Mohon tunggu...
Anggun Shinta Wati
Anggun Shinta Wati Mohon Tunggu... Lainnya - Mahasiswi

Menurut saya, hidup tanpa sebuah gagasan adalah ilusi. Maka, hiduplah dengan gagasanmu dan kau akan mati ketika berhenti berpikir.

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Pendidikan Inklusi Menjembatani Perbedaan untuk Masa Depan Lebih Baik

23 September 2024   17:20 Diperbarui: 23 September 2024   17:42 64
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber gambar: Anggun Shinta

Sekolah inklusi merupakan lembaga pendidikan yang dirancang guna memenuhi kebutuhan semua siswa. Sekolah inklusi menerima seluruh siswa tanpa memandang latar belakang dan kebutuhan khusus. Proses belajar mengajar di sekolah inklusi mempunyai karakteristik unik yang memiliki tujuan untuk menciptakan suasana belajar yang inklusif, efektif, dan menyenangkan. Pernyataan tersebut didukung oleh teori (Darma dan Rusyidi, 2015) yang menyatakan bahwa sekolah inklusi merupakan salah satu bentuk pemerataan dan bentuk perwujudan pendidikan tanpa diskriminasi di mana anak-anak berkebutuhan khusus dan anak-anak pada umumnya dapat memperoleh pendidikan yang sama.

Setiap proses belajar mengajar akan menemukan hambatannya masing-masing. Maka, dengan adanya hambatan tersebut sebagai pendidik harus mengimplementasikan aspek penting selama proses belajar mengajar di sekolah khususnya inklusi, yakni dengan menciptakan pendidikan yang adaptif, di mana proses belajar tersebut dirancang guna memenuhi kebutuhan siswa. Pendidik mengajar dengan menggunakan berbagai metode dan strategi, termasuk pembelajaran individual, membentuk kelompok kecil, dan penggunaan teknologi untuk membantu siswa dengan kebutuhan khusus dan berguna untuk mengakomodasi gaya belajar yang berbeda. Hal tersebut membuat siswa untuk belajar sesuai dengan taktik dan kecepatan masing-masing.

Menjadi seorang pendidik di sekolah inklusi juga perlu memiliki keterampilan dan wawasan terkait pendidikan inklusi. Dengan demikian, pelatihan lebih lanjut bagi pendidik sangat diperlukan. Pendidik dilatih agar mampu mengenali berbagai kebutuhan siswa dan cara mengimplementasikan strategi atau cara yang sesuai. Keterampilan yang diperlukan bisa meliputi cara mengatur waktu di dalam kelas yang efektif, penggunaan alat bantu selama proses belajar mengajar, dan cara berkomunikasi dengan siswa yang menyandang kebutuhan khusus. Melihat kondisi yang ada, maka sebagai pendidik sangat penting mengembangkan skill dalam bidang tersebut, karena mengingat bahwa ia menjadi seorang pendidik di sekolah inklusi. Dan harus menciptakan pembelajaran tanpa adanya diskriminasi.

Melihat kondisi lapangan, peran orang tua juga sangat diperlukan dalam setiap proses belajar mengajar di sekolah. Sebagai sekolah inklusi harus membuat jadwal untuk pertemuan rutin dengan orang tua siswa dan mendiskusikan terkait perkembangan anak dan menampung masukan dari mereka. Selain itu, lingkungan yang ramah juga diperlukan untuk mendukung belajar semua siswa. Setiap ruang kelas harus dirancang agar mudah diakses oleh siswa dengan berbagai kemampuan fisiknya. Sebagai pendidik juga harus menciptakan suasana belajar yang positif dan inklusif agar membantu membangun rasa percaya diri dan keaktifan siswa dalam proses pembelajaran.

Proses penilaian dalam sekolah inklusi bukan hanya berdasar ujian standar, akan tetapi observasi, portofolio, dan proyek juga terlibat di dalamnya. Dengan demikian, pendidik dapat dengan mudah memahami perkembangan siswa secara menyeluruh dan memberikan umpan balik yang membangun. Hal tersebut dapat dikatakan sebagai penilaian dengan pendekatan yang fleksibel.

Pendidikan inklusi sangat bermanfaat untuk perkembangan siswa, termasuk mereka dengan kebutuhan khusus bisa memiliki kesempatan untuk mencapai potensinya secara maksimal. Sekolah inklusi juga menjadi tempat belajar yang lebih inklusif, menerapkan sikap toleran, dan saling menghargai setiap perbedaan yang ada. Dengan adanya pendidikan inklusi juga bermanfaat untuk mempersiapkan diri setiap siswa untuk menghadapi kehidupan nyata, seperti berinteraksi dengan orang-orang yang berbeda dan mampu beradaptasi dengan berbagai situasi.

Jadi, proses belajar mengajar di sekolah inklusi mempunyai tujuan yang bagus yakni untuk menciptakan pengalaman pendidikan yang adil dan merata bagi seluruh siswa tanpa adanya diskriminasi. Dengan pendekatan yang adaptif, pelatihan pendidik yang berkelanjutan, serta dukungan dari orang tua, sekolah inklusi dapat membantu setiap siswa mencapai potensi maksimalnya, terlepas dari latar belakang dan kebutuhan mereka. Pendidikan inklusi bukan hanya tentang mengintegrasikan siswa dengan kebutuhan khusus, tetapi juga menciptakan masyarakat yang lebih inklusif dan beragam.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun