Mohon tunggu...
Anggun Villanda
Anggun Villanda Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Anggun Villanda Saya berasal dari Bener Meriah dan saat ini sedang menempuh studi di jurusan Ilmu Al-Qur'an dan Tafsir di IAIN Langsa. Meskipun saya cenderung introvert, saya selalu berusaha untuk keluar dari zona nyaman dan mencoba hal-hal baru yang menarik. Saya memiliki minat besar dalam membaca buku dan menonton film, yang sering kali memberi saya perspektif baru dalam hidup. Motivasi hidup saya adalah, "Tetaplah hidup, karena masih banyak hal yang perlu dicoba. Tak perlu khawatir tentang kesedihan, karena yang akan tersisa nanti hanyalah kebahagiaan."

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Kulit sebagai Perantara Azab: Menjaga Kesehatan Kulit dalam Perspektif Islam (QS. An-Nisa 4:56)

8 November 2024   19:29 Diperbarui: 8 November 2024   21:11 77
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Pendahuluan 

Kesehatan kulit memegang peranan penting dalam kehidupan manusia, baik dari segi medis maupun kecantikan. Sebagai lapisan terluar tubuh, kulit berfungsi tidak hanya sebagai pelindung dari ancaman eksternal, tetapi juga sebagai cerminan dari kondisi kesehatan tubuh secara keseluruhan. Kulit yang sehat mencerminkan tubuh yang sehat, sementara gangguan pada kulit, termasuk penyakit kulit, dapat memengaruhi penampilan dan kenyamanan seseorang. Oleh karena itu, menjaga kesehatan kulit tidak hanya menjadi perhatian dunia medis, tetapi juga merupakan bagian dari ajaran agama Islam, yang menekankan pentingnya kebersihan dan perawatan diri. Dalam Islam, merawat kebersihan dan kesehatan tubuh, termasuk kulit, adalah bentuk ibadah dan tanggung jawab seorang Muslim terhadap anugerah Allah yang telah diberikan.

Alquran dan Hadits secara jelas mengajarkan pentingnya menjaga kebersihan dan kesehatan tubuh, termasuk kulit, sebagai bagian dari ketaatan kepada Allah. Kulit bahkan disebutkan dalam Alquran sebagai sarana untuk merasakan azab bagi mereka yang ingkar terhadap perintah-Nya. Hal ini menunjukkan betapa besar perhatian Allah terhadap kesehatan tubuh manusia, yang diberikan sebagai anugerah serta petunjuk hidup yang bermanfaat untuk merawatnya. Dengan demikian, menjaga kesehatan kulit bukan hanya soal penampilan fisik semata, tetapi juga merupakan bagian dari ibadah dan tanggung jawab spiritual seorang Muslim. Dalam pembahasan ini, akan dijelaskan mengenai pentingnya menjaga kesehatan kulit, struktur lapisan kulit, serta berbagai cara yang dapat dilakukan untuk merawatnya sesuai dengan tuntunan agama dan temuan ilmiah.

Pembahasan 

Didalam kehidupan penyakit merupakan salah satu musuh yang harus dilawan dan dihadapi oleh manusia, termasuk penyakit kulit. Menjaga kesehatan kulit bukan hanya menjadi perhatian dalam dunia medis dan kecantikan, tetapi juga merupakan anjuran Alquran dan Hadits sebagai bentuk menjaga kebersihan, perawatan diri, agar kulit tetap indah, dan tidak terlihat kusam. 

Kulit merupakan bagian panca indra dan bagian tubuh terluar yang dimiliki oleh setiap manusia dan harus dijaga agar terhindar dari penyakit kulit. Kulit juga merupakan organ tubuh terbesar manusia, pada manusia dewasa yang berukuran 70kg kulit mempunyai berat 5kg dan melapisi seluruh permukaan tubuh seluas 2m2. Kulit memiliki fungsi proteksi dan sebagai barrier fisik, perlindungan terhadap agen infeksius, termoregulasi, sensasi, regenerasi dan penyembuhan luka, serta perlindungan terhadap sinar Ultra Violet (UV). Pada lapisan nya kulit terdiri dari tiga lapisan, yaitu: 

Epidermis

Epidermis merupakan bagian terluar kulit yang terlihat dan bersentuhan langsung dengan udara, polusi, dan paparan sinar matahari langsung. Lapisan ini terdiri atas epitel berlapis gepeng dengan lapisan tanduk, hanya terdiri atas epitel saja tanpa adanya pembuluh darah maupun limf. Pada manusia lapisan epidermis manusia memiliki jaringan yang komplek sehingga memungkinkan regenerasi yang lebih cepat yang terjadi pada setiap bulan, dimana sel-sel dari lapisan bawah akan terus berkembang dan sel-sel lama akan terlepas tau rontok secara terus menerus. Lapisan ini juga sangat tipis, dan terdiri dari sel-sel keratin yang berfungsi melindungi kulit. Selain itu lapisan ini mengandung sel-sel yang memproduksi melanin, yang memberikan warna pada kulit.

Dermis

Dermis sebagai lapisan tengah kulit merupakan jaringan yang relatif tebal dan metabolik aktif, yang mengandung kolagen, elastin, sel saraf, pembuluh darah, jaringan limfatik, kelenjar keringat, apokrin, sebaseus di samping folikel rambut yang berkaitan dengan annex kulit. Lapisan ini membantu kulit untuk mengambang tanpa robek, pada celah lapisan jaring terdapat sedikit larutan air, dimana terdapat berbagai kadar ion elektroletat. Dermis melekat dengan epidermis melalui jaringan pengikat yang disebut the connecting basement membrane untuk lapisan pelindung yang dikenal dengan istilah kulit yang dilapisan atas lapisan fiber protein dan kantong minyak untuk sejumlah kelenjar. Pada pembuluh darah dermis luar berperan penting dalam mengatur suhu tubuh dan tekanan darah, pada aktivitasnya pembuluh darah akan menyempit saat udara dingin dan melebar pada udara panas, serta berkontribusi dalam mengatur suhu tubuh manusia melalui penguapan keringat.

Hipodermis (Lemak Subkutan).

Hypodermis merupakan sebuah lapisan subkuntan yang terletak dibawah retikularis dermis. Memiliki bentuk jaringan ikat longgar dengan serat kolagen halus terorientasi terutama sejajar dengan permukaan kulit, dengan beberapa diantaranya melekat pada lapisan dermis. Sel-sel lemak berjumlah lebih banyak daripada dalam dermis, jumlahnya ditentukan pada jenis kelamin dan keadaan gizinya

Dalam sains, kulit sangat kompleks pembagiannya dan memiliki struktur lapisan yang rumit serta memiliki fungsi yang berbeda-beda. Alquran sebagai pedoman ummat Islam juga berbicara mengenai kulit, yaitu menggambarkan ketika azab kepada orang-orang kafir maka kulit merupakan perantara untuk memberikan azab, yang terdapat pada surah An-nisa' ayat 56: 

"Sungguh, orang-orang yang kafir kepada ayat-ayat Kami, kelak akan Kami masukkan ke dalam neraka. Setiap kali kulit mereka hangus, Kami ganti dengan kulit yang lain, agar mereka merasakan azab. Sungguh, Allah Maha Perkasa, Maha Bijaksana." (QS. An-Nisa' 4: Ayat 56)

Sebagai makhluk yang dibekali dengan akal maka Allah memerintahkan untuk berfikir dan mentadaburi apa yang telah Allah sampaikan di dalam Alquran, serta mempelajari dengan realita kekinian ketika membaca suatu ayat didalam Alquran. Beberapa mufassir telah memberikan pendapat mengenai makna ayat ini, salah satunya adalah pendapat Imam Ibnu Katsir bahwa kulit berfungsi sebagai perantara yang memungkinkan indera peraba merasakan rasa sakit, hal ini sesuai dengan yang tertulis didalam Alquran yang menegaskan bahwa kulit akan menjadi saksi atas perbuatan seseorang. Di dalam tafsir Quraish Shihab juga dijelaskan bahwa Allah menngantikan kulit yang telah terbakar dengan kulit yang baru agar rasa sakitnya bertambah dan menjadi bukti betapa dahsyatnya siksaan neraka bagi orang-orang yang ingkar.

Sebuah temuan ilmiah oleh seorang peneliti dari Thailand, Prof. Tejatat Tegasen sebagai guru besar dibidang anatomi melakukan percobaan dengan hasil yang menakjubkan, bahwa ia setuju dengan apa yang dikatakan Alquran pada ayat ini. Memang kulit menjadi reseptor rasa sakit bukan otak, karena pada kulit terdapat berbagai macam jenis urat syaraf yang tersebar ke dalam lapisan kulit salah satunya berfungsi sebagai reseptor rasa sakit umtuk itu jika kulit manusia mengalami kerusakan total akibat luka ataupun terbakar diseluruh tubuh dapat berakibat pada kematian.   

Menjaga dan merawat kesehatan kulit adalah suatu keharusan agar kulit tetap tampak sehat dan indah. Namun, perawatan yang diberikan harus sesuai dengan tuntunan yang benar. Oleh karena itu Allah menganugrerahkan rezeki yang bermanfaat bagi kesehatan kulit. Berikut beberapa hal berikut yang dapat menjaga kesehatan kulit:

Wudhu: kulit merupakan anggota tubuh yang langsung terkena dengan air wudhu, selain digunakan untuk beribadah wudhu memiliki manfaat lain seperti membersihkan kulit dari virus, memperlancar ekskresi yang mampu meringankan kerja ginjal sehingga terhindar dari penyakit ginjal, mempermudah regenerasi kulit, mencegah penyakit kulit dan peradangan, menyeimbangkan asam basa (pH) pada kulit yang berperan dalam memproteksi tubuh dan membatasi pertumbuhan kuman penyebab penyakit kulit.

Tahajjud: Menurut Rasulullah SAW, orang yang rajin melaksanakan shalat tahajud akan diberikan kemuliaan, salah satunya dengan wajah yang tampak lebih cantik atau tampan pada siang hari. Shalat tahajud memiliki kekuatan spiritual yang mampu memancarkan cahaya dan ketenangan, memberikan kedamaian batin, serta memunculkan aura positif pada diri pelakunya. Tidak jarang, para orang shalih terdahulu dikenal memiliki wajah yang cerah dan bersinar, yang merupakan tanda keberkahan dari rutin menjalankan ibadah tahajud. Secara ilmiah, tubuh manusia pada malam hari berada dalam kondisi relaksasi dan pemulihan, di mana kulit melakukan regenerasi sel dan memperbaiki kerusakan. Ketika seseorang bangun dan melaksanakan shalat tahajud, tubuh yang telah segar dan melalui proses pemulihan ini turut memberikan efek positif pada kesehatan kulit, sehingga wajah tampak lebih bercahaya dan segar di pagi hari.

Sujud menurut penelitian yang dilakukan oleh Fidelma O'Leary, ditemukan bahwa sujud dapat membantu melancarkan peredaran darah dari jantung ke kepala. Fenomena ini tentu memiliki kaitan erat dengan kecantikan, mengingat darah berperan sebagai pengangkut nutrisi, antibodi, oksigen, dan berbagai zat penting lainnya ke seluruh tubuh. Apabila pasokan darah yang mengandung nutrisi ke kulit wajah terhambat atau terganggu, maka proses regenerasi dan perawatan sel-sel kulit yang berfungsi untuk menjaga kelembapan dan kesehatan kulit pun akan terpengaruh.

Ibadah: Salam merupakan penutup dalam ibadah sholat, salam memiliki manfaat merelaksasikan otot disekitar leher dan kepala, menjaga kelenturan urat leher yang dapat menyempurnakan aliran darah di kepala, mencegah sakit kepala dan menjaga kekencangan kulit.

Kurma yang mengandung vitamin B6 dan protein dapat berfungsi mencegah dermatitis, menjadikan warna kulit lebih segar dan melindungi kulit dari infeksi.

Zaitun merupakan salah satu buah yang Allah muliakan dan tertulis di dalam Alquran. Buah ini mengandung lemak tak jenuh, omega-6, omega-3, beta karoten, vitamin A, D, E, dan K yang larut dalam lemak dan memiliki manfaat memperbaiki kondisi kulit yang rusak akibat radiasi matahari, memperkecil pori-pori wajah, mengatasi luka dan memperbaiki skin barrier, melembabkan kulit, mencerahkan kulit, dan mencegah jerawat.

Semua anugerah ini diberikan oleh Allah untuk menciptakan kenyamanan bagi umat manusia dalam beribadah dan menjalani kehidupan. Dengan menjaga kesehatan kulit melalui ibadah wudhu, shalat, serta mengonsumsi makanan yang bermanfaat seperti kurma dan zaitun, seorang Muslim tidak hanya mendapatkan manfaat fisik yang berharga, tetapi juga dilindungi dari azab api neraka, sebagaimana yang dijelaskan dalam Alquran. Oleh karena itu, merawat kulit bukan sekadar soal penampilan lahiriah, melainkan juga sebagai upaya untuk menjaga diri dari bahaya di akhirat dan meraih keberkahan dalam kehidupan dunia.

Kesimpulan

Menjaga kesehatan kulit adalah tanggung jawab yang penting bagi setiap individu, tidak hanya dari segi medis dan kecantikan, tetapi juga dalam dimensi spiritual. Sebagai pelindung tubuh dan refleksi dari kesehatan secara keseluruhan, kulit memerlukan perawatan yang tepat untuk mencegah gangguan atau penyakit kulit yang dapat memengaruhi kenyamanan dan penampilan. Dalam Islam, merawat kulit lebih dari sekadar usaha untuk memperindah diri, tetapi juga merupakan bentuk ibadah dan syukur atas anugerah Allah, serta upaya menjaga kebersihan tubuh yang diperintahkan-Nya. Alquran dan Hadits memberikan petunjuk yang jelas tentang pentingnya menjaga kebersihan tubuh, termasuk kulit, sebagai bentuk ketaatan kepada Allah. Melalui ibadah seperti wudhu, shalat tahajud, dan sujud, serta konsumsi makanan yang baik seperti kurma dan zaitun, umat Islam dapat merawat kulit secara alami sesuai dengan tuntunan agama. Dengan demikian, menjaga kesehatan kulit bukan hanya terkait dengan penampilan fisik, tetapi juga merupakan bagian dari upaya untuk menjaga diri dari azab Allah dan memperoleh keberkahan hidup. 

Daftar Pustaka

1. Adhisa, Serra. Kajian Penerapan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe True Or False Pada Kompetensi Dasar Kelainan Dan Penyakit Kulit. E-Jurnal, Vol. 9, No. 3, Universitas Negeri Surabaya, 2020.

2. Angouw, Bernadette Livia, dkk. Perancang Buku Cara Merawat Permasalahan Kulit Agar Tetap Sehat Pada Perempuan Usia 17-25 Tahun. Universitas Kristen Petra Siwalankerto, Surabaya.

3. Che, Agoes Noer. Beauty with Tahajjud, Cet. I. Yogyakarta: PT Huta Perhapuran, 2018.

4. Chu, DH. Development and Structural of Skin, Edisi Kedelapan. New York: 2012.

5. Garna, Herry. Patofisiologi Infeksi Bakteri Pada Kulit. Jurnal Sari Pediatric, Vol. 2, No. 4, 2001.

6. Hajar, Aprilia, dkk. Relevansi Antara Ilmu Kedokteran Dengan Struktur Kulit Manusia Dalam Alquran. Sjurnal Ilmu-Ilmu Ushuluddin, Vol. 25, No. 1, Universitas Islam Negeri Sunan Ampel, Surabaya, 2023.

7. Jauhari, Thabtawi. Al-Jawahir Fi Tafsir Al-Quran Al-Karim, Jilid 2. Mesir: Musthafa Al-Babi Al-Hallabi, 1932.

8. Kalangi, Sonny J. R. Histofiologi Kulit. Jurnal Biomedik, Vol. 5, No. 3, Universitas Sam Ratulangi, Manado, 2013.

9. Kadar, M. Yusuf. Indra Manusia Menurut Alquran Dam Psikologi Konvensional Suatu Kajian Perbandingan. Jurnal Hadhari, Vol. 6, No. 2, 2014.

10. Nafis F. W, M. Royyan. Kulit Sebagai Reseptor Rasa Sakit (Telaah Penafsiran Surah An-Nisa' Ayat 56 Dengan Pendekatan Sains). Skripsi. Universitas Islam Negeri Sunan Ampel, 2017.

11. Puteri, Ahfira. Keistimewaan Kurma Dalam Alquran Ditinjau Dari Perspektif Ilmu. Jurnal Stikes Muhammadiyah Ciamis: Jurnal Kesehatan, Vol. 9, No. 1, 2022.

12. Syandi, Okta Aulia. Wudhu Dan Kesehatan. Artikel. Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta.

13. Salsabila, H., M., dan Kholestyana, A. Bahaya Mengonsumsi Olahan Masakan Mengandung Babi Menurut Perspektif Agama Islam Dan Kesehatan Jasmani. Jurnal Religion: Jurnal Agama Sosial Dan Budaya, 2023.

14. Yulianana, Rega. Perawatan Kecantikan Kaum Perempuan Dalam Perspektif Hadis Riwayat Imam An-Nasai Nomor 3179 (Studi Kajian Ma'anil Hadis). Skripsi. Universitas Islam Negeri K. H. Abdurrahman Wahid, Pekalongan, 2024.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun