Mohon tunggu...
Muhammad Hasbi
Muhammad Hasbi Mohon Tunggu... pelajar/mahasiswa -

Santai, sekedar menuangkan apa yang terfikir

Selanjutnya

Tutup

Politik

Nasehat bagi Para Pendengki Jokowi

12 April 2014   20:09 Diperbarui: 23 Juni 2015   23:45 408
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Politik. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Freepik

Saudara seiman, sudah azan Dhuhur unt waktu Malaysia, yuk kita ke masjid, jamaah penuhi masjid.

Saudara-saudara seiman, kita tahu Malaysia punya Jabatan Agama Islam Negeri, punya JAKIM Jabatan Kemajuan Islam, mereka ini sangat ketat mengontrol dan mengawasi beredarnya kelompok ekstrimis yg berusaha memecah belah ummat Islam dari dalam, dengan segala dalih dan caranya yg seperti ilmiyah, padahal itu berbahaya karena akan menjadi mesin saling serang antar sesama mukmin. Gerakan ekstrimis wahabi misalnya, Malaysia jelas, tegas melarangnya.

Kita di Indonesia, tidak. Hampir tidak ada saringan seperti itu, sehingga kelompok-kelompok ekstrimis ini bebas bermunculan, seperti jamur, ya dengan adil jg sy katakan begitu juga kelompok liberal. Karena tanpa saringan, maka jelaslah muncul keduanya ini. Apa yg terjadi, kita ini yang moderat, ditengah-tengah, mukmin yg baik yg tdk pernah terlibat konflik, mukmin yg selalu ingin berdamai, melihat rukun sesama kita adalah jadi korbannya, kita seperti bola yang ditendang sana tendang sini, dengan pendapat ekstrem, opini akstrem, prasangka ekstrem, dan lain-lain yang nilai kebenarannya diragukan... kita korbannya.

Silahkan saudara seiman, lihatlah buku-buku agama Islam, bagaimana Islam sangat ketat untuk mempercayai berita-berita hasutan, hingga tabayyun adalah kuncinya, membaca ulang, menelaah jika ragu, kita mencari konfirmasi kemudian menyimpulkan. Islam juga mengajarkan, kita berhak, sah mempercayai suatu tindakan seseorang dari apa yang kita lihat, baik melihat langsung, ya melalui video, ia berbicara langsung, kutipan-kutipan beliau. Oleh sebab itulah, ketika ada tuduhan zina, maka harus ada 4 saksi, dengan ketentuan ke empat-empatnya melihat semua kejadian tsb unt mengkonfirmasi kebenarannya, tidak ada dalil islam membenarkan suatu berita hanya dari opini, prangsaka buruk, bahkan fitnah. Ini ajaran Islami.

Ini contoh beberapa website yang akan membuat perpecahan diantara kita umat Islam, entah siapa yang mendanai, saudara-saudara akan jadi seperti bola:

http://www.voa-islam.com/
www.suara-islamcom/
http://www.arrahmah.com/
http://www.syababindonesia.com/

Ketika saudara baca, secepat kilat nafsu amarah bangkit, serasa tersepak kesana kemari, dicuci, disajikan berita2 ekstrem, memunculkan benih-benih kebencian. Saya menyarankan, boleh baca beritanya tetapi jangan percayai beritanya, sebelum betul-betul terkonfirmasi, bacalah berita dari website yang jelas megikuti undang-undang pers, atau berita-berita kutipan yang jelas sumbernya.

-----------

Ingat tidak, pak Qurasy selalu dibilang Syiah oleh web-web di atas. Padahal ketika ditanya langsung ke pak Qurasy ternyata salah. Apakah ini yg kita mau? berani memfitnah ulama.

Nah, ini juga Jokowi, dituduh Syiah, ni beritanya: http://politik.kompasiana.com/2014/03/19/istri-kang-jalal-untung-jokowi-itu-syiah-pak-jalal-jalan-terus-foto-642651.html

Apakah berita Jokowi syiah itu saudara percayai? hingga alhasil seperti pak Qurasy?... ataukah kita ingin mendapatkan konfirmasi dari pak Jokowi dulu?...

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun