Mohon tunggu...
anggun prasasti
anggun prasasti Mohon Tunggu... Lainnya - Mahasiswa

memiliki hobi membaca au angst

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Dualisme Substansi dalam Pemikiran Rene Descartes

8 Januari 2024   13:10 Diperbarui: 8 Januari 2024   13:15 182
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Rene Descartes adalah seorang filsuf, matematikawan, dan ilmuwan abad ke-17 yang berasal dari Prancis. Dia dianggap sebagai salah satu tokoh terpenting dalam sejarah pemikiran Barat. Descartes lahir pada tahun 1596 di La Haye en Touraine, Prancis. Dia belajar di sekolah Yesuit dan kemudian melanjutkan studinya di Universitas Poitiers. Descartes dikenal dengan pendekatan filosofisnya yang rasional dan metode keraguannya yang terkenal "Cogito, ergo sum" (Aku berpikir, maka aku ada). Salah satu teori terkenal Descartes adalah dualisme substansi. Menurutnya, manusia terdiri dari dua substansi yang berbeda, yaitu tubuh fisik yang dapat diukur dan pikiran yang tidak berwujud. Dualisme substansi dalam pemikiran Ren Descartes mengacu pada pandangannya yang memisahkan antara pikiran (mind) dan materi (matter) sebagai dua substansi yang berbeda secara ontologis. Descartes meyakini bahwa pikiran dan tubuh adalah dua entitas yang terpisah dan memiliki eksistensi yang independen. Menurut Descartes, pikiran adalah substansi yang tidak tergantung pada materi dan memiliki sifat-sifat seperti pemikiran, kesadaran, dan kehendak. Sementara itu, tubuh adalah substansi materi yang terdiri dari bahan fisik dan beroperasi secara mekanis. Dualisme substansi Descartes ini juga dikenal dengan sebutan "dualisme pikiran-tubuh", yang menyatakan bahwa ada hubungan antara pikiran dan tubuh, tetapi keduanya tetap terpisah dan memiliki eksistensi yang mandiri.

Ia juga mengembangkan metode keraguannya yang sistematis untuk mencapai kebenaran yang pasti melalui penggunaan akal budi. Descartes juga membuat kontribusi besar dalam bidang matematika dengan mengembangkan sistem koordinat kartesian yang menjadi dasar untuk geometri analitik. Ia juga menulis banyak karya filosofis, termasuk "Meditasi Metafisika" dan "Prinsip-filsafat". Peristiwa saat ini yang bisa dikaitkan dengan teori Rene Descartes adalah penggunaan metode keraguannya dalam mencari kebenaran. Descartes menekankan pentingnya mempertanyakan segala sesuatu dan mencari kebenaran melalui pemikiran rasional. Dalam konteks saat ini, metode keraguhan Descartes dapat diterapkan dalam memeriksa informasi yang kita terima dari berbagai sumber. Dengan banyaknya informasi yang tersedia di media sosial dan internet, penting bagi kita untuk menggunakan akal sehat dan mempertanyakan kebenaran dari informasi tersebut sebelum menerimanya. Jadi, kita sebagai individu harus berfikir untuk menggunakan metode keraguhan dalam memeriksa kebenaran informasi yang kita terima.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun