Perpustakaan merupakan salah satu sarana penting dalam mendukung peningkatan literasi dan pengetahuan masyarakat, terutama di wilayah pedesaan. Perpustakaan Desa Batu Mulya memiliki peran strategis dalam menyediakan akses informasi dan sumber belajar bagi warga desa. Sebagai pusat informasi lokal, perpustakaan ini diharapkan mampu menyediakan layanan yang efektif dan berkualitas, baik dari segi koleksi buku maupun fasilitas pendukung lainnya. Oleh karena itu, dilakukan uji kelayakan untuk menilai apakah perpustakaan ini mampu memenuhi kebutuhan masyarakat berdasarkan analisis faktor internal dan eksternal.
Faktor Internal
Faktor internal merupakan aspek-aspek yang berasal dari dalam perpustakaan itu sendiri dan mempengaruhi kinerja serta kelayakan layanan perpustakaan. Beberapa faktor internal yang dianalisis dalam uji kelayakan perpustakaan Desa Batu Mulya adalah sebagai berikut:
1.Koleksi Buku dan Sumber Daya Informasi
Ketersediaan dan kualitas koleksi buku menjadi salah satu indikator utama dalam menilai kelayakan sebuah perpustakaan. Perpustakaan Desa Batu Mulya memiliki koleksi buku yang mencakup berbagai genre, mulai dari buku pendidikan, fiksi, hingga referensi lokal. Namun, diperlukan peningkatan dalam hal variasi dan relevansi koleksi untuk memastikan bahwa setiap segmen masyarakat dapat terlayani dengan baik. Selain buku cetak, perpustakaan ini juga perlu memperluas sumber daya informasinya dengan menambah koleksi digital seperti e-book dan jurnal elektronik untuk mengikuti perkembangan teknologi informasi.
2.Kualitas Layanan Pustakawan
Layanan yang diberikan oleh pustakawan merupakan salah satu aspek penting dalam menilai keberhasilan sebuah perpustakaan. Di perpustakaan Desa Batu Mulya, pustakawan sudah memberikan pelayanan yang baik, meskipun masih ada ruang untuk peningkatan terutama dalam hal kecepatan respons dan kemudahan akses informasi. Diperlukan pelatihan lebih lanjut bagi pustakawan agar mereka dapat lebih mahir dalam penggunaan teknologi informasi seperti sistem katalog digital dan layanan peminjaman online, yang akan memudahkan masyarakat dalam mengakses koleksi perpustakaan.
3.Sarana dan Prasarana
Kelayakan fasilitas perpustakaan, termasuk ruang baca, fasilitas komputer, dan akses internet, merupakan bagian penting dari uji kelayakan. Di perpustakaan Desa Batu Mulya, fasilitas fisik seperti ruangan baca yang nyaman, ventilasi yang baik, dan penerangan yang memadai sudah tersedia. Namun, fasilitas teknologi seperti komputer dan internet masih terbatas, yang membatasi kemampuan perpustakaan untuk menyediakan layanan digital secara optimal. Untuk meningkatkan kelayakan perpustakaan, diperlukan penambahan perangkat teknologi dan perbaikan infrastruktur agar pengunjung dapat menikmati pengalaman yang lebih baik.
4.Sumber Daya Manusia (SDM)
Kualitas SDM di perpustakaan ini, terutama pustakawan, sangat menentukan kualitas layanan yang diberikan. Pustakawan di Desa Batu Mulya sudah memiliki keterampilan dasar dalam mengelola perpustakaan, namun peningkatan kompetensi di bidang teknologi informasi dan literasi digital menjadi kebutuhan penting saat ini. Pelatihan yang berkelanjutan bagi pustakawan sangat diperlukan agar mereka dapat mengikuti perkembangan terkini dalam dunia perpustakaan, termasuk pengelolaan sumber daya informasi berbasis digital.
Faktor Eksternal
Selain faktor internal, uji kelayakan juga memperhatikan faktor eksternal yang berasal dari luar perpustakaan namun memiliki dampak signifikan terhadap operasional dan pengembangan perpustakaan. Berikut adalah beberapa faktor eksternal yang mempengaruhi perpustakaan Desa Batu Mulya:
1.Kebutuhan dan Preferensi Masyarakat
Salah satu faktor eksternal yang paling menentukan adalah kebutuhan masyarakat setempat terhadap perpustakaan. Berdasarkan hasil uji kelayakan, masyarakat Desa Batu Mulya sangat mengapresiasi keberadaan perpustakaan sebagai sarana untuk menambah pengetahuan. Namun, pola konsumsi informasi masyarakat sudah mulai berubah, terutama dengan meningkatnya penggunaan perangkat digital seperti ponsel pintar dan akses internet. Oleh karena itu, perpustakaan harus mampu beradaptasi dengan menyediakan akses informasi secara digital, misalnya melalui layanan e-book, jurnal online, atau platform belajar daring, yang bisa diakses kapan saja oleh masyarakat.
2.Dukungan Pemerintah dan Kebijakan Lokal
Peran pemerintah desa dan kebijakan terkait pengembangan perpustakaan juga menjadi faktor eksternal yang penting. Pemerintah Desa Batu Mulya sudah menunjukkan komitmen untuk mendukung perpustakaan, baik dalam bentuk penyediaan dana maupun regulasi yang mendorong perkembangan literasi di desa. Namun, dukungan tersebut perlu ditingkatkan dengan alokasi anggaran yang lebih besar untuk memperbaiki fasilitas perpustakaan, memperkaya koleksi buku, serta meningkatkan layanan digital. Selain itu, adanya program literasi dari pemerintah pusat atau lembaga swadaya masyarakat (LSM) juga akan memberikan dorongan tambahan bagi pengembangan perpustakaan desa.
3.Kemajuan Teknologi Informasi dan Komunikasi
Kemajuan teknologi informasi menjadi salah satu tantangan sekaligus peluang bagi perpustakaan. Di era digital ini, perpustakaan tidak lagi hanya berfungsi sebagai tempat untuk membaca buku fisik, melainkan juga sebagai pusat informasi digital. Perpustakaan Desa Batu Mulya diharapkan dapat memanfaatkan perkembangan teknologi ini untuk menyediakan akses informasi yang lebih luas dan cepat kepada masyarakat, misalnya melalui layanan perpustakaan digital, peminjaman buku online, dan akses ke sumber daya ilmiah digital. Perpustakaan juga perlu menyediakan fasilitas internet yang dapat digunakan oleh pengunjung untuk mencari informasi secara daring.
4.Persaingan dengan Sumber Informasi Lain
Di zaman modern ini, perpustakaan harus bersaing dengan berbagai sumber informasi lain, seperti internet, media sosial, dan platform digital lainnya. Masyarakat, terutama generasi muda, lebih memilih mencari informasi secara daring daripada mengunjungi perpustakaan. Hal ini menjadi tantangan bagi perpustakaan Desa Batu Mulya untuk tetap relevan. Untuk mengatasi hal ini, perpustakaan harus berinovasi dengan mengadakan berbagai kegiatan menarik, seperti diskusi buku, seminar literasi, atau pelatihan keterampilan digital, yang dapat menarik minat masyarakat untuk lebih sering datang ke perpustakaan.