Mohon tunggu...
Anggia Olga
Anggia Olga Mohon Tunggu... -

8 September 1991 -- Mahasiswa Broadcast UI -- Seorang yg menyukai tantangan & hal baru -- Petualang

Selanjutnya

Tutup

Travel Story Artikel Utama

Cerita dari Bontang

6 Oktober 2010   14:30 Diperbarui: 26 Juni 2015   12:40 1355
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Karier. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Freepik

Tiga hari di Bontang, Kalimantan Timur, merupakan pengalaman yang luar biasa bagi saya. Di samping letak geografisnya yang sudah otomatis berbeda, kehidupan dan suasana yang ada di Bontang juga sangat berbeda dengan Jakarta. Saya ingin berbagi cerita.. Liburan dimulai pada hari Jumat, 23 Juli 2010. Sayang sekali kami, saya dan ayah saya, sampai di Bontang pada malam hari tepatnya pukul 21.00 WITA. Oleh karena itu, sesampainya di sana kami langsung beristirahat untuk menyiapkan diri bertualang di esok hari. Faktanya, perjalanan ke Bontang sangat melelahkan, lelah untuk duduk berjam-jam. Bahkan jika dilihat, biaya pergi ke Bontang lebih mahal dibandingkan pergi ke Singapore atau Malaysia. Rinciannya adalah, dari Bandara Sepinggan, Balikpapan, menuju Bontang sudah menghabiskan biaya Rp 500.000 sendiri, belum ditambah dengan biaya pesawat dari Jakarta - Balikpapan. Hm.. Pagi harinya, kita bangun pagi tepatnya pukul 07.00 WITA, dimana jika di Jakarta masih jam 6 pagi dan saya masih tidur lelap.. Hm yaya, sayang jika pergi liburan hanya dimanfaatkan untuk tidur maka dari itu kita langsung tancap gas menuju tempat-tempat di Bontang bersama Ayah saya, mba Dinda (kakak saya), dan kak Oky (pacar kakak saya). Hari kedua itu kita pergi ke tempat bernama ‘Brebas’, yaitu tempat untuk membeli cindera mata. Gelang dan kalung di sana dibuat dari batu-batu asli Kalimantan. Sangat indah. Di sana saya ditawarkan gelang zamrud dengan harga jutaan rupiah. Wow! Oke, perjalanan dilanjutkan walau tanpa arah. Kemudian kita ke ‘Bontang Kuala’, suatu tempat seperti rumah panggung yang terletak di atas laut dan di ujungnya terdapat sebuah restoran yang menyajikan makanan laut. Kita menunggu matahari turun di tempat itu, dan benar… Dari situ langit sangatlah indah. Dengan hamparan laut dan awan di sekitar matahari, membuat langit menjadi sangat indah. Subhanallah :”)

Kemudian kita melanjutkan perjalanan dan sampai di makan malam di Restoran Mentari yang juga menyajikan makanan laut. Faktanya, menu makanan yang ada di restoran-restoran Bontang adalah makanan Seafood. Jangan salah, harga seafood di sini lebih murah beberapa kali lipat dari seafood Jakarta. Dengan Rp. 60.000 di sini sudah mendapatkan kepiting super besar dan enak. Hari ketiga, hari terakhir!! Yak. Hari ini kita pergi ke pulau di tengah laut. Hm? Pulau ini bernama ‘Berasbasah’, yang konon dinamakan seperti ini karena pasir yang ada di sini seperti beras. Oke. Dengan menaiki speedboat selama 20menit kitapun sampai di pulau ini. Sampai di sana saya mengitari pulau itu. Pulau itu kecil, mungkin jari-jarinya hanya 10meter, tetapi yang kita lihat dari pulau itu sangatlah indah. Jauh lebih indah daripada Jakarta. Namun, di sana tidak ada penjual yang menjual makanan atau minuman.

Sesudah menikmati indahnya pantai kamipun kembali menjelajah.. GOR Bontangpun kami datangi, entah siapa yang bertanding, saya tidak terlalu tertarik. Tempat terakhir yang kita datangi adalah… Cafe Singapore. Adalah sebuah cafe yang tempatnya cukup nyaman dengan menyajikan makanan laut, ya tetap, namun juga divariasikan dengan makanan ringan seperti roti bakar dan pisang bakar. Yang menarik dari cafe ini adalah di ujung restoran ini terdapat patung kepunyaan Singapore, patung Merlion. Haha, jika kalian foto di tempat ini pastinya seakan-akan berada di Singapore. Oke, orang Kaltim memang sangat kreatif.

Bontang luar biasa dan sangat unik. Di jalan-jalan raya terdapat banyak rawa, yang bertuliskan “HATI-HATI ADA BUAYA”. Oke.. Tiba-tiba ada monyet liar yang berjalan-jalan di jalan. Hmm….

Dan warga Jakarta mungkin agak kaget, karena di sini tidak ada pusat perbelanjaan seperti Indomart, Alfamart, ataupun makanan siap saji seperti McD, ataupun bioskop 21 ataupun XXI. Di sini hanya ada Bontang Plaza yang berisikin KFC, yang ternyata KFC ini juga baru berdiri pada 2010 ini. Sayapun bertanya pada kakak saya, “Kalo mau jalan2 atau nonton atau nongkrong?” “Ya nggak bisa, paling ke Samarinda 2 jam…..” WAH. Gak kebayang. Bayangkan jika kalian hanya ingin nonton bioskop tetapi harus dengan perjalanan 2 jam. Dicontohkan jika film diputar pada jam 2 siang, setidaknya dari Bontang harus jam 11............... Oke. Diibaratkan seperti saya yang berada di Jakarta, harus menonton film bioskop di Bandung. Berbahagialah kita, sebagai warga Jakarta yang mempunyai banyak pusat hiburan :-) VISIT BONTANG 2010! :D

Mohon tunggu...

Lihat Konten Travel Story Selengkapnya
Lihat Travel Story Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun