Mohon tunggu...
Anggun Putri lestari
Anggun Putri lestari Mohon Tunggu... Mahasiswa - mahasiswa

apa aja

Selanjutnya

Tutup

Analisis

"Sultan Malik Al-Salih: Pelopor Islamisasi dan Kemajuan Ekonomi di Nusantara

6 Desember 2024   18:00 Diperbarui: 6 Desember 2024   18:07 43
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Museum Sultan Malik al-Salih

PROLOGUE

Di tanah yang disapu angin samudra dan diterangi mentari timur, lahirlah seorang pemimpin yang kelak akan mengubah arah sejarah Nusantara. Namanya Malik Al-Salih, putra bumi yang dipilih takdir untuk menanam benih peradaban baru di pesisir utara Sumatra. Dengan keteguhan hati dan kebijaksanaan yang melampaui zamannya, ia memimpin rakyatnya menuju era yang gemilang, mengangkat Samudra Pasai sebagai mercusuar Islam pertama di Nusantara.
Di bawah naungannya, Samudra Pasai bukan sekadar pelabuhan dagang, tetapi juga pusat penyebaran ilmu, budaya, dan keimanan. Sultan Malik Al-Salih tidak hanya mengukir namanya di atas prasasti sejarah, tetapi juga di hati mereka yang menyaksikan keadilan dan kebijaksanaannya. Melalui jejak langkahnya, ia membawa cahaya ke bumi yang haus akan harapan dan keyakinan baru. Kini, sejarah pun bersaksi bahwa seorang pemimpin sejati telah hadir, mengubah gelombang peradaban untuk selamanya.

 KERAJAAN SAMUDERA PASAI

Keberadaan Kerajaan Samidera Pasai
 Kerajaan Samudra Pasai didirikan pada abad ke-13 M di pesisir utara Sumatra, tepatnya di wilayah yang kini dikenal sebagai Aceh. Didirikan oleh Sultan Malik Al-Salih, kerajaan ini merupakan kerajaan Islam pertama di Nusantara. Berdasarkan catatan sejarah dan sumber dari para pelancong seperti Ibnu Battuta dan Marco Polo, Samudra Pasai tumbuh sebagai pusat perdagangan dan penyebaran agama Islam yang penting di Asia Tenggara.
Kerajaan Samudra Pasai merupakan salah satu kerajaan penting dalam sejarah Nusantara, terutama sebagai kerajaan Islam pertama di Indonesia. Keberadaannya ditandai oleh pengaruh besar dalam bidang agama, perdagangan, dan politik. Berikut adalah rincian mengenai keberadaan kerajaan ini:


~ Letak dan Wilayah
Kerajaan Samudra Pasai terletak di jalur strategis Selat Malaka, yang merupakan salah satu jalur perdagangan internasional paling ramai pada masa itu. Letak ini menjadikan Samudra Pasai sebagai persinggahan utama bagi para pedagang dari Arab, India, Tiongkok, dan wilayah lain.


~ Bukti Sejarah dan Sumber Tertulis
1.Hikayat Raja-Raja Pasai: Sebuah karya sastra Melayu yang menceritakan asal-usul dan sejarah Samudra Pasai, termasuk peran Sultan Malik Al-Salih sebagai pendiri kerajaan.
2.Catatan Marco Polo (1292): Dalam perjalanannya, Marco Polo menyebut adanya kerajaan Islam di Sumatra yang sudah mapan dan terlibat dalam perdagangan internasional.
3.Catatan Ibnu Battuta (1345-1346): Ibnu Battuta, seorang penjelajah dari Maroko, mencatat bahwa Samudra Pasai adalah pusat studi Islam yang berkembang pesat dan menjadi tempat persinggahan para ulama.
4.Prasasti dan Nisan: Makam Sultan Malik Al-Salih di Aceh Utara menjadi salah satu bukti arkeologis keberadaan kerajaan ini. Nisan-nisan bercorak Islam dengan tulisan Arab menunjukkan bahwa Islam telah menjadi bagian penting dari kehidupan masyarakat.


~Peran dalam Penyebaran Islam
Sebagai kerajaan Islam pertama di Nusantara, Samudra Pasai memainkan peran penting dalam proses Islamisasi wilayah Sumatra dan sekitarnya. Ulama dari berbagai daerah datang ke Samudra Pasai untuk berdakwah, dan dari sini Islam menyebar ke wilayah lain, seperti Malaka, Jawa, dan Kalimantan.

~ Hubungan Internasional
Samudra Pasai menjalin hubungan diplomatik dan perdagangan dengan berbagai kerajaan dan kekhalifahan Islam, termasuk Kesultanan Delhi, Kekaisaran Tiongkok, dan Timur Tengah. Hubungan ini memperkuat posisi Samudra Pasai sebagai pusat perdagangan dan keagamaan yang berpengaruh di Asia Tenggara.


~ Keberadaan Ekonomi dan Perdagangan
Ekonomi Samudra Pasai didukung oleh perdagangan komoditas seperti lada, emas, kain sutra, dan rempah-rempah. Sistem mata uang berupa koin emas, yang disebut dirham Pasai, memperkuat perdagangan domestik dan internasional, menjadikan Samudra Pasai pusat ekonomi yang maju.


~ Masa Kemunduran
Masa kejayaan Samudra Pasai berakhir pada abad ke-15 akibat serangan dari Kerajaan Majapahit dan kemudian oleh Kesultanan Aceh Darussalam. Pada akhirnya, Samudra Pasai menjadi bagian dari Kesultanan Aceh, tetapi warisan budayanya tetap berpengaruh hingga masa kini.


~ Warisan Samudra Pasai
1.Budaya Islam Melayu: Samudra Pasai memainkan peran besar dalam membentuk budaya Islam Melayu yang menjadi fondasi berbagai kerajaan Islam berikutnya di Nusantara.
2.Naskah Kuno: Banyak naskah kuno dari Samudra Pasai yang menjadi referensi penting dalam sejarah dan budaya Islam di Indonesia.
3.Makna Sejarah: Samudra Pasai dikenang sebagai simbol awal mula peradaban Islam di Nusantara, menjadikannya tonggak penting dalam sejarah Islam di Indonesia.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Analisis Selengkapnya
Lihat Analisis Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun