Mohon tunggu...
Anggy SeftiaWati
Anggy SeftiaWati Mohon Tunggu... Lainnya - Mahasiswi

📚

Selanjutnya

Tutup

Money

Risiko Gagal Bayar Piutang Pelanggan bagi Pelaku Industri Retail Dampak dari Covid 19

1 Juni 2020   13:49 Diperbarui: 9 Juli 2020   10:58 417
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ekonomi. Sumber ilustrasi: PEXELS/Caruizp

Piutang merupakan fasilitas yang diberikan perusahaan kepada pelanggannya. Piutang biasanya diberikan oleh pihak perusahaan untuk pelanggan rutin dan memiliki tanggal jatuh tempo yang telah ditentutkan. Sebuah perusahaan memberikan piutang kepada pelanggan tanpa adanya biaya tambahan tetapi perusahaan memberikan piutang kepada pelanggan dengan analisa tertentu.

Wabah Covid-19 atau yang biasa kita kenal dengan virus corona membuat beberapa sektor perdagangan, industri dan jasa menjadi melemah. Ditengah maraknya virus corona yang ada di Indonesia mengakibatkan penurunan daya beli masyarakat baik terhadap jasa dan perdagangan sehingga berapa retail, toko dan supermarket mengalami penurunan penjualan. Menurunnya angka penjualan di bisnis retail, toko dan supermarket juga membawa pengaruh buruk terhadap industry besar sebagai penyedia dan pemasok pada usaha retail, toko dan supermarket.

Menurunnya daya beli masyarakat sehingga mengakibatkan menurunnya pendapatan pada sektor usaha retail, toko dan supermarket mengabitkan gagal bayar terhadap pemasok barang-barang yang ada di industry retail, toko dan supermarket. Resiko gagal bayar ini merupakan dampak buruk bagi pelaku industri yang memasok barangnya ke retail, toko, dan supermarket, bahkan hal ini juga bisa mengakibatkan menurunnya pendapatan dan mempengaruhi operasional perusahaan industri karena banyak pelanggan mereka yang mengalami gagal bayar piutang dan resiko piutang tak tertagih lainnya.

Berdasarkan uraian ditas, maka dapat diambil kesimpulan menurunnya daya beli masyarakat mengakibatkan pengaruh yang sangat signifikan terhadap berlangsungnya industri di Indonesia terutama industri retai, toko dan supermarket yang mau tidak mau harus menekan biaya mereka agar tetap mempunyai dana talangan untuk membayar hutang kepada pemasok. 

Efisiensi memang harus dijalankan oleh  setiap perusahaan tetapi efisiensi dalam keadaan wabah covid-19 atau corona virus ini harus lebih di perketat agar keberlangsungan bisnis dan kemampuan bayar hutang tetap ada bagi pelaku usaha dan indutri pemasok juga harus selektif dalam memberikan piutang kepada pelanggan dengan analisa management risiko yang tepat baik analisa jumlah piutang dan tanggal jatuh tempo yang tepat agar kemampuan pembaaran piutang pelanggan tetap optimal.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Money Selengkapnya
Lihat Money Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun