemain, dan hal ini sangat berbeda dengan kenyataan di Indonesia. Pada mulanya, cheerleading memang dilahirkan sebagai penyemangat, tetapi tidak hanya berdiri dan berteriak-teriak seperti yang terlihat di berbagai film di Indonesia. Cheerleading yang sebenarnya memiliki penampilan dan merupakan salah satu bidang olahraga yang dapat dibilang cukup ekstrim. Dalam olahraga cheerleading biasanya terdapat penampilan berkisar 2,5 - 3 menit yang menampilkan berbagai penampilan yang tidak biasa, seperti pyramid, stunt, tumbling, dance, jumps, dan motion yang beraneka ragam. Jangan salah, dalam olahraga ini tidak hanya dibutuhkan keahlian dalam bidang-bidang ekstrim yang memperlukan kelenturan badan, tetapi juga pikiran yang sejalan dan fisik yang kuat. Para pemandu sorak di seluruh dunia juga memiliki berbagai teknik dan aturan dalam olahraga ekstrim ini. Semua orang di dunia pastinya dapat mengikuti olahraga ini. Di dalam cheerleading membutuhkan suatu kekompakan dalam tim sama seperti basket dan bola, tetapi di dalam cheerleading posisi seseorang tidak dapat digantikan jika suatu routine telah tersusun. Anggap saja seperti menari, jika suatu kelompok menari sudah membuat tariannya, maka sulit jika orang yang berada dalam tarian tersebut tidak datang dan harus digantikan. Dengan ini, olahraga cheerleading terkenal dengan sikap disiplin dan berpegang dengan komitmen di dalamnya. Untuk sebagian orang, mungkin mereka berpikir bahwa hubungan tim-tim pemandu sorak merupakan hubungan buruk yang saling jengkel dan merendahkan satu sama lain. Tetapi di dalam cheerleading yang sebenarnya, para para pemandu sorak dibimbing dengan kebiasaan untuk saling mendukung antar tim, bukan bermusuhan atau saling menghancurkan. Selain itu, walaupun para pemandu sorak juga sebenarnya merasa sangat lelah dan telah gagal dalam routine-nya, mereka tetap harus menjaga ekspresi agar selalu terlihat ceria, sehingga orang yang menonton pun tetap ceria dan terhibur. Olahraga cheerleading ini juga sama seperti olahraga lain yang memiliki berbagai kompetisi di dalamnya. Indonesia merupakan salah satu negara yang telah berkali-kali mengadakan kompetisi ini, baik regional maupun nasional. Di Indonesia, terdapat beberapa komunitas bagi para pemandu sorak yang ingin bergabung. Satu diantaranya adalah Indonesian Cheerleading Community atau biasa disebut ICC. Komunitas ICC ini berdiri pada tanggal 25 Februari 2005. ICC juga merupakan anggota dari International of Cheerleading (IFC) yang terbukti dari sini telah mengenal teknik-teknik cheerleading yang baik, aman, dan benar serta aturan-aturan yang terdapat pada olahraga cheerleading. Salah satu dari standart yang ada di dunia, ICC memilih standart Jepang sebagai panutan dalam membuat routine di setiap tim. Jika suatu tim dari berbagai sekolah ataupun tim umum dari berbagai kalangan sudah bergabung dengan komunitas ICC ini, mereka boleh memilih beberapa pelatih dari ICC untuk membimbing mereka dalam olahraga ini. Olahraga cheerleading juga terbuka untuk semua kalangan, baik anak-anak maupun dewasa. Selain membuat suatu tim tersendiri, anda juga dapat mengikuti cheer academy untuk belajar dan mengikuti olahraga cheerleading tanpa bergabung dengan suatu tim. Tim nasional cheerleader atau disebut all-star juga dipilih dari para pemandu sorak yang telah bergabung dengan ICC dan telah melewati masa pembelajaran tingkat dasar, baik berasal dari suatu tim maupun cheer academy. Tertarik untuk bergabung?  Selamat mencoba! Tim Indonesia di CWC 2011 HongKong

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Olahraga Selengkapnya
Lihat Olahraga Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun